Taha Ayat 122
ثُمَّ اجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدٰى ( طه: ١٢٢ )
Thumma Ajtabāhu Rabbuhu Fatāba `Alayhi Wa Hadaá. (Ṭāʾ Hāʾ 20:122)
Artinya:
Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (QS. [20] Taha : 122)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah Maha Pengasih kepada makhluk-Nya, tidak terkecuali kepada Adam. Meski dia telah melakukan kesalahan karena terbujuk setan, namun kemudian Tuhannya tetap memilih dia sebagai khalifah. Ketika dia bertobat dan memohon ampun, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap hamba-Nya apalagi terhadap orang yang diangkat menjadi khalifah di bumi, oleh sebab itu Allah tidak akan membalas keterlanjuran Adam memakan buah larangan itu dengan menimpakan siksaan atas dirinya, dalam keadaan lupa sehingga ia teperdaya dengan bujukan musuhnya, meskipun Adam telah melanggar larangan Tuhan yang telah memerintahkan supaya dia jangan sampai teperdaya oleh setan musuhnya itu, sehingga Adam dikeluarkan dari surga. Adam dan istrinya sangat menyesali perbuatannya dan telah bertobat meminta ampun kepada-Nya. Karena itu Allah mengampuni dosanya dan memilihnya menjadi orang yang dekat kepadanya. Akibat melanggar perintah Tuhan, Adam diperintahkan keluar dari surga dan turun ke bumi, dengan demikian ketetapan Allah bahwa Adam akan dijadikan Khalifah di muka bumi ini terlaksana, sebagaimana tersebut di dalam firman-Nya:
"Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." (al-Baqarah/2: 30)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Ayyub ibnun Najjar, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah, dan Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Musa mendebat Adam, ia mengatakan kepadanya, "Engkaulah yang menyebabkan manusia dikeluarkan dari surga karena dosamu sehingga engkau membuat mereka sengsara.” Adam menjawab, "Hai Musa, engkau adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk membawa risalah-Nya dan berbicara langsung denganmu, apakah engkau mencelaku karena suatu perkara yang telah ditetapkan oleh Allah atas diriku sebelum Dia menciptakan aku? Atau sesuatuyang telah ditakdirkan oleh-Nya atas diriku sebelum Dia menciptakan aku?” Rasulullah Saw. bersabda, "Maka Adam dapat mengalahkan debat Musa."
Hadis ini mempunyai berbagai jalur periwayatan di dalam kitab Sahihain dan kitab-kitab Musnad.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Anas ibnu Iyad, dari Al-Haris ibnu Abu Zi-ab, dari Yazid ibnu Hurmuz yang mengatakan, ia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Musa dan Adam berdebat di hadapan Tuhannya, tetapi pada akhirnya Adam dapat mematahkan bantahan Musa. Musa berkata, "Engkaulah orang yang diciptakan oleh Allah dengan tangan kekuasaan-Nya sendiri dan meniupkan ke dalam tubuhmu sebagian dari roh (ciptaan)-Nya, dan Dia menyuruh para malaikat bersujud kepadamu, serta menempatkanmu di dalam surga-Nya. Kemudian engkau menurunkan manusia ke bumi karena dosamu.” Adam berkata, "Engkau Musa adalah orang yang telah dipilih oleh Allah untuk membawa risalah-Nya dan berbicara langsung dengan-Nya, serta Dia telah memberikan kepadamu kitab Taurat yang di dalamnya terdapat penjelasan segala sesuatu, dan Dia mendekatkanmu untuk bermunajat (dengan-Nya). Maka berapa lamakah menurutmu Allah telah menulis kitab Taurat sebelum aku diciptakan?” Musa menjawab, "Empatpuluh tahun sebelumnya.” Adam berkata, "Apakah engkau menjumpai padanya (kitab Taurat), bahwa Adam durhaka kepada Tuhannya, sehingga sesatlah ia?” Musa menjawab, "Ya.” Adam berkata, "Mengapa engkau mencelaku karena aku telah mengerjakan suatu perbuatan yang telah ditakdirkan oleh Allah aku harus melakukannya pada waktu empat puluh tahun sebelum Dia menciptakan aku?" Rasulullah Saw. bersabda, bahwa akhirnya Adam dapat mengalahkan hujah Musa.
Al-Haris mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Hurmuz dengan lafaz yang semisal melalui Abu Hurairah, dari Nabi Saw.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kemudian Rabbnya memilihnya) yakni mendekatkannya ke sisi-Nya (maka Dia menerima tobatnya) sebelum Nabi Adam bertobat (dan memberinya petunjuk) supaya terus-menerus bertobat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Setelah itu, Allah memilih Adam untuk membawa pesan-pesan suci-Nya. Allah pun menerima pertobatannya dan memberinya petunjuk untuk meminta ampun dan beristigfar.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, 'Su-judlah kamu kepada Adam,' maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka Kami berkata, 'Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan bah-wasanya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.' Kemudian setan membisik-kan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, 'Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa.' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Rabbnya, lalu sesatlah ia. Kemudian Rabbnya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan mem-berinya petunjuk." (Thaha: 116-122).
(116) Usai Allah menyempurnakan penciptaan Adam de-ngan TanganNya, mengajarinya seluruh nama, mengutamakan dan memuliakannya, maka Dia memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai tanda pemuliaan dan pengagungan serta penghormatan baginya. Mereka bersegera sujud dalam keadaan taat. Di tengah mereka ada iblis. Ia menyombongkan diri terhadap perintah Rabbnya, enggan bersujud kepada Adam. Ia berkata,
﴾ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ 12 ﴿
"Saya lebih baik daripadanya. Engkau menciptakanku dari api, sedang Engkau menciptakannya dari tanah." (Al-A'raf: 12).
(117-119) Saat itulah, menjadi jelas permusuhan iblis yang memuncak terhadap Adam dan istrinya, ketika dia menjadi musuh bagi Allah. Sudah terlihat kedengkiannya, yang memicu faktor permusuhannya. Maka Allah memperingatkan Adam dan istrinya dari (bahaya) iblis. Allah berfirman, "Jangan sampai dia, ﴾ يُخۡرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلۡجَنَّةِ فَتَشۡقَىٰٓ 117 ﴿ 'mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebab-kan kamu menjadi celaka'." Yaitu jika setan (berhasil) mengeluarkan-mu darinya, padahal di dalamnya kamu mendapatkan rizki yang menyenangkan dan kenyamanan yang sempurna. ﴾ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعۡرَىٰ 118 وَأَنَّكَ لَا تَظۡمَؤُاْ فِيهَا وَلَا تَضۡحَىٰ 119 ﴿ "Sesungguhnya kamu tidak akan kela-paran di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan bahwa kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya," maksudnya, matahari tidak mengenaimu dengan terik panasnya. Allah menjamin bagi beliau kontinyuitas suplai makanan, mi-numan, sandang, air, tanpa kepayahan dan kecapaian. Akan tetapi, Allah melarangnya dari memakan (buah) pepohonan tertentu. Allah berfirman,
﴾ وَلَا تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ 19 ﴿
"Dan janganlah kalian berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zhalim." (Al-A'raf: 19).
(120) Setan terus-menerus membisikkan (pikiran jahat) kepada mereka berdua dan mempengaruhinya untuk memandang "makan dari pepohonan itu" sebagai hal yang baik. Setan berkata, ﴾ هَلۡ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلۡخُلۡدِ ﴿ "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi," yaitu [pohon], yang mana siapa saja yang memakan darinya, niscaya dia kekal abadi di surga, ﴾ وَمُلۡكٖ لَّا يَبۡلَىٰ 120 ﴿ "dan kera-jaan yang tidak akan binasa," maksudnya yang tidak terputus, jika engkau mengkonsumsi (sesuatu) darinya.
(121) Setan mendatanginya dalam rupa orang yang berniat baik, bertutur kata lembut, maka Adam terpedaya dengannya. Kemudian mereka berdua memakannya. Lalu terjatuhlah sesuatu yang ada di tangannya, dan lenyaplah pakaian mereka, maksiat mereka pun menjadi jelas. Aurat masing-masing terlihat oleh yang lain, yang sebelumnya mereka dalam keadaan tertutup auratnya. Mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun pohon-pohon surga untuk menutupi diri dengannya. Mereka dirundung oleh malu yang hanya Allah saja mengetahui tingkat rasa malu mereka. ﴾ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ 121 ﴿ "Dan durhakalah Adam kepada Rabbnya, lalu sesat-lah ia," mereka berdua pun bersegera bertaubat dan kembali kepa-daNya dengan berkata,
(122)(Allah تعالى berfirman),
﴾ قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ 23 ﴿
"Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nis-caya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (Al-A'raf: 23).
Kemudian Rabbnya mengistimewakan dan memilihnya serta memudahkan baginya untuk bertaubat. Maka Allah menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Pasca taubat, kondisi beliau lebih baik daripada sebelumnya. Tipu daya musuh kembali ke pemiliknya, usaha makarnya tidak bertaji.
Sementara itu, kenikmatan yang tercurahkan kepada Adam dan anak cucunya semakin lengkap. Kewajiban mereka adalah menggunakannya dengan baik dan mengakui (nikmat itu berasal dari Allah), serta selalu waspada terhadap musuh yang tetap meng-intai lagi menunggu mereka siang dan malam.
﴾ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ لَا يَفۡتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ كَمَآ أَخۡرَجَ أَبَوَيۡكُم مِّنَ ٱلۡجَنَّةِ يَنزِعُ عَنۡهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءَٰتِهِمَآۚ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمۡ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ إِنَّا جَعَلۡنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ 27 ﴿
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari (suatu tempat) yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesung-guhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'raf: 27).