Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 13-15).
Karena itulah disebutkan dalam surat ini oleh firman-Nya:
(Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar.” (Al-Jatsiyah: 29)
Yaitu mencatat semua amal perbuatan kalian tanpa ditambahi dan tanpa dikurangi. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai, celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (Al-Kahfi: 49)
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan. (Al-Jatsiyah: 29)
Yakni sesungguhnya kami telah memerintahkan kepada para malaikat pencatat amal perbuatan untuk mencatat semua amal perbuatan kalian.
Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan bahwa para malaikat mencatat amal perbuatan hamba-hamba Allah, kemudian para malaikat itu membawa naik ke langit catatan-catatan tersebut. Maka mereka bertemu dengan para malaikat lainnya yang berada di Diwanul A'mal, lalu mereka mencocokkan dengan apa yang telah di tampakkan bagi para malaikat Diwanul A'mal dari lauh Mahfuz di setiap malam Lailatul Qadar, yang mana hal tersebut termasuk di antara yang telah di tetapkan oleh Allah Swt. di zaman azali terhadap hamba-hamba-Nya sebelum Dia menciptakan mereka. Maka tidak ada penambahan dan pengurangan padanya barang satu huruf pun. Kemudian Ibnu Abbas r.a. membaca firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan. (Al-Jatsiyah: 29)