فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ࣖ ( محمد: ١٩ )
Fā`lam 'Annahu Lā 'Ilāha 'Illā Allāhu Wa Astaghfir Lidhanbika Wa Lilmu'uminīna Wa Al-Mu'umināti Wa Allāhu Ya`lamu Mutaqallabakum Wa Mathwākum. (Muḥammad 47:19)
Artinya:
Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu. (QS. [47] Muhammad : 19)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha kamu mencari bermacam-macam keperluan hidupmu di dunia dan mengetahui tempat tinggalmu untuk beristirahat setelah engkau bekerja sepanjang hari.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, apabila ia telah yakin dan mengetahui pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman, serta azab yang akan diperoleh oleh orang-orang kafir di akhirat, untuk berpegang teguh kepada agama Allah yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Beliau juga diperintahkan untuk memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa orang beriman, selalu berdoa dan berzikir kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali memberi kesempatan kepada setan untuk melaksanakan maksud buruknya kepada beliau.
Sebuah hadis sahih mengatakan, Rasulullah saw selalu berdoa:
Wahai Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebih-lebihan, dan dosaku yang lebih Engkau ketahui daripadaku. Wahai Allah, ampunilah dosa perkataanku yang tidak serius dan perkataanku yang sungguh-sungguh, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua yang ada padaku." (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari)
Rasulullah sering berdoa pada akhir salatnya, sebelum mengucapkan salam:
Ya Allah, ampunilah dosaku yang terdahulu dan yang terkemudian, yang tersembunyi dan yang tampak, serta perbuatanku yang berlebihan dan dosaku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku, Engkau Tuhanku, tak ada tuhan selain Engkau." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas)
Hai manusia, bertobatlah kamu kepada Tuhanmu maka sesungguhnya aku pun mohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya setiap hari lebih dari tujuh puluh kali. (Riwayat Muslim)
Abu Bakar as-shiddiq berkata, "Hendaklah kamu membaca, "La ilaha illallah dan istigfar." Bacalah keduanya berulang kali, maka sesungguhnya Iblis berkata, "Aku membinasakan manusia dengan perbuatan dosanya, dan mereka membinasakanku dengan membaca La ilaha illallah dan istigfar, maka ketika aku mengetahui yang demikian, mereka aku hancurkan dengan hawa nafsunya, mereka mengira mendapat petunjuk." (Riwayat Abu Ya'la).
Dalam satu atsar diterangkan perkataan Iblis, "Demi keperkasaan dan keagungan-Mu, wahai Tuhan, aku senantiasa memperdaya mereka selama nyawa mereka dikandung badan." Lalu Allah berfirman, "Demi keperkasaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni dosa mereka, selama mereka tetap memohon ampunan kepada-Ku."
Selanjutnya Allah mendorong manusia melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan agar selalu berusaha untuk mencari rezeki dan kebahagiaan hidupnya. Allah berfirman, "Dia mengetahui segala usaha, perilaku, dan tindak-tanduk mereka di siang hari, begitu pula tempat mereka berada di malam hari. Oleh karena itu, bertakwa dan meminta ampunlah kepada-Nya." Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (Hud/11: 6)
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (al-An'am/6: 60)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah. (Muhammad: 19)
Ini merupakan berita dari Allah Swt. bahwa Dia tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, dan bukan sebagai pemberitaan mengenai hal tersebut agar diketahui. Karena itulah di-'ataf-kan kepadanya firman berikutnya:
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Muhammad: 19)
Di dalam hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. mengucapkan dalam doanya:
Ya Allah, ampunilah bagiku semua kesalahanku, ketidaktahuanku, dan sikap berlebihan dalam urusanku, serta semua yang Engkau lebih mengetahui dariku. Ya Allah, ampunilah bagiku selorohku dan kesungguhanku, dan (juga) kekeliruanku serta kesengajaanku, yang semuanya itu ada padaku.
Di dalam hadis sahih disebutkan pula bahwa Rasulullah Saw. acapkali sesudah salatnya mengucapkan doa berikut:
Ya Allah, ampunilah bagiku semua dosa yang telah kulakukan dan semua dosa yang kusembunyikan, dan semua dosa yang aku lahirkan, dan semua keberlebih-lebihanku serta semua perbuatan yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau.
Di dalam hadis sahih disebutkan pula bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:
Hai manusia, bertobatlah kamu kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya aku pun memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim Al-Ahwal yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Sarkhis menceritakan hadis berikut, bahwa aku datang kepada Rasulullah Saw., lalu makan bersamanya dari makanannya, dan aku berkata, "Semoga Allah memberikan ampunan kepada Engkau, ya Rasulullah." Beliau Saw. menjawab, "Juga bagimu." Maka aku berkata, "Aku memohon ampun buat engkau." Beliau Saw. menjawab, "Ya, juga (aku pun memohon ampun) bagimu." Lalu Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Muhammad: 19) Kemudian aku memandang ke arah belikatnya yang sebelah kanan -atau belikatnya yang sebelah kiri, Syu'bah (perawi) ragu- tiba-tiba padanya terdapat sesuatu yang berupa seperti tahi lalat (cap kenabian).
Imam Muslim, Imam Turmuzi, Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Asim Al-Ahwal dengan sanad yang sama.
Di dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la disebutkan:
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Aun, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Matar, telah menceritakan kepada kami Abdul Gafur, dari AbuNasr, dari Abu Raja, dari Abu Bakar As-Siddiq r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: bacalah oleh kalian kalimah 'la ilaha illallah' (tidak ada Tuhan yang wajib disembah) selain Allah, dan istigfar, perbanyaklah kalian membaca keduanya, karena sesungguhnya iblis telah mengatakan, "Sesungguhnya aku telah binasakan umat manusia dengan dosa-dosa, dan mereka membinasakanku dengan kalimah 'la ilaha illallah' dan istigfar. Setelah kulihat demikian, maka kubinasakan mereka dengan hawa nafsu, maka mereka mengira bahwa dirinya mendapat petunjuk.”
Di dalam atsar yang telah diriwayatkan disebutkan bahwa iblis berkata, "Demi keagungan dan kebesaran-Mu, Aku tetap akan menyesatkan mereka selama nyawa mereka masih ada di tubuh mereka." Maka Allah Swt. berfirman, "Demi keagungan dan kebesaran-Ku, Aku terus menerus memberikan ampunan bagi mereka selama mereka memohon ampunan kepada-Ku."
Hadis-hadis yang menceritakan keutamaan istigfar cukup banyak.
Firman Allah Swt.:
Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (Muhammad: 19)
Yakni mengetahui semua tindak tanduk kalian di siang hari dan di saat kalian berada di dalam tempat tinggal kalian di malam hari. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. (Al-An'am: 60)
Dan firman Allah Swt.:
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Hud: 6)
Pendapat inilah yang dikatakan oleh Ibnu Juraij dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a. bahwa makna yang dimaksud ialah Allah mengetahui tempat kamu berusaha di dunia dan tempat tinggal kalian kelak di akhirat. As-Saddi mengatakan, bahwa Dia mengetahui tempat usaha kalian di dunia dan mengetahui tempat kalian di dalam kubur kalian. Akan tetapi, pendapat yang pertamalah yang lebih utama dan lebih kuat. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah) maksudnya, tetaplah engkau hai Muhammad pada prinsipmu yang demikian itu, karena itu bermanfaat kelak di hari kiamat (dan mohonlah ampunan bagi dosamu) yakni demi dosamu. Menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa dikatakan demikian kepada Nabi Muhammad saw. dimaksud sebagai pelajaran buat umatnya, supaya mereka meniru jejaknya. Sedangkan bagi nabi dima'shum atau terpelihara dari perbuatan dosa. Memang Nabi saw. telah mengerjakan hal ini sebagaimana yang diungkapkan di dalam salah satu sabdanya yang mengatakan, "Sesungguhnya aku selalu memohon ampun kepada Allah sebanyak seratus kali untuk setiap harinya." (dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung penghormatan buat mereka, karena Allah swt. memerintahkan kepada nabi supaya memintakan ampun buat mereka. (Dan Allah mengetahui tempat kalian berusaha) tempat kalian bergerak di siang hari dalam rangka mencari upaya penghidupan (dan tempat tinggal kalian) maksudnya, tempat kalian beristirahat di tempat tidur kalian pada malam hari. Makna yang dimaksud ialah bahwa Allah swt. mengetahui semua hal ikhwal kalian, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya, maka berhati-hatilah kalian kepada-Nya. Khitab dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Yakinlah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Mohonlah ampunan atas dosamu dan dosa orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tempat pergi dan tempat tinggalmu.