Skip to main content

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ   ( آل عمران: ١٣٧ )

qad
قَدْ
sungguh
khalat
خَلَتْ
telah berlaku
min
مِن
dari
qablikum
قَبْلِكُمْ
sebelum kalian
sunanun
سُنَنٌ
sunnah
fasīrū
فَسِيرُوا۟
maka berjalanlah kamu
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
fa-unẓurū
فَٱنظُرُوا۟
maka perhatikanlah
kayfa
كَيْفَ
bagaimana
kāna
كَانَ
adalah
ʿāqibatu
عَٰقِبَةُ
akibat
l-mukadhibīna
ٱلْمُكَذِّبِينَ
orang-orang yang mendustakan

Qad Khalat Min Qablikum Sunanun Fasīrū Fī Al-'Arđi Fānžurw Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mukadhdhibīna. (ʾĀl ʿImrān 3:137)

Artinya:

Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. [3] Ali 'Imran : 137)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah Allah meminta manusia tidak mengulangi dan larut dalam dosa, ayat ini meminta mereka memerhatikan keadaan umat terdahulu dan kesudahan mereka. Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, yaitu hukum-hukum kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan, yaitu barang siapa melanggar perintah Allah dan RasulNya akan merugi, dan yang menegakkannya akan sukses. Karena itu berjalanlah kamu ke segenap penjuru bumi dan perhatikanlah bukti-bukti sejarah yang ada, untuk dijadikan pelajaran bagaimana kesudahan dan akibat buruk yang dialami orang yang mendustakan para rasul.