Firman Allah Swt.:
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain).
Yaitu di dunia, sehingga di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin serta ada yang berada di antara keduanya. Di antara mereka ada yang tampan, ada yang buruk rupa, serta ada yang berada di antara keduanya. Di antara mereka ada yang mati dalam usia muda, ada yang diberi usia panjang sehingga berusia lanjut, serta ada pula yang ada di antara usia keduanya.
Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya.
Dikatakan demikian karena perbedaan keadaan mereka di kampung akhirat jauh lebih mencolok daripada kedaan mereka ketika di dunia. Di antara mereka ada yang tinggal di dasar neraka Jahannam dalam keadaan terbelenggu oleh rantai-rantainya, ada pula yang tinggal pada kedudukan yang tertinggi bergelimangan dengan kenikmatan dan kegembiraan. Kemudian ahli neraka pun berbeda-beda pula tingkatan tempatnya, sebagaimana berbeda-bedanya tingkatan kedudukan ahli surga, karena sesungguhnya surga itu terdiri atas seratus derajat (tingkatan), jarak antara satu tingkatan ke tingkat yang lainnya sama dengan jarak antara bumi dan langit. Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
Sesungguhnya penduduk surga tingkatan tinggi, benar-benar dapat melihat penduduk surga 'Illiyyin (yang lebih tinggi darinya) sebagaimana kalian melihat bintang-bintang yang terletak jauh di ufuk langit.
Karena itulah dalam ayat ini di sebutkan oleh firman-Nya: Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya.
Di dalam kitab Imam Tabrani melalui riwayat Zazan, dari Salman secara marfu' disebutkan hadis berikut:
Tiada seorang hamba (Allah) pun yang menginginkan diangkat satu tingkat kedudukannya di dunia ini, lalu ia ditinggikan, melainkan merendahkannya di akhirat nanti ketingkatan bawah yang lebih rendah dari itu. Kemudian Salman membacakan firman-Nya:
Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya.