Taha Ayat 46
قَالَ لَا تَخَافَآ اِنَّنِيْ مَعَكُمَآ اَسْمَعُ وَاَرٰى ( طه: ٤٦ )
Qāla Lā Takhāfā 'Innanī Ma`akumā 'Asma`u Wa 'Araá. (Ṭāʾ Hāʾ 20:46)
Artinya:
Dia (Allah) berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. (QS. [20] Taha : 46)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Menenangkan Nabi Musa dan Harun, Dia berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir menghadapi Fir‘aun dan para pengikutnya. Sesungguhnya Aku selalu bersama kamu berdua. Aku akan melindungimu dan menolongmu. Aku mendengar ucapan dan ajakanmu serta mendengar pula apa pun yang dikatakan Fir‘aun. Dan Aku juga melihat apa yang kamu lakukan untuk menjalankan perintah-Ku serta melihat apa yang diperbuat oleh Fir‘aun.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menghibur Musa dan Harun a.s. supaya mereka berdua tidak perlu takut kepada Firaun, karena Allah akan menolongnya. Dialah yang menguatkan dan menjaganya dari kejahatan Firaun. Dia senantiasa mendengar dan melihat apa yang terjadi di antara mereka berdua dengan Firaun, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dialah yang akan memelihara mereka berdua dari kejahatan yang mungkin ditimpakan Firaun kepadanya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Maksudnya, janganlah kamu berdua takut kepada Fir'aun sesungguhnya Aku selalu bersamamu, Aku mendengar pembicaraanmu dan pembicaraannya, dan Aku melihat tempatmu dan tempatnya, tiada sesuatu pun dari perkara kalian yang samar bagi-Ku. Dan ketahuilah olehmu berdua bahwa ubun-ubun (roh) Fir'aun berada di dalam genggaman kekuasaan-Ku.
Maka tidaklah ia berbicara, dan tidak bernafas, tidak pula memukul kecuali dengan seizin-Ku dan sesudah ada perintah dari-Ku. Aku selalu bersamamu melalui pemeliharaan-Ku, pertolongan dan dukungan-Ku.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Amr ibnu Murrah, dari Abu Ubaidah, dari Abdullah yang mengatakan bahwa ketika Allah mengutus Musa kepada Fir'aun, Musa bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah yang harus aku katakan?" Allah berfirman, "Katakanlah, 'Hayya syarahiya'." Al-A'masy menafsirkan kalimat tersebut dengan terjemahan berikut, "Akulah Yang Hidup sebelum adanya segala sesuatu, dan Akulah yang hidup sesudah segala sesuatu tiada." Sanad riwayat ini jayyid, tetapi mengandung sesuatu yang garib.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Allah berfirman, "Janganlah kamu berdua takut sesungguhnya Aku beserta kamu berdua) Aku akan membantu kamu berdua (Aku mendengar) apa yang dikatakannya (dan melihat) apa yang dikerjakannya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah menenangkan mereka berdua dengan berfirman, "Janganlah kalian berdua takut kepada Fir'aun. Aku selalu menyertai dan menjaga kalian. Aku Maha Mendengar apa yang ia katakan dan Maha Melihat apa yang ia perbuat. Dan Aku tidak akan memberinya kekuasaan untuk menyiksa kalian.
6 Tafsir as-Saadi
"Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayatKu, dan janganlah kalian berdua lalai dalam mengingatKu. Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut." Berkatalah mereka berdua, "Ya Rabb kami, sesung-guhnya kami khawatir bahwa dia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas." Allah berfirman, "Jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat." (Thaha: 42-46).
(42) Ketika Allah menceritakan mengenai kenikmatan yang dilimpahkan kepada Musa, yang bersifat agamis maupun duniawi, Allah berfirman kepadanya, ﴾ ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَأَخُوكَ ﴿ "Pergilah kamu beserta saudaramu," yaitu Harun ﴾ بِـَٔايَٰتِي ﴿ "dengan membawa ayat-ayatKu," yaitu tanda-tanda kebesaran yang berasal dariKu yang mengindi-kasikan kepada al-haq, dan keindahannya, serta (mengindikasikan) buruknya rupa kebatilan, seperti tipu daya, tongkat dan lainnya, sejumlah sembilan tanda-tanda kekuasaan menuju Fir'aun dan pembesar-pembesarnya. ﴾ وَلَا تَنِيَا فِي ذِكۡرِي 42 ﴿ "Dan janganlah kalian ber-dua lalai dalam mengingatKu," maksudnya janganlah kalian kendor semangat dan jangan malas untuk senantiasa berdzikir kepadaKu dengan cara menjaga kontinyuitasnya. Pegangi hal ini terus, seba-gaimana janji kalian berdua untuk selalu melakukannya, ﴾ كَيۡ نُسَبِّحَكَ كَثِيرٗا 33 وَنَذۡكُرَكَ كَثِيرًا 34 ﴿ "supaya kami banyak bertasbih kepadaMu dan banyak mengingatMu." Sesungguhnya dzikir kepada Allah mendatangkan kemudahan dalam menangani seluruh urusan, menggampangkan urusan dan meringankan beban tanggungan.
(43) ﴾ ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ 43 ﴿ "Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas," maksudnya telah melebihi batas kenormalannya (sebagai manusia) dalam kekufuran, arogansi, tindak aniaya, dan permusuhan.
(44) ﴾ فَقُولَا لَهُۥ قَوۡلٗا لَّيِّنٗا ﴿ "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut," yaitu perkataan yang enak (di-dengar), lunak, dengan kelembutan, persuasif, etika dalam tutur kata, tanpa ada unsur kekejian, pamer kekuatan dan kekerasan dalam perkataan, serta sikap kasar dalam tindakan. ﴾ لَّعَلَّهُۥ ﴿ "Mudah-mudahan," melalui perkataan yang lembut ﴾ يَتَذَكَّرُ ﴿ "dia ingat," ten-tang perkara-perkara yang bermanfaat bagi dirinya hingga ter-gugah untuk mengerjakannya ﴾ أَوۡ يَخۡشَىٰ 44 ﴿ "atau takut," akan segala sesuatu yang membahayakan dirinya sehingga meninggalkannya. Sesungguhnya tutur kata yang lembut akan mengundang peru-bahan itu, dan omongan yang kasar akan melahirkan antipati pada dirinya. Tutur kata yang lunak ini diperjelas dalam Firman Allah,
﴾ فَقُلۡ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ 18 وَأَهۡدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخۡشَىٰ 19 ﴿
"Maka katakanlah (kepada Fir'aun), 'Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabbmu agar kamu takut kepadaNya'." (An-Nazi'at: 18-19).
Sesungguhnya ungkapan di atas memuat sisi kelembutan dan kemudahan tanpa ada unsur keburukan yang sangat jelas sekali bagi orang yang merenunginya. Beliau memulai dengan kata ﴾ هَل ﴿ "Apakah," yang menandakan tawaran dan ajakan diskusi, yang tiada seorang pun membencinya. Beliau mengajaknya untuk me-nyucikan dan membersihkan diri dari kotoran-kotoran (maknawi), yang intinya adalah membersihkan diri dari kesyirikan yang bisa disambut oleh setiap akal yang sehat. Beliau tidak mengatakan, "Aku akan membersihkan dirimu." Akan tetapi berkata, ﴾ تَزَكَّىٰ ﴿ "engkau membersihkan diri," engkaulah orang yang menjalankannya. Selanjutnya, beliau mengajaknya menuju jalan Rabbnya yang telah merawat dan mencurahkan kenikmatan padanya dengan kenik-matan lahiriah dan batiniah, yang sudah sepantasnya timbal balik-nya yaitu rasa syukur dan mengingat nikmat-nikmat itu. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ وَأَهۡدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخۡشَىٰ ﴿ "Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabb-mu agar kamu takut kepadaNya." Ketika dia tidak mau menerima perkataan yang lembut yang keindahannya sanggup memikat hati, maka dapat diketahui bahwa peringatan sudah tidak mempan lagi baginya. Allah pun menyiksanya dengan siksaan Dzat Yang Maha-perkasa lagi Mahakuasa.
(45) ﴾ قَالَا رَبَّنَآ إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفۡرُطَ عَلَيۡنَآ ﴿ "Berkatalah mereka berdua, 'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa dia segera menyiksa kami'," maksudnya menyegerakan siksaan dan menimpakannya pada kami sebelum kami menyampaikan risalah-risalahMu kepada-nya dan menegakkan hujah atas dirinya. ﴾ أَوۡ أَن يَطۡغَىٰ 45 ﴿ "Atau akan bertambah melampaui batas," maksudnya semakin angkuh terhadap kebenaran dan melampaui batas dengan kerajaan, kekuasaan, pasukan, dan para pendukungnya.
(46) ﴾ قَالَ لَا تَخَافَآۖ ﴿ "Allah berfirman, 'Jangan kamu berdua khawa-tir'," dia akan menyegerakan siksaan pada kalian berdua, (karena) ﴾ إِنَّنِي مَعَكُمَآ أَسۡمَعُ وَأَرَىٰ 46 ﴿ "sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat," maksudnya kalian berdua di bawah per-lindungan dan perhatianKu dari (kejahatan)nya. Aku mendengar perkataan kalian berdua, dan melihat semua kondisi kalian berdua, maka janganlah kalian takut. Maka rasa takut sirna dari mereka dan hati mereka menjadi tentram dengan janji Rabb mereka.