Tetapi golongan-golongan (yang ada) saling berselisih di antara mereka; maka celakalah orang-orang yang zhalim karena azab pada hari yang pedih (Kiamat). (QS. [43] Az-Zukhruf : 65)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Akan tetapi, golongan-golongan yang ada saling berselisih di antara mereka mengenai pribadi Nabi Isa yang agung dan hamba Allah yang lahir tanpa ayah itu. Maka, celakalah orang-orang yang zalim itu karena perselisihan mereka dan mengingkari Isa sebagai utusan Allah dan menentang ajaran agama yang dibawanya karena azab hari yang amat pedih pada hari Kiamat kelak.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Bani Israil berselisih pendapat mengenai Nabi Isa baik semasa ia hidup maupun setelah meninggal. Yang menjadi ajang perselisihan waktu ia masih hidup, adalah yang menerimanya sebagai nabi dan manusia suci, ada yang menuduhnya sebagai anak dari hubungan haram yang dilakukan ibunya. Dan setelah ia meninggal ada yang memandangnya anak Tuhan, atau Tuhan itu sendiri, dan ada yang memandangnya manusia biasa yang diutus sebagai rasul. Perselisihan itu sangat tajam sehingga terbentuk banyak sekali sekte yang berseberangan. Mereka tidak hanya berpecah belah tetapi juga berbunuh-bunuhan (berperang-perangan). Yang berpandangan salah di antara sekte-sekte itu berpandangan salah mengenai Nabi Isa sebagimana dijelaskan dalam ayat-ayat di atas, akan bernasib malang, yaitu azab yang pedih di dalam neraka di hari akhirat.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka. (Az-Zukhruf: 65)
Yakni beberapa golongan dari mereka berselisih pendapat sehingga jadilah mereka bercerai-berai tentangnya. Sebagian di antara mereka mengakui bahwa Isa adalah hamba dan rasul Allah, golongan inilah yang benar. Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa dia adalah anak Allah; sebagian lainnya mengatakan bahwa dia itulah Allah, Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari ucapan mereka dengan ketinggian yang setinggi-tingginya. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim, yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az-Zukhruf: 65)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka berselisihlah golongan-golongan di antara mereka) tentang perkara Nabi Isa ini, apakah dia anak Allah atau Allah, atau tuhan yang ketiga (maka kecelakaan yang besarlah) lafal Al Wail menunjukkan kalimat azab (bagi orang-orang yang lalim) bagi orang-orang kafir, karena perkataan yang mereka ucapkan mengenai Nabi Isa (yaitu siksaan hari yang pedih) atau azab yang menyakitkan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tetapi, orang-orang Nasrani kemudian berselisih menjadi beberapa sekte mengenai pribadi 'Isâ, setelah 'Isâ tiada. Maka, celakalah orang-orang yang zalim itu karena disiksa dengan sikaan yang amat pedih pada hari kiamat, akibat keingkaran yang mereka katakan tentang 'Isâ.