Firman Allah Swt.:
...dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya.
Maksudnya adalah agama yang mereka peluk di masa lalu.
...dan supaya kamu berdua.
Yakni bagi kamu dan Harun.
...kekuasaan.
Artinya, kebesaran dan kepemimpinan.
Di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua."
Allah Swt. sering kali menyebutkan kisah Musa a.s. bersama Fir'aun dalam Kitab-Nya yang mulia, karena sesungguhnya di dalamnya terkandung kisah yang paling menakjubkan. Sesungguhnya pada mulanya Fir'aun berlaku sangat hati-hati dan waspada terhadap kelahiran Musa. Lalu takdir Allah menundukkannya, sehingga Fir'aun sendiri —tanpa sepengetahuannya— justru yang memelihara orang yang diwaspadainya ini di dalam istananya, satu kamar dengannya, serta satu meja makan, karena menganggapnya sebagai anaknya sendiri.
Kemudian Musa tumbuh besar dan Allah membuatkan baginya suatu penyebab yang menjadi lantaran bagi pengusirannya dari istana Fir'aun dan para pemuka kaumnya. Lalu Allah memberinya kenabian dan kerasulan serta dapat berbicara langsung dengan-Nya.
Nabi Musa diutus oleh Allah kepada Fir'aun untuk menyerunya agar menyembah Allah dan kembali kepada-Nya. Saat itu Fir'aun berada dalam puncak kejayaannya dengan segala kebesaran dan pengaruh yang dimilikinya.
Nabi Musa a.s. datang kepadanya dengan membawa risalah dari Allah dan tiada yang membantunya kecuali hanya saudara kandungnya, Yaitu Nabi Harun a.s. Tetapi Fir'aun membangkang, angkuh serta egois, emosi dan kecongkakannya makin menjadi-jadi. Bahkan dia mengaku-ngaku hal yang tidak pantas bagi dirinya, berani berbuat kurang ajar terhadap Allah, serta menghina dan menganiaya golongan orang-orang yang beriman dari kalangan kaum Bani Israil.
Akan tetapi. Allah memelihara Rasul-Nya (yaitu Nabi Musa) dan Nabi Harun serta meliputi keduanya dengan pertolongan-Nya dan menjaganya dengan mata kekuasaan-Nya yang tidak pernah tidur.
Hujah, perdebatan, dan mukjizat-mukjizat ditegakkan di tangan Nabi Musa. dan Allah menampakkannya melalui Nabi Musa secara berangsur-angsur dan berturut-turut, sehingga membuat akal kebingungan dan hati merasa kagum dengannya. Di hadapan mukjizat-mukjizat itu tiada suatu daya upaya pun yang dapat menghadapinya. Hal seperti itu tidak lain kecuali datang dari orang yang dikuatkan oleh Allah Swt. Setiap kali mukjizat muncul, disusul dengan mukjizat lainnya yang lebih mengagumkan.
Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat sebelumnya. (Az Zukhruf:48)
Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya —semoga Allah melaknat mereka— tetap bersikeras mendustakan semua mukjizat itu, mengingkarinya dan menyombongkan diri terhadapnya, sehingga pada akhirnya Allah menimpakan azabnya kepada mereka dengan azab yang tidak dapat dihindari, yaitu Allah menenggelamkan mereka semuanya dalam sekejap.
Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akamya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al An'am:45)