Skip to main content

وَاِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ اِذِ الْتَقَيْتُمْ فِيْٓ اَعْيُنِكُمْ قَلِيْلًا وَّيُقَلِّلُكُمْ فِيْٓ اَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ۗوَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ   ( الأنفال: ٤٤ )

wa-idh
وَإِذْ
dan ketika
yurīkumūhum
يُرِيكُمُوهُمْ
(Allah) menampakkan mereka kepadamu
idhi
إِذِ
ketika
l-taqaytum
ٱلْتَقَيْتُمْ
perjumpaanmu
فِىٓ
dalam
aʿyunikum
أَعْيُنِكُمْ
penglihatan matamu
qalīlan
قَلِيلًا
sedikit
wayuqallilukum
وَيُقَلِّلُكُمْ
dan Dia menjadikan kamu sedikit
فِىٓ
dalam
aʿyunihim
أَعْيُنِهِمْ
penglihatan mereka
liyaqḍiya
لِيَقْضِىَ
karena hendak menetapkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
amran
أَمْرًا
suatu urusan
kāna
كَانَ
adalah ia
mafʿūlan
مَفْعُولًاۗ
dilaksanakan
wa-ilā
وَإِلَى
dan kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
tur'jaʿu
تُرْجَعُ
dikembalikan
l-umūru
ٱلْأُمُورُ
segala urusan

Wa 'Idh Yurīkumūhum 'Idh At-Taqaytum Fī 'A`yunikum Qalīlāan Wa Yuqallilukum Fī 'A`yunihim Liyaqđiya Allāhu 'Amrāan Kāna Maf`ūlāan Wa 'Ilaá Allāhi Turja`u Al-'Umūru. (al-ʾAnfāl 8:44)

Artinya:

Dan ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit menurut penglihatan matamu dan kamu diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka, itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. (QS. [8] Al-Anfal : 44)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah menjelaskan apa yang dilihat oleh Nabi dalam mimpi, maka pada ayat ini dijelaskan apa yang dilihat kaum muslim dengan mata kepala sendiri di medan perang. Ingatlah ketika Allah memperlihatkan mereka, orang-orang kafir, kepada kalian ketika kalian berjumpa dengan mereka seakan-akan berjumlah sedikit menurut penglihatan mata kalian di medan perang; dan kalian, wahai orang-orang mukmin, diperlihatkan-Nya seakan-akan berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka sebelum bertemu di medan pertempuran. Demikian itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan, sehingga tidak ada satu pun yang terlepas dari kehendak-Nya. Peristiwa Perang Badar seharusnya menguatkan mental dan keyakinan setiap orang mukmin bahwa Allah pasti menolong hamba-Nya yang memiliki keimanan yang benar, meski pertolongan itu datang dengan cara yang unik dan tidak masuk akal.