Skip to main content

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ   ( طه: ١٤ )

innanī
إِنَّنِىٓ
sesungguhnya Aku
anā
أَنَا
Aku
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
لَآ
tidak ada
ilāha
إِلَٰهَ
tuhan
illā
إِلَّآ
melainkan
anā
أَنَا۠
Aku
fa-uʿ'bud'nī
فَٱعْبُدْنِى
maka sembahlah Aku
wa-aqimi
وَأَقِمِ
dan dirikan
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
lidhik'rī
لِذِكْرِىٓ
untuk mengingat-Ku

'Innanī 'Anā Allāhu Lā 'Ilāha 'Illā 'Anā Fā`budnī Wa 'Aqim Aş-Şalāata Lidhikrī. (Ṭāʾ Hāʾ 20:14)

Artinya:

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. [20] Taha : 14)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Wahai Musa, ketahuilah sesungguhnya Aku ini adalah Allah, Tuhanmu, dan sungguh tidak ada tuhan pencipta alam raya yang layak disembah selain Aku, maka berimanlah kepada-Ku, sembahlah Aku, dan laksanakanlah salat untuk mengingat-Ku dan bersyukur kepada-Ku.” Inilah prinsip pertama akidah, yaitu keesaan Tuhan.