Skip to main content

ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ   ( الروم: ١٠ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
kāna
كَانَ
adalah
ʿāqibata
عَٰقِبَةَ
akibat
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
asāū
أَسَٰٓـُٔوا۟
(mereka) berbuat kejahatan
l-sūā
ٱلسُّوٓأَىٰٓ
kejahatan (lebih buruk)
an
أَن
karena
kadhabū
كَذَّبُوا۟
mereka mendustakan
biāyāti
بِـَٔايَٰتِ
dengan ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wakānū
وَكَانُوا۟
dan adalah mereka
bihā
بِهَا
dengannya/padanya
yastahziūna
يَسْتَهْزِءُونَ
mereka memperolok-olok

Thumma Kāna `Āqibata Al-Ladhīna 'Asā'ū As-Sū'aá 'An Kadhdhabū Bi'āyāti Allāhi Wa Kānū Bihā Yastahzi'ūn. (ar-Rūm 30:10)

Artinya:

Kemudian, azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olokkannya. (QS. [30] Ar-Rum : 10)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Apabila mereka tetap berperilaku buruk maka keburukan pula yang akan mereka terima. Kemudian azab yang lebih buruk di akhirat kelak merupakan kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan—mereka kekal di neraka. Yang demikian ini karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan mereka pun selalu memperolok-olokkannya.