At-Taubah Ayat 15
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْۗ وَيَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ( التوبة: ١٥ )
Wa Yudh/hib Ghayža Qulūbihim Wa Yatūbu Allāhu `Alaá Man Yashā'u Wa Allāhu `Alīmun Ĥakīmun. (at-Tawbah 9:15)
Artinya:
dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. [9] At-Taubah : 15)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan, selain itu, Dia menghilangkan kemarahan hati mereka, orang-orang mukmin, yang disebabkan penyiksaan yang begitu kejam terhadap mereka sejak di Mekah. Namun begitu, jika mereka bertobat, maka akan diterima tobatnya dan mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kalian. Demikian ini, karena Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki jika memang secara tulus bertobat kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui segala urusan hamba-hamba-Nya, Mahabijaksana atas segala ketentuan syariat dan kebijakan-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Kekalahan kaum musyrikin itu akan melegakan hati dan menghilangkan kesedihan orang-orang mukmin yang banyak menderita siksaan dan penganiayaan dari kaum musyrik selama ini, karena mereka tidak mampu membela diri di Mekah dan tidak mampu pindah ke Medinah atau ke tempat lain yang aman.
Selanjutnya pada akhir ayat ini diterangkan bahwa Allah menerima tobat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Mengetahui dan Mahabijaksana. Ayat ini memberi isyarat bahwa kaum musyrikin banyak yang telah bertobat dan Allah telah menerima tobat mereka. Mereka menjadi orang-orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan pembela agama Islam yang tangguh. Allah yang Maha mengatur hamba-Nya dan mengatur kepentingan perkembangan agama-Nya di kemudian hari.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya.
Yakni dari kalangan hamba-hamba-Nya.
Allah Maha Mengetahui.
Mengetahui semua hai yang layak bagi hamba-hamba-Nya.
Lagi Mahabijaksana.
Yaitu dalam semua perbuatan dan perkataan-Nya, baik yang berkaitan dengan tatanan alam ini ataupun yang berkaitan dengan hukum syariat- Nya. Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya dan memutuskan apa yang disukai-Nya, Dia Mahaadil lagi Mahabijaksana yang tidak akan zalim selamanya. Dia tidak akan menyia-nyiakan kebajikan barang seberat zarrah pun, dan tidak akan melupakan keburukan seberat zarrah pun, bahkan Dia akan memberikan balasan-Nya di dunia dan akhirat.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin) kegelisahannya (Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya) dengan masuk Islam seperti apa yang dilakukan oleh Abu Sofyan (Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Berkat kemenangan dalam peperangan itu, Allah memenuhi hati orang-orang Mukmin dengan kegembiraan yang menggantikan rasa takut dan kecemasan. Allah melenyapkan rasa amarah dari hati mereka, mengabulkan pertobatan orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk diberikan ampunan. Allah Maha Mengetahui persoalan hamba-hamba-Nya dan Mahabijaksana dalam syariat yang diperuntukkan bagi mereka.
6 Tafsir as-Saadi
"Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka ber-janji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti. Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapa kamu takut kepada me-reka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. Dan meng-hilangkan panas hati orang-orang Mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (At-Taubah: 12-15).
(12) Allah تعالى berfirman setelah menjelaskan bahwa orang-orang musyrikin yang berada dalam perjanjian, jika mereka tetap memegang teguh perjanjian mereka, maka penuhilah perjanjian tersebut. ﴾ وَإِن نَّكَثُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُم مِّنۢ بَعۡدِ عَهۡدِهِمۡ ﴿ "Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji." Yakni mereka melanggarnya dan membatalkannya, lalu mereka memerangimu atau membantu me-merangimu atau mengurangi isi perjanjianmu, ﴾ وَطَعَنُواْ فِي دِينِكُمۡ ﴿ "dan mereka mencerca agamamu," yakni mencelanya dan menghinakannya, termasuk dalam hal ini adalah semua cercaan yang ditujukan ke-pada agama atau kepada al-Qur`an, ﴾ فَقَٰتِلُوٓاْ أَئِمَّةَ ٱلۡكُفۡرِ ﴿ "maka perangi-lah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu." Yakni para pembesar-nya, para pemuka yang mencerca agama Allah, yang membantu agama setan.
Mereka disebut secara khusus karena besarnya kejahatan mereka, dan karena selain mereka hanyalah pengikut, serta untuk menunjukkan bahwa barangsiapa mencerca agama dan menantang untuk menolaknya, maka dia termasuk pemimpin kekufuran, ﴾ إِنَّهُمۡ لَآ أَيۡمَٰنَ لَهُمۡ ﴿ "karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya." Yakni tiada perjanjian yang selalu mereka pegang teguh, tetapi sebaliknya, mereka selalu membatal-kannya dan mengkhianatinya, tanpa bisa dipercaya ﴾ لَعَلَّهُمۡ ﴿ "agar supaya mereka", karena kamu memeranginya ﴾ يَنتَهُونَ ﴿ "berhenti", dari mencerca agamamu, dan mungkin memeluknya.
(13) Kemudian Allah mendorong dan memacu orang-orang Mukmin agar memerangi mereka dengan menyinggung sifat-sifat musuh yang mengharuskan agar mereka diperangi. ﴾ أَلَا تُقَٰتِلُونَ قَوۡمٗا نَّكَثُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ وَهَمُّواْ بِإِخۡرَاجِ ٱلرَّسُولِ ﴿ "Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemau-annya untuk mengusir Rasul", yang seharusnya dihormati, dihargai, dan dimuliakan, tapi mereka hendak mengusirnya dan mengeluar-kannya dari tanah kelahirannya, dan berusaha untuk itu sekuat tenaga, ﴾ وَهُم بَدَءُوكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٍۚ ﴿ "dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu?" Yang mana mereka membatalkan per-janjian dan membantu orang lain memerangimu, di mana hal itu ketika Quraisy –sementara mereka masih terikat perjanjian damai– membantu Bani Bakar sekutu mereka, memerangi Bani Khuza'ah sekutu Rasulullah ﷺ, orang-orang Quraisy berperang bersama Bani Bakar sebagaimana hal itu dijelaskan oleh buku-buku sirah.
﴾ أَتَخۡشَوۡنَهُمۡۚ ﴿ "Mengapa kamu takut kepada mereka", sehingga kamu enggan memerangi mereka? ﴾ فَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخۡشَوۡهُ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman." Allah memerintahkanmu agar memerangi mereka. Dia sangat menekankan hal itu atasmu, jika kamu adalah orang yang beriman, maka laksanakan perintah Allah, dan janganlah kamu takut kepada mereka sehingga kamu meninggalkan perintah Allah.
(14) Kemudian Allah memerintahkan orang-orang Mukmin agar memerangi mereka, dan menjelaskan manfaat yang timbul aki-bat perang dengan mereka. Semua itu adalah dorongan dan lecutan bagi orang-orang yang beriman agar mau memerangi mereka, Dia berfirman, ﴾ قَٰتِلُوهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ بِأَيۡدِيكُمۡ ﴿ "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu", dengan pembunuhan, ﴾ وَيُخۡزِهِمۡ ﴿ "dan Allah akan menghinakan mereka", jika Allah memenangkanmu atas mereka. Mereka adalah musuh yang memang hendak menghinakan diri mereka sendiri dan berusaha untuk itu. ﴾ وَيَنصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ ﴿ "Dan menolong kamu atas mereka." Ini adalah janji dan berita gembira dari Allah yang telah Dia wujudkan.﴾ وَيَشۡفِ صُدُورَ قَوۡمٖ مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "Serta melegakan hati orang-orang yang beriman."
(15) ﴾ وَيُذۡهِبۡ غَيۡظَ قُلُوبِهِمۡۗ ﴿ "Dan menghilangkan panas hati orang-orang Mukmin." Karena di hati orang-orang Mukmin terdapat ke-bencian dan permusuhan terhadap mereka, yang mana memerangi dan membunuh mereka berarti obat bagi kesedihan dan kecemasan yang ada di dalam hati orang-orang Mukmin, dan penghilang bagi kebencian yang ada di dalam hati mereka, karena mereka melihat musuh-musuh itu adalah orang-orang yang memerangi Allah dan RasulNya, berusaha memadamkan cahaya Allah. Ini menunjukkan kecintaan Allah kepada orang-orang yang beriman dan perhatian-Nya terhadap keadaan mereka, sehingga Dia menjadikan di antara maksud tujuan syariatNya adalah mengobati apa yang ada di dalam hati mereka dan meredam kemarahan mereka.
Kemudian Allah berfirman, ﴾ وَيَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَآءُۗ ﴿ "Dan Allah me-nerima taubat orang yang dikehendakiNya," dari kalangan orang-orang yang memerangi itu dengan memberi mereka taufik untuk masuk Islam, menghiasinya di dalam hati mereka, dan menjadikan keku-furan, kefasikan dan kemaksiatan dibenci oleh hati mereka. ﴾ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿ "Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." Allah Meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Dia mengetahui orang yang layak dengan iman lalu Dia menunjukkannya kepadanya, dan siapa yang tidak layak maka Dia membiarkannya dalam kesesatan dan keja-hatannya.