Skip to main content

فَقَالَ الْمَلَؤُا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يُرِيْدُ اَنْ يَّتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَنْزَلَ مَلٰۤىِٕكَةً ۖمَّا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِيْٓ اٰبَاۤىِٕنَا الْاَوَّلِيْنَ ۚ  ( المؤمنون: ٢٤ )

faqāla
فَقَالَ
maka berkatalah
l-mala-u
ٱلْمَلَؤُا۟
pemuka-pemuka
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
min
مِن
dari
qawmihi
قَوْمِهِۦ
kaumnya
مَا
tidaklah
hādhā
هَٰذَآ
ini
illā
إِلَّا
melainkan
basharun
بَشَرٌ
seorang manusia
mith'lukum
مِّثْلُكُمْ
seperti kamu
yurīdu
يُرِيدُ
dia menghendaki
an
أَن
bahwa
yatafaḍḍala
يَتَفَضَّلَ
dia lebih utama/tinggi
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
walaw
وَلَوْ
dan sekiranya
shāa
شَآءَ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
la-anzala
لَأَنزَلَ
tentu Dia menurunkan
malāikatan
مَلَٰٓئِكَةً
Malaikat
مَّا
tidak/belum
samiʿ'nā
سَمِعْنَا
kami dengar
bihādhā
بِهَٰذَا
dengan ini
فِىٓ
pada
ābāinā
ءَابَآئِنَا
bapak-bapak kami
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
orang-orang terdahulu

Faqāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Kafarū Min Qawmihi Mā Hādhā 'Illā Basharun Mithlukum Yurīdu 'An Yatafađđala `Alaykum Wa Law Shā'a Allāhu La'anzala Malā'ikatan Mā Sami`nā Bihadhā Fī 'Ābā'inā Al-'Awwalīna. (al-Muʾminūn 23:24)

Artinya:

Maka berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang ingin menjadi orang yang lebih mulia daripada kamu. Dan seandainya Allah menghendaki, tentu Dia mengutus malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada (masa) nenek moyang kami dahulu. (QS. [23] Al-Mu'minun : 24)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Maka tanpa berpikir panjang, berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya kepada para pengikut mereka sebagai respons atas ajakan Nabi Nuh, “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu. Dia tidak punya keistimewaan apa pun untuk menjadi utusan Tuhan. Dia hanyalah orang yang ingin menjadi lebih mulia daripada kamu dengan mencitrakan diri agar dapat menjadi pemimpin kamu dengan mengaku sebagai utusan Tuhan. Dan seandainya Allah menghendaki mengutus seorang rasul, tentu Dia mengutus malaikat, bukan manusia seperti Nuh. Belum pernah kami mendengar seruan seperti ini pada masa nenek moyang kami dahulu.”