Skip to main content

اَفَاَمِنَ الَّذِيْنَ مَكَرُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّخْسِفَ اللّٰهُ بِهِمُ الْاَرْضَ اَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَۙ  ( النحل: ٤٥ )

afa-amina
أَفَأَمِنَ
apakah merasa aman
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
makarū
مَكَرُوا۟
membuat rencana
l-sayiāti
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
kejahatan
an
أَن
bahwa akan
yakhsifa
يَخْسِفَ
membenamkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
bihimu
بِهِمُ
dengan/bersama mereka
l-arḍa
ٱلْأَرْضَ
bumi
aw
أَوْ
atau
yatiyahumu
يَأْتِيَهُمُ
datang kepada mereka
l-ʿadhābu
ٱلْعَذَابُ
azab
min
مِنْ
dari
ḥaythu
حَيْثُ
arah/tempat
لَا
tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
mereka menyadari

'Afa'amina Al-Ladhīna Makarū As-Sayyi'āti 'An Yakhsifa Allāhu Bihimu Al-'Arđa 'Aw Ya'tiyahumu Al-`Adhābu Min Ĥaythu Lā Yash`urūna. (an-Naḥl 16:45)

Artinya:

maka apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari, (QS. [16] An-Nahl : 45)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Kaum musyrik Mekah menganggap Al-Qur'an tidak lebih dari sekadar sebagai syair yang digubah oleh Nabi Muhammad, maka apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat seperti itu dan tidak beriman kepada Nabi Muhammad dan Al-Qur'an merasa aman dari bencana akibat perbuatan mereka berupa dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, sehingga mereka tertimbun hidup-hidup di perut bumi? Atau-kah mereka merasa aman dari datangnya siksa secara tiba-tiba kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari pada saat mereka tinggal di rumah?