Skip to main content

وَقَالُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۗوَلَوْ اَنْزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِيَ الْاَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُوْنَ   ( الأنعام: ٨ )

waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
lawlā
لَوْلَآ
mengapa tidak
unzila
أُنزِلَ
diturunkan
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya/kepadanya
malakun
مَلَكٌۖ
seorang Malaikat
walaw
وَلَوْ
dan kalau
anzalnā
أَنزَلْنَا
Kami turunkan
malakan
مَلَكًا
seorang Malaikat
laquḍiya
لَّقُضِىَ
tentu diputuskan
l-amru
ٱلْأَمْرُ
perkata itu
thumma
ثُمَّ
kemudian
لَا
tidak
yunẓarūna
يُنظَرُونَ
mereka diberi tangguh

Wa Qālū Lawlā 'Unzila `Alayhi Malakun Wa Law 'Anzalnā Malakāan Laquđiya Al-'Amru Thumma Lā Yunžarūna. (al-ʾAnʿām 6:8)

Artinya:

Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Muhammad)?” Jika Kami turunkan malaikat (kepadanya), tentu selesailah urusan itu, tetapi mereka tidak diberi penangguhan (sedikit pun). (QS. [6] Al-An'am : 8)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dan mereka, orang-orang kafir itu, juga berkata, "Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya, Nabi Muhammad, yang menolongnya dari kesulitan, kalau benar dia utusan Allah?" Allah menjawab ucapan mereka dengan berfirman, "Jika Kami menurunkan malaikat kepadanya, yang membantu beliau menghadapi musuh-musuh Allah, tentu selesailah urusan orang-orang kafir itu dan mereka langsung dibinasakan. Kemudian mereka, setelah dibinasakan, tidak diberi penangguhan sedikit pun dari azab Allah sejak di alam kubur hingga di neraka.