Taha Ayat 23
لِنُرِيَكَ مِنْ اٰيٰتِنَا الْكُبْرٰى ۚ ( طه: ٢٣ )
Linuriyaka Min 'Āyātinā Al-Kubraá. (Ṭāʾ Hāʾ 20:23)
Artinya:
untuk Kami perlihatkan kepadamu (sebagian) dari tanda-tanda kebesaran Kami yang sangat besar, (QS. [20] Taha : 23)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Wahai Nabi Musa, kedua mukjizat Kami anugerahkan untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami yang sangat besar. Kami juga menjadikan keduanya sebagai penguat hatimu dalam berdakwah.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah melakukan itu semua untuk memperlihatkan bukti-bukti kesempurnaan kekuasaan-Nya dan keajaiban perbuatan-Nya di langit dan di bumi.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Demi Allah, bila Musa mengeluarkan tangannya itu, maka kelihatan seperti senter, maka Musa mengetahui bahwa dia saat itu telah bersua dengan Tuhannya." Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
...untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar.
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Mendekatlah kamu." Tuhan terus-menerus memerintahkan kepada Musa agar lebih mendekat lagi, hingga Musa menempelkan punggungnya ke batang pohon itu. Setelah itu Musa tenang dan tidak merasa takut lagi serta tangannya memegang tongkat dengan kuat, lalu menundukkan kepalanya seraya merendahkan diri.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Untuk Kami perlihatkan kepadamu) Kami sengaja melakukan hal itu bilamana kamu sewaktu-waktu mau menggunakannya, untuk memperlihatkan kepadamu (sebagian tanda-tanda kekuasaan Kami) bukti kekuasaan Kami (yang sangat besar) bukti yang besar bagi kerasulanmu. Apabila Nabi Musa hendak mengembalikan tangannya seperti semula, maka ia mengepitkannya lagi pada ketiaknya seperti yang dilakukannya semula, kemudian mengeluarkannya kembali.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian mukjizat Kami yang besar, sebagai bukti kebenaran risalahmu.
6 Tafsir as-Saadi
"Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?" Musa berkata, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya." Allah berfirman, "Lemparkanlah ia, hai Musa!" Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, dan kempitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula), untuk Kami perlihatkan kepada-mu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar." (Thaha: 17-23).
(17) Usai menjelaskan prinsip keimanan kepada Musa, Allah ingin memaparkan dan memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaanNya yang akan menyebabkan hatinya tenang dan pandangannya sejuk dengannya, dan keimanan menjadi kokoh dengan dukungan dari Allah baginya di hadapan musuh. Lalu Allah berfirman, ﴾ وَمَا تِلۡكَ بِيَمِينِكَ يَٰمُوسَىٰ 17 ﴿ "Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa," Pertanyaan ini (disampaikan), kendatipun Allah تعالى sudah mengetahuinya. Namun, agar lebih menarik perhatian pada momentum ini, pembicaraan dimulai melalui cara pertanyaan.
(18) Musa berkata, ﴾ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّؤُاْ عَلَيۡهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي ﴿ "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengan-nya untuk kambingku." Beliau menyebutkan dua kegunaannya. Satu manfaat bagi manusia, yaitu beliau bersandar padanya saat berdiri dan berjalan. Padanya terdapat bantuan dan manfaat bagi bina-tang-binatang ternak. Yaitu, saat beliau sedang menggembalakan kambing, jika sedang menggembalakannya di pepohonan Khabath (yang berdaun rimbun) atau pohon lain yang serupa, beliau meng-gerak-gerakkannya. Maksudnya, beliau memukuli pohon itu, supaya daun-daunnya rontok. Kambing pun memakannya. Ini perilaku yang baik dari Musa عليه السلام yang di antara pengaruhnya, adalah kecakapan dalam menggembalakan binatang ternak dan bersikap baik kepadanya yang menandakan inayah (perhatian) Allah, peng-istimewaan dan pengkhususan baginya yang dituntut oleh rahmat Allah dan hikmahNya (padanya). ﴾ وَلِيَ فِيهَا مَـَٔارِبُ ﴿ "Dan bagiku ada lagi keperluan padanya," maksudnya fungsi-fungsi ﴾ أُخۡرَىٰ ﴿ "yang lain," selain dua kegunaan ini.
Di antara etika Nabi Musa عليه السلام, bahwa Allah, ketika bertanya kepadanya tentang apa yang ada di tangan kanannya dengan per-tanyaan yang mungkin mengarah kepada tangan itu sendiri atau manfaatnya, maka beliau menjawab dengan keterangan tentang tangan itu sendiri dan manfaatnya.
(19-20) Allah berfirman kepadanya, ﴾ أَلۡقِهَا يَٰمُوسَىٰ 19 فَأَلۡقَىٰهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٞ تَسۡعَىٰ 20 ﴿ "Lemparkanlah ia, hai Musa!" Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat," berubah dengan izin Allah menjadi seekor ular yang besar, maka, Musa berpaling melarikan diri (darinya) dengan rasa takut, tanpa menoleh ke belakang lagi.
Penyebutan sifat ia (ular itu) merayap cepat untuk menangkis prasangka yang mungkin muncul. Yakni, prasangka bahwa kejadian itu merupakan takhyil (penipuan mata saja) tidak ada kenyataan-nya. Jadi, sifatnya "merayap dengan cepat" dapat menepis prasangka itu.
(21) Allah berkata kepada Musa, ﴾ خُذۡهَا وَلَا تَخَفۡۖ ﴿ "Peganglah ia dan jangan takut," tidak ada bahaya bagimu pada ular itu ﴾ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا ٱلۡأُولَىٰ 21 ﴿ "Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula," yaitu bentuk dan sifat (aslinya). Sebab, sebelumnya adalah tongkat. Maka Musa menaati perintah Allah sebagai (cermin) keimanan dan penyerahan diri beliau kepadaNya. Lalu beliau mengambilnya. Tongkatnya kembali seperti semula yang ia kenal. Ini salah satu tanda kekuasaan Allah.
(22) Kemudian Allah menyebutkan tanda kekuasaanNya yang lain. Allah berfirman, ﴾ وَٱضۡمُمۡ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ ﴿ "Dan kempitkanlah tanganmu ke ketiakmu," maksudnya masukkanlah tanganmu ke ketiakmu. Dan kempitkanlah lengan tanganmu yang merupakan sisi (sayap) pada manusia, ﴾ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٍ ﴿ "niscaya ia keluar men-jadi putih cemerlang tanpa cacat," yaitu berwarna putih mengkilap tanpa cacat maupun sopak ﴾ ءَايَةً أُخۡرَىٰ ﴿ "sebagai mukjizat lain."
(23) Allah berfirman,
﴾ فَذَٰنِكَ بُرۡهَٰنَانِ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ ﴿
"Maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Rabbmu (yang akan kamu hadapkan) kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya. Se-sungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-Qashash: 32),
﴾ لِنُرِيَكَ مِنۡ ءَايَٰتِنَا ٱلۡكُبۡرَى 23 ﴿ "Untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar," maksudnya Kami me-lakukan apa yang telah Kami sebutkan, berupa perubahan tongkat menjelma seekor ular yang merayap cepat, keluarnya tangan ber-warna putih pada pandangan orang-orang yang melihatnya, ber-tujuan agar Kami memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Kami yang besar yang menunjukkan kebenaran risalahmu dan hakikat ajaran yang engkau bawa. Sehingga kalbumu menjadi tenang, ilmumu bertambah dan engkau percaya kepada janji Allah kepa-damu berupa pemeliharaan dan pertolongan. Dan supaya menjadi hujjah dan bukti bagi kaum yang mana engkau diutus kepada mereka.