Az-Zumar Ayat 46
قُلِ اللهم فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ عٰلِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْ مَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ( الزمر: ٤٦ )
Qul Al-Lahumma Fāţira As-Samāwāti Wa Al-'Arđi `Ālima Al-Ghaybi Wa Ash-Shahādati 'Anta Taĥkumu Bayna `Ibādika Fī Mā Kānū Fīhi Yakhtalifūna. (az-Zumar 39:46)
Artinya:
Katakanlah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.” (QS. [39] Az-Zumar : 46)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Guna menghadapi sikap buruk mereka itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdoa. Katakanlah atau berdoalah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Zat yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, hanya Engkaulah, tidak ada yang lain, yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu. Dengan perkenan-Mu ya Allah, jatuhkanlah putusan tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah mengajarkan kepada nabi-Nya supaya mengucapkan kalimat-kalimat berikut ini untuk mempertebal keimanan dan memohon tambahan taufik dan hidayah-Nya, "Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal-hal yang gaib dan nyata, Engkau memutuskan segala pertikaian antara hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan. Engkaulah yang nanti akan memberi keputusan pada hari Kiamat siapa di antara kami yang benar dan yang salah, siapa yang dapat petunjuk dan siapa yang sesat.
Melalui hadisnya, Rasulullah mengajarkan doa yang dibaca ketika bangun tidur untuk salat malam:
"Wahai Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui segala hal yang gaib dan nyata. Engkau memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Mu dalam hal yang mereka perselisihkan. Tunjukilah aku pada kebenaran yang diperselisihkan dengan (dasar) izin-Mu. Sungguh Engkau menunjuki siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus. (Riwayat Muslim, Abu Dawud, dan al-Baihaqi)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. dalam firman berikutnya—setelah menyebutkan perihal orang-orang musyrik yang melakukan perbuatan tercela karena mereka suka mempersekutukan Allah dan lari dari tauhid— menyebutkan:
Katakanlah, "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata. (Az-Zumar: 46)
Yakni serulah olehmu hanya Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, dan Yang menjadikannya tanpa contoh terlebih dahulu.
Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata. (Az-Zumar: 46)
Yaitu yang tersembunyi dan yang terang-terangan.
Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya. (Az-Zumar: 46)
Yakni dalam kehidupan dunia mereka, maka Engkau akan memutuskan perkara di antara mereka pada hari mereka dikembalikan dan dibangunkan dari kuburnya.
Imam Muslim di dalam kitab sahihnya mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Amar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Kasir, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah ibnu Abdur Rahman yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Siti Aisyah r.a. tentang doa pembukaan yang selalu dibaca oleh Rasulullah Saw. dalam salatnya di malam hari. Maka Siti Aisyah r.a. menjawab bahwa Rasulullah Saw. apabila bangkit di malam harinya mengerjakan salat, beliau membukanya dengan bacaan berikut: Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya. Tunjukilah aku kepada kebenaran dari apa yang diperselisihkan itu, dengan seizin-Mu, sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.
Imam Ahmad mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Suhail, dari Abu Saleh dan Abdullah ibnu Usman ibnu Khaisam, dari Aun ibnu Abdullah ibnu Atabah ibnu Mas'ud, dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang mengucapkan, "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata, sesungguhnya aku berjanji kepada-Mu di dunia ini bahwa sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu. Dan sesungguhnya jika Engkau serahkan diriku kepada hawa nafsuku, niscaya hawa nafsuku mendekatkan diriku kepada keburukan dan menjauhkannya dari kebaikan. Dan sesungguhnya aku tidak percaya selain kepada rahmat-Mu, maka jadikanlah bagiku di sisi-Mu suatu janji yang kelak Engkau akan memenuhinya kepadaku di hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji," kecuali Allah berfirman kepada para malaikat-Nya pada hari kiamat nanti, "Sesungguhnya hamba-Ku ini telah membuat suatu perjanjian dengan-Ku, maka penuhilah janji itu kepadanya, " lalu Allah memasukkannya ke dalam surga.
Suhail mengatakan bahwa setelah itu ia menanyakannya kepada Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa Aun pernah menceritakan hadis yang bunyinya demikian. Maka Al-Qasim ibnu Abdur Rahman menjawab, bahwa tiada seorang anak perempuan pun di kalangan kami melainkan membaca doa ini di dalam kemahnya masing-masing.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Huyay ibnu Abdullah; Abu Abdur Rahman pernah bercerita kepadanya bahwa Abdullah ibnu Amr r.a. mengeluarkan secarik kertas untuk kami, lalu berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah mengajari kami doa berikut: Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Engkau adalah Pemilik segala sesuatu dan Tuhannya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu, dan para malaikat bersaksi (demikian pula). Aku berlindung kepada Engkau dari setan dan godaannya. Dan aku berlindung kepada Engkau agar aku tidak melakukan perbuatan dosa terhadap diriku, atau menyeret seorang muslim untuk melakukannya.
Abu Abdur Rahman r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menganjurkan kepada Abdullah ibnu Amr untuk mengucapkan doa tersebut di kala ia hendak tidur.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan secara tunggal pula.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Iyasy, dari Muhammad ibnu Ziad Al-Alhani, dari Abu Rasyid Al-Hibrani yang menceritakan bahwa ia datang kepada Abdullah ibnu Amr r.a., lalu berkata kepadanya, "Ceritakanlah kepada kami apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah Saw." Maka Abdullah ibnu Amr r.a. membuka sebuah lembaran, lalu berkata, "Inilah yang telah dituliskan untukku dari Rasulullah Saw." Maka Aku melihatnya, dan ternyata di dalamnya disebutkan bahwa Abu Bakar As-Siddiq r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah Saw.”Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu doa yang kuucapkan di pagi hari dan di petang hari." Maka Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: Hai Abu Bakar, ucapkanlah, "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Tuhan segala sesuatu dan Yang memilikinya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan hawa nafsuku dan dari kejahatan setan dan godaannya, atau melakukan suatu perbuatan buruk yang berakibat memudaratkan diriku, atau menjerumuskan seorang muslim karenanya.
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini dari Al-Hasan ibnu Arafah, dari Ismail ibnu Iyasy, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib, bila ditinjau dari segi jalurnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Sayyar, dari Lai's, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Abu Bakar As-Siddiq pernah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah memerintahkan kepadanya untuk mengucapkan doa berikut di pagi hari, di petang hari, dan bila telah berada di peraduan di malam hari, yaitu: "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi," hingga akhir hadis.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Katakanlah, "Wahai Allah) lafal Allaahumma maknanya sama dengan Yaa Allah (Pencipta langit dan bumi) yakni yang mengadakan keduanya (Yang mengetahui barang yang gaib dan yang nyata) yakni apa-apa yang gaib dan apa-apa yang nyata dapat disaksikan (Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan") mengenai masalah agama, berilah aku petunjuk kepada yang benar dari apa yang mereka perselisihkan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Katakanlah, wahai Muhammad, dengan menghadapkan diri kepada Allah, "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya; Sang Mahatahu segala hal yang tampak dan yang tak tampak. Hanya Engkaulah yang dapat menentukan hukum di antara hamba-hamba-Mu mengenai persoalan-persoalan dunia dan akhirat yang dulu mereka perselisihkan. Maka tentukanlah hukum di antara aku dan orang-orang musyrik."
6 Tafsir as-Saadi
"Dan apabila nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. Katakanlah, 'Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hambaMu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan." (Az-Zumar: 45-46).
(45-46) Allah سبحانه وتعالى menyebutkan kondisi orang-orang musy-rikin dan apa yang ditimbulkan oleh kesyirikan mereka, yaitu bahwa sesungguhnya mereka ﴾ وَإِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَحۡدَهُ ﴿ "apabila nama Allah saja yang disebut" untuk mengesakanNya dan sebagai perintah untuk mengikhlaskan ketaatan hanya kepadaNya serta mening-galkan apa-apa yang disembah selain Dia, mereka merasa kesal, bosan, dan sangat tidak menyukainya. ﴾ وَإِذَا ذُكِرَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦٓ ﴿ "Dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut" seperti berhala dan pujaan-pujaan, dan ada penyeru yang menyerukan supaya menyembah dan memujinya, ﴾ إِذَا هُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ ﴿ "tiba-tiba mereka bergirang hati" karenanya, karena senang sembahan-sembahan me-reka disebut dan karena syirik sejalan dengan hawa nafsu mereka.
Kondisi seperti ini adalah kondisi yang paling jahat dan paling keji; namun saat mereka adalah di Hari Pembalasan nanti! Di sana-lah hak akan diambil dari mereka dan dilihat, apakah tuhan-tuhan mereka itu berguna bagi mereka yang dahulu mereka sembah dari selain Allah?! Maka dari itu Dia berfirman, ﴾ قُلِ ٱللَّهُمَّ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ﴿ "Katakanlah, 'Ya Allah, Pencipta langit dan bumi'," Pencipta dan Penge-lola keduanya, ﴾ عَٰلِمَ ٱلۡغَيۡبِ ﴿ "Yang mengetahui yang ghaib" yaitu yang lepas dari jangkauan penglihatan dan pengetahuan kita ﴾ وَٱلشَّهَٰدَةِ ﴿ "dan yang nyata," yang dapat kita saksikan,﴾ أَنتَ تَحۡكُمُ بَيۡنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُواْ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَ ﴿ "Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hambaMu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan."
Sesungguhnya di antara perselisihan yang sangat besar ada-lah perselisihan orang-orang yang bertauhid yang tulus ikhlas yang meyakini bahwa apa yang mereka anut itulah yang haq, dan bahwa milik merekalah al-Husna (surga) di akhirat, bukan milik orang lain; dengan orang-orang musyrikin yang menjadikan selain Engkau sembahan-sembahan dan berhala, mereka menyamakan denganMu siapa yang sama sekali tidak sama sedikitpun, dan mereka benar-benar melecehkanMu dengan sebenar-benar pelecehan, mereka bersenang hati di kala sembahan-sembahan mereka disebut, dan mereka kesal ketika Engkau disebutkan. Sudah seperti itu keadaan-nya, mereka beranggapan bahwa mereka berada di atas kebenaran, sedangkan yang lain di atas kebatilan, dan bahwa surga adalah milik mereka. Allah berfirman,
﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلصَّٰبِـِٔينَ وَٱلنَّصَٰرَىٰ وَٱلۡمَجُوسَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ يَفۡصِلُ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ شَهِيدٌ 17 ﴿
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shabiin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu." (Al-Hajj: 17).
Dan Allah سبحانه وتعالى telah menginformasikan kepada kita akan ada-nya pemberian keputusan di antara mereka sesudahnya, melalui FirmanNya,
﴾ هَٰذَانِ خَصۡمَانِ ٱخۡتَصَمُواْ فِي رَبِّهِمۡۖ فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٞ مِّن نَّارٖ يُصَبُّ مِن فَوۡقِ رُءُوسِهِمُ ٱلۡحَمِيمُ 19 يُصۡهَرُ بِهِۦ مَا فِي بُطُونِهِمۡ وَٱلۡجُلُودُ 20 وَلَهُم مَّقَٰمِعُ مِنۡ حَدِيدٖ 21 كُلَّمَآ أَرَادُوٓاْ أَن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا مِنۡ غَمٍّ أُعِيدُواْ فِيهَا وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ 22 إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ وَلُؤۡلُؤٗاۖ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٞ 23 ﴿
"Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Di-siramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), 'Rasailah azab yang membakar ini.' Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang shalih ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi per-hiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra." (Al-Hajj: 23).
Dan Allah سبحانه وتعالى juga telah berfirman,
﴾ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ 82 ﴿
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Al-An'am: 82).
﴾ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ ﴿
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka." (Al-Ma`idah: 72).
Pada ayat ini terkandung penjelasan tentang keumuman (keluasan cakupan) ciptaan Allah سبحانه وتعالى, kemutlakan ilmuNya dan keumuman hukumNya yang berlaku di antara hamba-hambaNya. MakakuasaNya yang dariNya semua makhluk ini terlahir dan ilmuNya yang meliputi segala sesuatu membuktikan adanya kepu-tusanNya di antara hamba-hambaNya, kebangkitan mereka dan ilmu pengetahuan Allah kepada amal-amal perbuatan mereka yang baik dan yang buruk, dan ukuran-ukuran balasannya. CiptaanNya membuktikan ilmuNya; tidakkah Tuhan yang menciptakan itu mengetahui?