Al-Anbiya' Ayat 112
قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ ࣖ ( الأنبياء: ١١٢ )
Qāla Rabbi Aĥkum Bil-Ĥaqqi Wa Rabbunā Ar-Raĥmānu Al-Musta`ānu `Alaá Mā Taşifūna (al-ʾAnbiyāʾ 21:112)
Artinya:
Dia (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kamu katakan.” (QS. [21] Al-Anbiya' : 112)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Selama 13 tahun di Mekah Rasulullah bersikap diam tanpa perla-wanan menghadapi penindasan, pengusiran, pemboikotan dan rencana pembunuhan orang-orang kafir Mekah kepada beliau dan para sahabat hingga akhirnya setelah hijrah ke Madinah, Dia, Muhammad, berkata dalam doanya kepada Allah, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil di antara kami dan orang-orang kafir itu supaya tampak kebenaran dan kebatilan. Dan, kami yakin, Tuhan kami Maha Pengasih, kepada hamba-hamba-Nya; Allah tempat memohon segala pertolongan dalam menghadapi semua yang kamu katakan kepada kami, orang-orang beriman, secara bodoh, keji, dan tidak berdasar tentang Allah, malaikat, Al-Qur’an, Rasulullah, dan hidup sesudah mati.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Karena orang musyrik Mekah semakin hari bertambah-tambah kezaliman mereka, maka Muhammad berdoa kepada Tuhan agar Dia segera menimpakan azab kepada mereka. Permohonan Muhammad ini dikabulkan Allah dengan kekalahan orang musyrik pada beberapa peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dengan kaum musyrik.
Qatadah berkata, "Para nabi dahulu berdoa":
Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik." (al-A'raf/7: 89)
Maka Rasulullah saw diperintahkan Allah untuk mengucapkan doa yang demikian itu.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
(Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil."
Yakni berilah keputusan di antara kami dan kaum kami yang mendustakan kebenaran.
Qatadah mengatakan bahwa dahulu para nabi selalu mengucapkan: Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (Al A'raf:89) Allah Swt. memerintahkan pula kepada Nabi-Nya agar mengucapkan hal tersebut.
Diriwayatkan dari Malik, dari Zaid ibnu Aslam, bahwa Rasulullah Saw. apabila menghadiri suatu peperangan selalu membacakan firman-Nya:
"Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi yang dimohonkan pertolonganNya terhadap apa yang kalian katakan"
Yaitu terhadap apa yang kalian katakan dan kalian buat-buat berupa kedustaan dan berbagai macam kebohongan. Dan hanya Allah-lah saya memohon pertolongan terhadap apa yang kalian lakukan itu.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Muhammad berkata) qaala menurut suatu qiraat dibaca Qul, yakni katakanlah hai Muhammad, ("Ya Rabbku! Berilah keputusan) antara aku dan orang-orang yang mendustakan aku (dengan adil) yakni azab bagi mereka atau pertolongan-Mu di dalam menghadapi mereka. Maka akhirnya mereka diazab di dalam perang Badar, Uhud, Hunain, Ahzab dan Khandaq, Nabi saw. mendapat kemenangan atas mereka. (Dan Rabb kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian katakan itu") kedustaan perkataan kalian kepada Allah: kalian telah mengatakan-Nya, bahwa Allah mempunyai anak. Perkataan kalian kepadaku, bahwa aku ini adalah seorang penyihir. Perkataan kalian terhadap Alquran, bahwa ia adalah syair semata.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Katakanlah, wahai Nabi, "Tuhanku, hukumlah aku dan orang-orang yang telah aku sampaikan wahyu-Mu secara adil! Suatu pengadilan yang membuat tidak sama antara orang-orang Mukmin dengan orang-orang kafir. Tuhan kami adalah Pemberi nikmat yang mulia, berhak dipuji dan disyukuri, serta tempat meminta pertolongan dalam menyangkal kebohongan-kebohongan yang kalian lakukan terhadap Allah, wahai orang-orang kafir."
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah. Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah, 'Sesungguhnya yang di-wahyukan kepadaku adalah, 'Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu telah berserah diri (kepadaNya).' Jika mereka berpaling maka katakanlah, 'Aku telah menyampai-kan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita), dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh.' Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan. Dan aku tidak mengeta-hui boleh jadi hal itu cobaan dan kesenangan bagi kamu sampai kepada suatu waktu. (Muhammad) berkata, 'Ya Rabbku, berilah keputusan dengan adil. Dan Rabb kami adalah Rabb Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu katakan'." (Al-Anbiya`: 106-112).
(106) Allah تعالى memuji kitabNya yang agung, al-Qur`an dan menjelaskan kapasitasnya yang sempurna untuk memenuhi segala sesuatu, dan bahwa ia tidak dapat disepelekan begitu saja. Allah berfirman, ﴾ إِنَّ فِي هَٰذَا لَبَلَٰغٗا لِّقَوۡمٍ عَٰبِدِينَ 106 ﴿ "Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah," maksudnya mereka menjadikannya tangga untuk sampai kepada Rabb mereka dan menuju tempat kemuliaan milikNya. Al-Qur`an mengantarkan mereka menuju cita-cita dan keinginan yang paling penting. Tidak ada tujuan lain bagi kaum abidin (orang-orang yang mengabdikan diri menyembah kepada Allah) yang merupakan makhluk termulia. Karena al-Qur`an telah berperan menangani hal-hal yang mengenai pengetahuan tentang Allah, nama-nama dan sifat-sifatNya, serta perbuatan-per-buatanNya, (menangani) penjelasan tentang berita-berita ghaib yang benar, (menangani) menyeru kepada hakikat-hakikat keimanan dan bukti-bukti keyakinan yang berfungsi menjelaskan perintah-perintah dan larangan-larangan seluruhnya, yang mengenalkan kekurangan-kekurangan jiwa dan amalan serta cara-cara yang seharusnya ditempuh dalam masalah-masalah agama yang pelik maupun yang sudah jelas, dan memperingatkan dari cara-cara tipu daya setan dan celah-celah untuk menerobos manusia. Barang-siapa yang belum tercukupi oleh al-Qur`an, niscaya Allah tidak akan menjadikannya merasa cukup. Dan barangsiapa yang belum tertangani oleh al-Qur`an, niscaya Allah tidak akan memenuhi kebutuhannya.
(107) Berikutnya, Allah menyanjung RasulNya yang mem-bawa al-Qur`an. Allah berfirman, ﴾ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ 107 ﴿ "Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." Beliau merupakan rahmat Allah yang dianugerah-kan bagi para hambaNya. Kaum Mukminin menerima bingkisan rahmat ini dan mensyukurinya serta menyikapinya dengan baik. Sementara itu, kalangan lainnya, mereka mengingkarinya dan merubah kenikmatan Allah dengan bentuk kekufuran, enggan untuk menerima rahmat dan kenikmatanNya.
(108) ﴾ قُلۡ ﴿ "Katakanlah," wahai Muhammad,﴾ إِنَّمَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ ﴿ "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah, 'Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa'," yang tidak ada sesuatu pun yang berhak disembah kecuali Dia. Karena itu, Dia berfirman, ﴾ فَهَلۡ أَنتُم مُّسۡلِمُونَ 108 ﴿ "Maka apakah kamu telah berserah diri (kepadaNya)?" maksudnya tunduk untuk beribadah kepadaNya, berserah diri terhadap ketuhananNya. Jika mereka melakukannya, hendaknya mereka memuji Rabb mereka atas karunia yang mereka raih yang mengalahkan segala kenikmatan yang lain.
(109-110) Dan jika ﴾ تَوَلَّوۡاْ ﴿ "mereka berpaling," dari ketun-dukan untuk mengabdikan diri kepadaNya, maka peringatkanlah mereka dari datangnya bencana-bencana dan turunnya hukuman. ﴾ فَقُلۡ ءَاذَنتُكُمۡ ﴿ "Maka katakanlah, 'Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian'," maksudnya saya telah memberitahukan kedatangan hukuman ﴾ عَلَىٰ سَوَآءٖۖ ﴿ "(ajaran) yang sama (antara kita)," maksudnya pengetahuanku dan pengetahuan kalian tentang itu sama saja; maka jangan sekali-kali mengatakan bila siksaan melanda kalian, "Tidak ada pemberi kabar gembira dan peringatan (seorang rasul) yang datang kepada kami." Akan tetapi, sekarang, ilmuku dan ilmu kalian sama. Karena saya telah memperingatkan dan mewanti-wanti kalian serta memberitahukan kepada kalian tentang akibat buruk dari kekufuran. Saya tidak menyembunyikan apa pun dari kalian. ﴾ وَإِنۡ أَدۡرِيٓ أَقَرِيبٌ أَم بَعِيدٞ مَّا تُوعَدُونَ 109 ﴿ "Dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh," yaitu siksaan. Pasalnya, pengetahuan tentang kapan datangnya siksa, hanya di sisi Allah saja, berada di TanganNya. Saya tidak mempunyai wewenang apa pun.
(111) ﴾ وَإِنۡ أَدۡرِي لَعَلَّهُۥ فِتۡنَةٞ لَّكُمۡ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٖ 111 ﴿ "Dan aku tidak menge-tahui boleh jadi hal itu cobaan dan kesenangan bagi kamu sampai kepada suatu waktu," mungkin saja penundaan datangnya siksaan yang mana kalian meminta untuk disegerakan adalah (menjadi masalah) buruk bagi kalian, dan (aku tidak mengetahui) jika kalian diberi keleluasaan menikmati kemewahan di dunia sampai batas waktu tertentu, selanjutnya datang siksaan yang lebih berat atas kalian (dengan tiba-tiba).
(112) ﴾ قَٰلَ رَبِّ ٱحۡكُم بِٱلۡحَقِّۗ ﴿ "(Muhammad) berkata, 'Ya Rabbku, berilah keputusan dengan adil'," yaitu antara kita dan kaum kafirin. Lalu Allah mengabulkan permohonan doa ini. Allah menetapkan keputusan hukuman bagi mereka di dunia sebelum di akhirat, dalam bentuk siksaan yang Allah timpakan kepada kaum kafirin, seperti (kekalahan dalam) peperangan Badr dan lainnya. ﴾ وَرَبُّنَا ٱلرَّحۡمَٰنُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ 112 ﴿ "Dan Rabb kami ialah Rabb Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu katakan," kami memohon ar-Rahman dan memohon pertolongan kepadaNya atas apa yang kalian deskripsikan, seperti ucapan kalian, "Kami akan mengalahkan kalian, agama kalian akan meredup!" Dalam masalah ini, kami tidak silau dengan kekuatan kami, dan tidak akan bergantung kepada daya dan kekuatan pribadi. Kami hanya-lah memohon pertolongan kepada ar-Rahman yang ubun-ubun setiap makhluk berada di TanganNya. Kami berharap kepadaNya agar sudi menyempurnakan suatu pertolongan yang kami mohon-kan kepadaNya dari sebagian rahmatNya. Allah telah mewujud-kannya. Segala puji bagiNya.