Al-Ahzab Ayat 44
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا ( الأحزاب: ٤٤ )
Taĥīyatuhum Yawma Yalqawnahu Salāmun Wa 'A`adda Lahum 'Ajrāan Karīmāan. (al-ʾAḥzāb 33:44)
Artinya:
Penghormatan mereka (orang-orang mukmin itu) ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam,” dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. (QS. [33] Al-Ahzab : 44)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Curahan rahmat Allah kepada orang-orang beriman tidak pernah putus, bahkan pada hari Kiamat. Sambutan penghormatan yang ditujukan kepada mereka ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam sejahtera bagi kamu dari segala bencana,” dan Dia menyediakan pahala yang mulia, berlimpah, dan abadi bagi mereka, yakni surga. Mereka kekal di dalamnya. (Lihat juga: Yùnus: 10: 10, ar-Ra‘d/13: 24, dan Yàsìn/36: 58).
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Apabila orang-orang mukmin masuk halaman surga, para malaikat memberi penghormatan kepada mereka dengan ucapan "salam" seperti dalam firman Allah:
Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), "Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu." Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (ar-Ra'd/13: 23-24)
Allah menyediakan pahala bagi mereka di akhirat yang datangnya tanpa diminta terlebih dahulu. Mereka merasakan nikmat dari kelezatan makanan, minuman, pakaian, dan tempat-tempat kediaman di dalam surga yang luas sekali. Kenikmatan surga itu belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, ataupun terlintas dalam hati.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu). (Al Ahzab:43)
Ayat ini menggugah untuk banyak berzikir. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa Allah Swt. selalu ingat kepada kalian, maka ingatlah pula kalian kepada-Nya dengan banyak menyebut nama-Nya. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (Al Baqarah:151-152)
Nabi Saw. pernah bersabda:
Allah Swt. berfirman, "Barang siapa yang menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku menyebutnya pula dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang menyebut-Ku dalam suatu kumpulan orang, maka Aku menyebutnya pula dalam suatu golongan yang lebih baik daripada golongannya.
Salawat dari Allah Swt. artinya pujian Allah kepada hamba-Nya di kalangan para malaikat. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Abul Aliyah. Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi ibnu Anas hal yang sama. Selain Anas ibnur Rabi' mengatakan bahwa salawat dari Allah Swt. artinya rahmat-Nya. Akan tetapi, dapat pula dikatakan bahwa di antara kedua pendapat tersebut tidak ada pertentangan, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Adapun salawat dari malaikat maksudnya mendoakan untuk kebaikan manusia yang bersangkutan dan memohonkan ampunan baginya, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. (Al-Mu-min: 7-9)
Yakni berkat rahmat Allah kepada kalian, pujian-Nya terhadap kalian, dan doa malaikat bagi kalian, maka kalian dikeluarkan oleh Allah dari gelapnya kejahilan dan kesesatan menuju kepada terangnya hidayah dan keyakinan.
Firman Allah Swt.:
Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Al Ahzab:43)
Yaitu di dunia dan di akhirat. Adapun rahmat Allah bagi mereka di dunia berupa petunjuk, Dia telah memberi mereka petunjuk kepada kebenaran, padahal selain mereka tidak mengetahuinya. Dan Allah menerangi jalan mereka, sedangkan selain mereka sesat dan menyimpang jauh darinya. Orang-orang selain mereka itu adalah para penyeru kekafiran atau perbuatan bid'ah, juga para pengikut mereka dari kalangan orang-orang yang berlaku sewenang-wenang. Adapun rahmat Allah kepada mereka di akhirat ialah Dia menyelamatkan mereka dari keterkejutan yang besar (huru-hara hari kiamat), dan Dia memerintahkan kepada para malaikat-Nya agar menyambut mereka dengan menyampaikan berita gembira bahwa mereka beruntung mendapat surga dan diselamatkan dari neraka. Hal ini tiada lain menunjukkan akan kecintaan Allah dan belas kasihanNya kepada mereka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Addi, dari Humaid, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersama sejumlah sahabatnya bersua dengan seorang anak kecil di tengah jalan. Ketika ibu si anak kecil itu melihat adanya sejumlah orang dewasa yang akan melewati jalan tersebut, maka timbullah rasa khawatirnya akan keselamatan anaknya, ia khawatir anaknya akan terinjak. Lalu si ibu segera berlari memburu anaknya seraya berkata, "Hai anakku, hai anakku," lalu ia menggendong anaknya ke pinggir jalan. Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, wanita itu tidak akan mencampakkan anaknya ke dalam api." Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Rasulullah Saw. menenangkan mereka supaya berjalan agak pelan dan bersabda: Benar tidak, dan Allah tidak akan melemparkan kekasih-Nya ke dalam neraka.
Sanad hadis ini dengan syarat Sahihain, dan tidak ada seorang pun dari pemilik kitab Sittah yang mengetengahkannya.
Akan tetapi, di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui Amirul Mu-minin Umar ibnul Khattab r.a. yang telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. melihat seorang wanita dari kalangan para tawanan yang menggendong anak kecilnya, lalu menempelkannya pada dadanya dan menyusuinya. Maka Rasulullah Saw. bertanya,
"Bagaimanakah pendapat kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan bayinya ke dalam api, sedangkan ia mampu melakukannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Rasulullah Saw. bersabda: Maka Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.
Firman Allah Swt.:
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah, "Salam." (Al Ahzab:44)
Menurut makna lahiriahnya —hanya Allah Yang Maha Mengetahui— ialah salam penghormatan bagi mereka dari Allah pada hari mereka bersua dengan-Nya ialah, "Salam." Yakni pada hari Allah mengucapkan salam kepada mereka, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
(Kepada mereka dikatakan), "Salam," sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58)
Qatadah menduga bahwa makna yang dimaksud ialah sebagian dari mereka mengucapkan salam kepada sebagian yang lain pada hari mereka bersua dengan Allah di hari akhirat, lalu pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Menurut hemat saya, barangkali yang dijadikan pegangan dalil adalah firman Allah Swt. yang menyebutkan:
Doa mereka di dalamnya ialah, "Subhanakallahumma" (Mahasuci Engkau, ya Allah) dan salam penghormatan mereka ialah, "Salam.” Dan penutup doa mereka ialah, "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamina" (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). (Yunus:10)
Adapun firman Allah Swt.:
dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. (Al Ahzab:44)
Yakni surga dan semua makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, istri-istri, semua kelezatan, dan semua pemandangan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, serta belum pernah terbayangkan di hati seorang manusia pun.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Salam penghormatan kepada mereka) dari Allah swt. (pada hari mereka menemui-Nya ialah "Salaam") melalui lisan Malaikat (dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka) yaitu surga.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kata penghormatan dari Allah di hari perjumpaan mereka dengan-Nya adalah ucapan kedamaian (salâm). Allah menyediakan ganjaran yang penuh kemurahan sebagai karunia dari-Nya.
6 Tafsir as-Saadi
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepa-daNya di waktu pagi dan petang. Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu, dan malaikatNya (memohonkan ampun untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka pada hari mereka menemuiNya ialah, "Salam", dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka." (Al-Ahzab: 41-44).
(41) Allah سبحانه وتعالى memerintah orang-orang Mukmin agar ber-dzikir, mengingatNya sebanyak-banyaknya dalam bentuk tahlil, tahmid, tasbih, takbir dan lain-lainnya dari setiap bacaan yang me-ngandung pendekatan diri kepada Allah. Minimalnya hendaklah seorang manusia menekuni wirid (dzikir) pagi dan sore, dzikir seusai shalat lima waktu, dan di saat kondisi-kondisi tertentu dan sebab-sebab khusus. Dan hendaknya hal ini ditekuni secara kon-tinyu sepanjang waktu dalam segala kondisi. Sesungguhnya yang demikian ini adalah ibadah yang si pelaku menjadi unggul karena-nya, sementara dia merasa tenang dan mengajak kepada Allah dan berma'rifat kepadaNya dan menjadi penolong untuk kebaikan dan mencegah lisan dari perkataan-perkataan kotor.
(42) ﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا ﴿ "Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang," yakni: Pada awal permulaan siang hari dan di sore hari, karena keutamaan dan kemuliaan dua waktu ini serta karena kemudahan untuk melakukannya pada dua waktu ini.
(43) ﴾ هُوَ ٱلَّذِي يُصَلِّي عَلَيۡكُمۡ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَكَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمٗا ﴿ "Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu, dan malaikatNya (me-mohonkan ampun untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kege-lapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." Maksudnya, di antara rahmatNya kepada orang-orang Mukmin dan kelembutanNya kepada mereka adalah Dia memberi-kan ampunan dan rahmatNya serta pujianNya kepada mereka. Shalawat dan doa para malaikat untuk mereka sehingga mereka dapat keluar dari berbagai kegelapan dosa-dosa dan kebodohan menuju cahaya iman, taufik, ilmu dan amal. Ini merupakan nikmat terbesar yang Dia karuniakan kepada hamba-hambaNya yang taat, yang merangsang, mengajak dan mendorong mereka untuk mensyukuriNya dan memperbanyak dzikir kepada Allah yang telah bersikap lembut dan belas-kasih kepada mereka dan menjadi-kan para penyandang ArasyNya, yaitu para malaikat yang paling mulia dan malaikat yang ada di sisiNya bertasbih menyucikan Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman. Mereka mengucapkan,
﴾ رَبَّنَا وَسِعۡتَ كُلَّ شَيۡءٖ رَّحۡمَةٗ وَعِلۡمٗا فَٱغۡفِرۡ لِلَّذِينَ تَابُواْ وَٱتَّبَعُواْ سَبِيلَكَ وَقِهِمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ 7 رَبَّنَا وَأَدۡخِلۡهُمۡ جَنَّٰتِ عَدۡنٍ ٱلَّتِي وَعَدتَّهُمۡ وَمَن صَلَحَ مِنۡ ءَابَآئِهِمۡ وَأَزۡوَٰجِهِمۡ وَذُرِّيَّٰتِهِمۡۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ 8 وَقِهِمُ ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ وَمَن تَقِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ يَوۡمَئِذٖ فَقَدۡ رَحِمۡتَهُۥۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ 9 ﴿
"Ya Rabb kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam Surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka (semua). Sesungguh-nya Engkau-lah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (Al-Ghafir: 7-9).
Ini adalah rahmat dan karuniaNya terhadap mereka di dunia.
(44) Adapun rahmatNya kepada mereka di akhirat, maka sungguh rahmat yang lebih tinggi dan pahala yang lebih utama, yaitu meraih keridhaan Rabb mereka, penghormatan salam dari-Nya, mendengarkan FirmanNya yang sangat mulia, melihat Wajah-Nya yang sangat indah dan memperoleh pahala yang sangat besar yang tidak diketahui hakikatnya kecuali oleh orang yang Dia karu-niai. Maka dari itu, Allah berfirman, ﴾ تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُۥ سَلَٰمٞۚ وَأَعَدَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَرِيمٗا ﴿ "Salam penghormatan kepada mereka pada hari mereka menemuiNya ialah, 'Salam'; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka."