Tersebutlah bahwa Nabi Saleh mempunyai masjid di Al-Hajar yang terletak di salah satu lereng bukit yang ada di sana, dia biasa mengerjakan salatnya di masjid itu. Maka kaumnya keluar menuju ke sebuah gua yang ada di tempat itu di suatu malam, lalu mereka berkata, "Jika dia datang untuk salat, kita bunuh dia, lalu kita pulang seusai membunuhnya dan kita jumpai ahli warisnya, sesudah itu berarti kita telah membereskan mereka semuanya." Tetapi Allah mengirimkan kepada mereka batu besar dari atas bukit tepat di atas mereka. Karena takut akan tertimpa batu besar itu, maka mereka masuk ke dalam gua itu dan batu besar itu menutup pintu gua mereka berada, sehingga kaum mereka sendiri tidak mengetahui di mana mereka berada, juga tidak mengetahui apa yang telah menimpa mereka. Allah mengazab mereka yang sembilan orang itu di dalam gua tersebut, sedangkan kaum yang lainnya di tempat mereka berada, dan Allah menyelamatkan Nabi Saleh beserta para pengikutnya. Kemudian Abdur Rahman ibnu Abu Hatim membacakan firman-Nya:
Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedangkan mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan kosong. (An Naml:50-52)
Yakni tidak ada seorang pun di dalamnya karena mati semuanya.
disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa. (An Naml:52-53)