Dia (Fir‘aun) berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa?” (QS. [20] Taha : 49)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Fir‘aun ingin mendapat kejelasan tentang Allah, Tuhan Yang Mahakuasa tersebut. Dia berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua yang mengutusmu untuk menyampaikan dakwah itu, wahai Musa?”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Diriwayatkan dari Ibnu `Abbas bahwa setelah Musa dan Harun a.s. sampai di depan istana Firaun keduanya berdiri di sana, menunggu izin untuk masuk. Setelah tertahan cukup lama, karena penjagaan yang amat ketat, keduanya baru diizinkan masuk untuk menemui Firaun; dan terjadilah dialog antara keduanya dan Firaun. Pada ayat ini Allah mengisahkan dialog itu. Firaun bertanya, "Kalau engkau berdua betul-betul utusan Tuhanmu yang mengutus kamu kemari, saya harap engkau beritahukan kepada saya, siapa Tuhanmu?" Di dalam ayat ini, seakan-akan Musalah yang ditanya oleh Firaun, karena hanya nama Musa yang dipanggil, sekalipun pertanyaan itu ditujukan kepada Musa dan Harun, karena memang Musalah yang pokok, sedang Harun hanyalah pembantu baginya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang Fir'aun, bahwa ia berkata kepada Musa dengan nada yang ingkar kepada Tuhan yang menciptakan segala sesuatu, Tuhan segala sesuatu dan Yang menguasai serta memiliki semuanya,
4 Tafsir Al-Jalalain
(Berkata Firaun, "Maka siapakah Rabbmu berdua, hai Musa?") ungkapan ini ditujukan kepada Nabi Musa, karena dialah asal pembawa risalah Allah dan yang mendapatkan pemeliharaan dari-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dengan zalim dan sombong, Fir'aun berkata, "Siapakah Tuhan kalian itu, hai Mûsâ?"