Skip to main content

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ   ( المؤمنون: ٢٣ )

walaqad
وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
arsalnā
أَرْسَلْنَا
Kami telah mengutus
nūḥan
نُوحًا
Nuh
ilā
إِلَىٰ
kepada
qawmihi
قَوْمِهِۦ
kaumnya
faqāla
فَقَالَ
lalu dia berkata
yāqawmi
يَٰقَوْمِ
wahai kaumku
uʿ'budū
ٱعْبُدُوا۟
sembahlah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
مَا
tidak ada
lakum
لَكُم
bagi kalian
min
مِّنْ
dari
ilāhin
إِلَٰهٍ
tuhan
ghayruhu
غَيْرُهُۥٓۖ
selain Dia
afalā
أَفَلَا
apakah maka
tattaqūna
تَتَّقُونَ
kamu bertakwa

Wa Laqad 'Arsalnā Nūĥāan 'Ilaá Qawmihi Faqāla Yā Qawmi A`budū Allāha Mā Lakum Min 'Ilahin Ghayruhu 'Afalā Tattaqūna. (al-Muʾminūn 23:23)

Artinya:

Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. [23] Al-Mu'minun : 23)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Penyebutan kapal pada akhir ayat sebelumnya disambungkan de-ngan uraian tentang kisah Nabi Nuh. Dan sungguh ada pelajaran pen-ting yang dapat kamu petik dari kisah para nabi. Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, karena tidak ada tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya, yakni menghindarkan diri dari siksa-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang kusampaikan kepadamu?”