Firman Allah Swt.:
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. (Al-Hujurat: 7)
Yakni ketahuilah bahwa di antara kalian terdapat Rasulullah Saw. Maka hormatilah dia, muliakanlah dia, bersopan santunlah kamu dalam menghadapinya, dan turutilah perintahnya. Karena sesungguhnya dia lebih mengetahui kemaslahatan kalian dan lebih sayang kepada kalian daripada diri kalian sendiri. Dan pendapatnya untuk kalian lebih sempurna daripada pendapat kalian untuk diri kalian sendiri. Hal yang senada disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri. (Al-Ahzab: 6)
Kemudian Allah Swt. menjelaskan bahwa pendapat mereka sia-sia bila ditinjau dari segi kemaslahatan mereka. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan, benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan. (Al-Hujurat: 7)
Yakni sekiranya dia menuruti kalian dalam semua apa yang kalian pilih, niscaya hal itu akan mengakibatkan kamu mengalami kesusahan dan merasa berdosa. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah Swt.:
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka, tetapi mereka berpaling dari kebanggaan. (Al-Mu’minun: 71)
Adapun firman Allah Swt.:
tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu. (Al-Hujurat: 7)
Yaitu menjadikan iman itu dicintai oleh hati kalian dan memperindahnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami Ali ibnuMas'adah, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Islam itu terang-terangan dan iman itu di dalam hati. Anas r.a. mengatakan bahwa kemudian Rasulullah Saw. berisyarat ke arah dadanya sebanyak tiga kali, lalu bersabda: Takwa itu (letaknya) di sini, takwa itu (letaknya) di sini.
Firman Allah Swt.:
serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. (Al-Hujurat: 7)
Yakni dan Allah menjadikan hatimu membenci kekafiran dan kefasikan yakni dosa-dosa besar, yang dimaksud dengan Al Isyan ialah semua perbuatan durhaka, ini merupakan kesempurnaan nikmat dari Allah Swt. yang bertingkat-tingkat.
Firman Allah Swt.:
Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-Hujurat: 7)
Orang-orang yang mempunyai sifat-sifat ini adalah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, Allah-lah yang telah menganugerahkan hal ini kepada mereka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Marwan ibnu Mu'awiyah Al-Fazzari, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibnu Aiman Al-Makki, dari Abu Rifa'ah Az-Zurqi, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ketika terjadi Perang Uhud dan pasukan kaum musyrik telah pulang, maka Rasulullah Saw. bersabda: Berbarislah dengan rapi karena aku akan memanjatkan doa kepada Tuhanku. Maka mereka berbaris membentuk saf-saf di belakang beliau, lalu beliau mengucapkan doa berikut: Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Ya Allah, tiada yang dapat menggenggam terhadap apa yang Engkau bukakan, dan tiada yang dapat membuka terhadap apa yang Engkau genggamkan; dan tiada yang dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang Engkau sesatkan, dan tiada yang dapat menyesatkan orang yang Engkau tunjuki; dan tiada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau cegah, dan tiada yang dapat mencegah terhadap apa yang Engkau beri; dan tiada yang dapat mendekatkan apa yang Engkau jauhkan, dan tiada yang dapat menjauhkan apa yang Engkau dekatkan. Ya Allah, limpahkanlah kepada kami berkah, rahmat, karunia, dan rezeki-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau nikmat yang kekal yang tidak berpindah dan tidak pula lenyap. Ya Allah, aku memohon nikmat kepada Engkau di hari yang sulit, dan keamanan di hari yang menakutkan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari keburukan apa yang telah Engkau berikan kepada kami dan dari keburukan apa yang Engkau cegah dari kami. Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada keimanan dan jadikanlah iman itu indah dalam hati kami; dan jadikanlah kami benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan; dan jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Ya Allah, wafatkanlah kami sebagai orang-orang muslim, dan hidupkanlah kami sebagai orang-orang muslim, dan himpunkanlah aku dengan orang-orang yang saleh agar tidak kecewa dan tidak pula terfitnah. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mendustakan rasul-rasul-Mu dan mencegah manusia dari jalanMu, dan jadikanlah siksaan dan azab-Mu atas mereka. Ya Allah, Tuhan Yang Hak, perangilah orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab.
Imam Nasai meriwayatkan hadis ini di dalam kitab Al-Yaum WalLailah, dari Ziad ibnu Ayyub, dari Marwan ibnu Mu'awiyah, dari Abdul Wahid ibnu Aiman, dari Ubaid ibnu Rifa'ah, dari ayahnya dengan sanad yang sama.
Di dalam hadis yang marfu' disebutkan:
Barang siapa yang gembira karena kebaikannya dan susah karena keburukannya, maka dia adalah orang mukmin.