Skip to main content

فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ   ( الأنعام: ٤٣ )

falawlā
فَلَوْلَآ
maka mengapa tidak
idh
إِذْ
ketika
jāahum
جَآءَهُم
datang kepada mereka
basunā
بَأْسُنَا
siksaan Kami
taḍarraʿū
تَضَرَّعُوا۟
mereka menundukan hati
walākin
وَلَٰكِن
akan tetapi
qasat
قَسَتْ
menjadi keras
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْ
hati mereka
wazayyana
وَزَيَّنَ
dan menampakan bagus
lahumu
لَهُمُ
kepada mereka
l-shayṭānu
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
مَا
apa
kānū
كَانُوا۟
mereka adalah
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

Falawlā 'Idh Jā'ahum Ba'sunā Tađarra`ū Wa Lakin Qasat Qulūbuhum Wa Zayyana Lahum Ash-Shayţānu Mā Kānū Ya`malūn. (al-ʾAnʿām 6:43)

Artinya:

Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. [6] Al-An'am : 43)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah ditawarkan kesempatan untuk terhindar dari siksa dengan syarat mereka harus bertobat, para pendurhaka itu enggan melakukannya, maka muncul keheranan yaitu mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami (Allah) datang menimpa mereka? Jawabannya adalah memang mereka tidak bermohon, karena kedurhakaan mereka sudah sedemikian parah. Bahkan hati mereka telah menjadi keras sehingga sulit untuk menerima petunjuk dan setan pun merayu dan mengelabui mereka dengan menjadikan terasa indah bagi mereka apa, yakni dosa-dosa dan kedurhakaan, yang selalu mereka kerjakan.