Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (QS. [58] Al-Mujadalah : 6)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kehinaan bagi yang mengingkari hukum Allah yang disebutkan pada ayat di atas akan diberikan pada hari Kiamat, yaitu: pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah menuju padang mahsyar, tempat berkumpul manusia sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir, lalu diberitakan kepada mereka semua apa yang telah mereka kerjakan dengan lengkap, menyeluruh, dan terinci; Allah menghitungnya dengan akurat semua amal perbuatan mereka itu, meskipun mereka telah melupakannya karena sudah berlangsung lama, tetapi Allah mengetahuinya, ada catatan dua malaikat, ada dokumentasi pada diri manusia (Lihat: Surah al-Isrà’/17: 13—14) dan ada kesaksian kedua tangan dan kaki (Lihat: Surah Yàsìn/36: 65). Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu yang dilakukan manusia.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini diterangkan keadaan orang-orang yang menentang dan melanggar hukum Allah di akhirat nanti. Allah mengumpulkan mereka semua sejak manusia pertama yaitu Adam, sampai saat terakhir kehidupan manusia, pada hari Kiamat. Kemudian Allah memberitahukan kepada mereka yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Semuanya itu tercatat dalam kitab catatan mereka masing-masing, tidak ada satu pun yang dilupakan, walaupun mereka sendiri telah melupakannya karena tidak sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman dalam ayat berikutnya:
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya. (Al-Mujadilah: 6)
Maksudnya, hari kiamat. Pada hari itu Allah menghimpunkan semua orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian di suatu lapangan yang amat luas.
lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Mujadilah: 6)
Yakni Allah memberitahukan kepada mereka semua amal perbuatan mereka, yang baik dan yang buruknya.
Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. (Al-Mujadilah: 6)
Allah telah mencatat dan menghimpunnya terhadap mereka, sedangkan mereka sendiri telah lupa terhadap apa yang mereka kerjakan di masa lalu.
Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Al-Mujadilah: 6)
Artinya, tiada sesuatu pun yang gaib dari-Nya dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, serta tiada sesuatu pun yang terlupakan oleh-Nya. Kemudian Allah Swt. menceritakan tentang ilmu-Nya yang meliputi semua makhluk, bahwa Dia Maha Periksa terhadap mereka, Maha Mendengar semua ucapan mereka, lagi Maha Melihat tempat mereka di mana pun mereka berada dan kapan pun mereka berada. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang. (Al-Mujadilah: 7)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Pada hari ketika mereka semuanya dibangkitkan Allah lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitung amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Yaitu di hari ketika Allah menghidupkan mereka setelah mati, lalu diberi tahu tentang amalan-amalan yang telah mereka perbuat. Amalan-amalan itu telah Allah hitung dengan tepat, sedang mereka sendiri telah melupakannya. Allah benar-benar melihat dan menyaksikan segala sesuatu.