Lalu Allah mengecam apa yang telah di katakan dan di yakini oleh orang-orang musyrik dengan mengatakan, “Pantaskah Dia, Allah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, dan Yang Maha Pencipta itu mengambil dengan sungguh-sungguh dari apa yang di ciptakan-Nya sendiri berupa anak-anak perempuan yang justru orang-orang musyrik itu tidak suka mendapatkannya? Tentulah tidak pantas. Dan pantas pulakah kamu beranggapan bahwa Allah memberikan anak laki-laki kepadamu? Tentulah tidak pantas. Sungguh ini kepercayaan yang sangat keliru dan tidak masuk akal.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah membuka tabir kesesatan orang musyrik dan kebatilan ucapan mereka. Apakah masuk akal bahwa Allah memiliki sesuatu untuk diri-Nya yang lebih buruk (menurut anggapan mereka) sedangkan yang lain memiliki yang baik dan memilih untuk diri-Nya anak perempuan, sedangkan untuk orang lain anak laki-laki? Firman Allah:
Apakah (pantas) untuk kamu yang laki-laki dan untuk-Nya yang perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (an-Najm/53: 21-22)
Dan firman-Nya:
Apakah Dia (Allah) memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mengapa kamu ini? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Maka mengapa kamu tidak memikirkan? (ash-shaffat/37: 153-155)
Dan firman-Nya lagi:
Sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya. Mahasuci Dia. Dialah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. (az-Zumar/39: 4)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki. (Az-Zukhruf: 16)
Di dalam makna ayat ini terkandung pengertian ingkar terhadap perbuatan mereka dengan pengingkaran yang sangat keras.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Patutkah) lafal Am di sini bermakna Istifham Inkari, sedangkan lafal Al Qaulu diperkirakan keberadaannya sesudah itu, yakni Ataquluna: Apakah kalian patut mengatakan (Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya) untuk diri-Nya sendiri (dan Dia mengkhususkan buat kalian) memilihkan buat kalian (anak laki-laki) yang hal ini disimpulkan daripada perkataan kalian yang tadi itu; jumlah kalimat ini merupakan kalimat yang diinkari oleh Istifham tadi.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Lebih dari itu, patutkah mereka beranggapan bahwa Tuhan lebih mengutamakan mereka untuk memiliki anak laki-laki, sementara Dia merasa cukup dengan anak perempuan? Sungguh merupakan anggapan yang benar-benar aneh!