Adapun firman Allah Swt:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya). (Al-Haqqah: 49)
Yaitu sekalipun Al-Qur'an demikian jelas dan terangnya, tetapi masih ada di antara kalian orang-orang yang mendustakannya. Dalam firman berikutnya disebutkan:
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa sesungguhnya perbuatan mendustakan itu benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir kelak di hari kiamat. Ibnu Jarir telah meriwayatkan hal yang semisal dari Qatadah.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui jalur As-Saddi, dari Abu Malik sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)
Yakni sesungguhnya Nabi Saw. menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir di hari kemudian. Damir ini dapat pula dikaitkan dengan Al-Qur'an, artinya Sesungguhnya Al-Qur'an dan beriman kepadanya benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang yang kafir dan mengingkarinya', semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Demikianlah Kami masukkan Al-Qur'an ke dalam hati orang-orang yang durhaka, mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih. (Asy-Syu'ara: 200-201)
Dan firman-Nya:
Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini. (Saba': 54)
Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Al-Haqqah: 51)
Yaitu berita yang benar lagi hak, yang tiada keraguan dan tiada kebimbangan padanya, Kemudian surat ini ditutup oleh firman-Nya:
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar. (Al-Haqqah: 52)
Yakni Yang telah menurunkan Al-Qur'an yang agung ini