۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ( المجادلة: ١٤ )
'Alam Taraá 'Ilaá Al-Ladhīna Tawallaw Qawmāan Ghađiba Allāhu `Alayhim Mā Hum Minkum Wa Lā Minhum Wa Yaĥlifūna `Alaá Al-Kadhibi Wa Hum Ya`lamūna. (al-Mujādilah 58:14)
Artinya:
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya. (QS. [58] Al-Mujadalah : 14)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Pada ayat sebelumnya diterangkan kebiasaan orang-orang beriman yang akan menghadap Rasulullah, yaitu bersedekah kepada kaum duafa sebelum menghadap Nabi. Pada ayat ini diterangkan kebiasaan orang-orang munafik yang menyembunyikan kekafiran dalam memperlakukan Nabi dan larangan berteman akrab dengan orang-orang yang memusuhi Islam. Apakah engkau Muhammad, tidak memperhatikan orang-orang munafik di Madinah yang secara lisan menyatakan beriman kepada engkau, tetapi faktanya mereka adalah orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah, yaitu kaum Yahudi di Madinah, sebagai sahabat? Orang-orang munafik itu bukan dari kaum kamu, yakni orang-orang beriman yang benar sebagaimana pengakuan mereka. Orang-orang munafik mengaku beriman untuk mengambil hati orang-orang beriman saja; dan bukan dari kaum mereka, golongan Yahudi yang benar. Mereka mengaku Yahudi untuk memperoleh perlindungan dari Yahudi. Dan mereka, orang-orang munafik itu tidak segan-segan bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, padahal sumpah mereka itu atas kebohongan, yakni bersumpah beriman, padahal tidak beriman; sedangkan mereka, orang-orang munafik itu, mengetahui kebohongan-nya.