Kekuasaan pada hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di an-tara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan berada dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. (QS. [22] Al-Hajj : 56)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Pada ayat ini ditegaskan, baik orang yang beriman kepada Al-Qur’an maupun yang kufur, pada hari Kiamat kehilangan kekuasaannya. Kekuasaan pada hari itu hanya ada pada Allah. Pada hari itu dengan keadilan-Nya, Dia memberi keputusan di antara mereka yang beriman dan yang kufur dengan seadil-adilnya. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan selama hidupnya di dunia berada dalam surga-surga yang penuh kenikmatan yang kekal selama-lamanya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan bahwa apabila telah datang hari Kiamat, maka segalanya berada di tangan Allah. Dialah yang berkuasa pada waktu itu dan berkuasa menyelesaikan segala sesuatu dengan memberikan balasan yang layak kepada manusia, sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an, mengamalkan segala yang terkandung di dalamnya, beriman kepada Muhammad sebagai Rasul Allah, mengamalkan hadis-hadisnya melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-larangan-Nya, akan diberi balasan surga yang penuh kenikmatan. Mereka memperoleh apa yang dikehendakinya, merasakan kebahagiaan, kesenangan yang belum pernah mereka rasakan selama hidup di dunia.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Kekuasaan di hari itu ada pada Allah. Dia memberi keputusan di antara mereka.
Sama halnya dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Yang menguasai hari pembalasan. (Al-Fatihah: 4)
Dan firman Allah Swt.:
Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu) satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (Al Furqaan:26)
Firman Allah Swt.:
maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Yakni hati mereka beriman dan mereka membenarkan Allah dan RasulNya, serta mengamalkan apa yang telah mereka ketahui dan hati mereka selaras dengan ucapan dan amal perbuatannya.
berada di dalam surga yang penuh kenikmatan.
Yakni bagi mereka kenikmatan yang abadi yang tidak pernah beralih.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kekuasaan di hari itu) yaitu hari kiamat (hanyalah bagi Allah) semata. Makna Istiqrar atau tetap yang terkandung sebelum lafal Yaumaidzin adalah 'Amil yang menashabkan Zharaf atau lafal Yaumaidzin. Maksudnya; kekuasaan pada hari kiamat itu hanyalah tetap bagi Allah semata (Dia memberi keputusan di antara mereka) antara kaum Mukminin dan orang-orang kafir, pengertian ini dijelaskan oleh firman selanjutnya, yaitu, (Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan) penuh dengan anugerah dari Allah.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Pada hari ketika Allah mengadili para hamba-Nya, kekuatan mutlak berada di tangan-Nya. Pada saat itu, orang-orang yang beriman dan berbuat baik akan dikekalkan dalam surga yang menyediakan berbagai jenis kesenangan.