Dan dia bukanlah orang yang kikir untuk menerangkan ihwal perkara yang gaib, seperti Allah, malaikat, dan hari kiamat. Nabi dengan senang hati memberi penjelasan demi kemaslahatan banyak orang. Hal ini berbeda dari para dukun yang hanya mau membeberkan hal yang rahasia jika diberi imbalan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad bukanlah seorang bakhil dalam menyampaikan seluruh wahyu yang disampaikan malaikat Jibril kepadanya. Di samping itu, beliau adalah seorang yang sangat dipercaya karena tidak pernah mengubah wahyu walaupun satu huruf dengan ucapannya sendiri.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
{وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ}
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib. (At-Takwir: 24)
Artinya, Muhammad bukanlah orang yang disangsikan terhadap apa yang diturunkan Allah kepadanya. Di antara ulama ada yang membacanya dengan memakai dad bukan za sehingga artinya menjadi bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan apa yang diturunkan Allah kepadanya, bahkan dia menyampaikannya kepada setiap orang.
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa za-nin dan da-nin mempunyai makna yang sama, yakni dia bukanlah orang yang pendusta dan bukan pula orang yang pendurhaka; za-nin orang yang diragukan, dan da-nin orang yang kikir.
Qatadah mengatakan bahwa pada mulanya Al-Qur'an merupakan hal yang gaib, lalu Allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad. Maka beliau Saw. tidak kikir terhadap manusia, bahkan beliau menyebarkannya, menyampaikannya, dan memberikannya kepada setiap orang yang menghendakinya. Hal yang sama dikatakan oleh ikrimah dan Ibnu Zaid serta selain keduanya yang bukan hanya seorang; Ibnu Jarir memilih pendapat yang membacanya dengan qiraat dad yakni danin.
Menurut hemat penulis, kedua pendapat (qiraat) sama-sama mutawatir dalilnya, dan maknanya sahih sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan bukanlah dia) Nabi Muhammad saw. (terhadap perkara yang gaib) hal-hal yang gaib berupa wahyu dan berita dari langit (sebagai seseorang yang dituduh) membuat-buatnya, ini berdasarkan qiraat yang membacanya Zhaniin dengan memakai huruf Zha. Menurut suatu qiraat dibaca Dhaniin dengan memakai huruf Dhadh; artinya seorang yang bakhil untuk menerangkannya, lalu karenanya ia mengurangi sesuatu daripada wahyu dan berita dari langit tersebut.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Muhammad bukan orang yang kikir dalam menyampaikan wahyu, yang ceroboh dalam menyampaikan dan mengajarkan wahyu