An-Naml Ayat 53
وَاَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ ( النمل: ٥٣ )
Wa 'Anjaynā Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Kānū Yattaqūna. (an-Naml 27:53)
Artinya:
Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. [27] An-Naml : 53)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan Kami selamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman barsamanya dan mereka selalu bertakwa. Keimanan dan ketakwaan akan membawa keberuntungan bagi pelakunya baik dunia maupun akhirat, karena itulah kehendak Allah pada manusia.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dari malapetaka yang besar itu. Allah menyelamatkan mereka karena tidak mau mengerjakan perbuatan yang menimbulkan kemarahan Allah yang mengakibatkan mereka ditimpa siksa-Nya. Mereka memelihara diri dari kemurkaan Allah dengan mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ayat ini mengisyaratkan kepada Nabi Muhammad dan orang-orang yang beriman bahwa orang-orang musyrik Mekah akan menerima azab dan malapetaka seperti yang diterima oleh umat-umat dahulu seandainya mereka tetap tidak beriman. Allah akan menyelamatkan Muhammad saw beserta orang-orang yang beriman, sebagaimana Dia telah menyelamatkan Nabi Saleh dan kaumnya. Orang-orang musyrik Mekah yang tetap dalam kemusyrikannya akan dihancurkan Allah.
Setelah kehancuran kaumnya, maka Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman pergi ke suatu tempat yang bernama Ramallah di Palestina, dan menetap di negeri itu. Sampai sekarang masih terdapat kuburan Nabi Saleh di dekat kota Ramallah itu. Kuburan ini juga merupakan dokumentasi bagi peristiwa Nabi Saleh dan kaumnya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman) kepada Nabi Saleh, yang jumlah mereka mencapai empat ribu orang (dan mereka itu selalu bertakwa) selalu memelihara diri dari perbuatan musyrik.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kami pun menyelamatkan golongan yang beriman bersama Shâlih dari bencana yang menghancurkan itu, lantaran mereka takut menyalahi perintah Allah.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru), 'Sembahlah Allah.' Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan. Dia berkata, 'Hai kaumku, mengapa kamu minta disegerakan kebu-rukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.' Mereka men-jawab, 'Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu.' Shaleh berkata, 'Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji.' Dan ketika itu di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan. Mereka berkata, 'Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksi-kan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.' Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh, dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah bagaimana akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kelaliman mereka. Se-sungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui. Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman, dan mereka itu selalu bertakwa." (An-Naml: 45-53).
(45) Allah سبحانه وتعالى menginformasikan bahwasanya Dia telah mengutus kepada kaum Tsamud, yaitu suatu kabilah yang sangat populer, saudara mereka senasab, yaitu Shaleh; dan bahwa Shaleh memerintahkan kepada mereka agar beribadah hanya kepada Allah saja dan meninggalkan sembahan-sembahan dan segala bentuk berhala. ﴾ فَإِذَا هُمۡ فَرِيقَانِ يَخۡتَصِمُونَ ﴿ "Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan," di antara mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir, dan mereka (yang kafir) adalah yang terbanyak.
(46) ﴾ قَالَ يَٰقَوۡمِ لِمَ تَسۡتَعۡجِلُونَ بِٱلسَّيِّئَةِ قَبۡلَ ٱلۡحَسَنَةِۖ ﴿ "Dia berkata, 'Hai kaum-ku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum kebaikan?" Maksudnya, kenapa kalian bersegera melakukan dosa-dosa dan bersemangat untuknya sebelum kalian melakukan kebaikan yang dengannya keadaan kalian menjadi baik dan permasalahan agama dan dunia kalian menjadi baik pula. Padahal sebenarnya tidak ada yang mengharuskan kalian pergi untuk melakukan dosa-dosa.
﴾ لَوۡلَا تَسۡتَغۡفِرُونَ ٱللَّهَ ﴿ "Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah," yaitu kalian bertaubat dari kesyirikan dan kedurhakaan kalian, dan kalian berdoa agar Dia mengampuni kalian, ﴾ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ﴿ "agar kamu mendapat rahmat," karena sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebajikan; dan orang yang bertaubat dari dosa termasuk orang-orang yang berbuat kebajikan.
(47) ﴾ قَالُواْ ﴿ "Mereka berkata," kepada nabi mereka, Shaleh, seraya mendustakan dan menentang, ﴾ ٱطَّيَّرۡنَا بِكَ وَبِمَن مَّعَكَۚ ﴿ "Kami men-dapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang beser-tamu.' Mereka beranggapan –semoga Allah memperburuk mereka– bahwa mereka sama sekali tidak melihat suatu kebaikan di wajah Shaleh, dan bahwa dia dan orang-orang yang beriman bersamanya telah menjadi penyebab yang telah menghalangi sebagian tuntutan kehidupan dunia mereka! Maka Shaleh berkata kepada mereka, ﴾ طَٰٓئِرُكُمۡ عِندَ ٱللَّهِۖ ﴿ "Nasibmu ada pada sisi Allah." Maksudnya, tidaklah yang menimpa kalian itu melainkan karena dosa-dosa kalian, ﴾ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ تُفۡتَنُونَ ﴿ "tetapi kamu kaum yang diuji,' dengan kesenangan dan kesusahan, kebaikan dan keburukan, untuk diketahui apakah kalian mau berhenti (melakukan dosa) dan bertaubat, atau tidak. Itulah tabi'at mereka dalam mendustakan nabi mereka sendiri dan itulah respons mereka kepadanya.
(48) ﴾ وَكَانَ فِي ٱلۡمَدِينَةِ ﴿ "Dan pada saat itu di kota itu," maksudnya, di kota di mana Shaleh berada, yaitu kota tempat mayoritas kaum-nya, ﴾ تِسۡعَةُ رَهۡطٖ يُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُونَ ﴿ "ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat ke-baikan." Maksudnya, tabi'at mereka adalah melakukan pengrusakan di bumi. Mereka tidak mempunyai tujuan atau perbuatan untuk perbaikan. Mereka telah bersiap-siap untuk menentang Shaleh, melecehkan agamanya, dan mengajak kaumnya untuk melakukan hal demikian, sebagaimana dinyatakan oleh Allah سبحانه وتعالى,
﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ 150 وَلَا تُطِيعُوٓاْ أَمۡرَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ 151 ٱلَّذِينَ يُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُونَ 152 ﴿
"Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku; dan jangan-lah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang mem-buat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan." (Asy-Syu'ara`: 150-152).
(49) Mereka terus dalam kondisi keji tersebut, sehingga karena permusuhan itu ﴾ تَقَاسَمُواْ ﴿ "mereka saling bersumpah" di antara mereka; setiap orang bersumpah kepada yang lain, ﴾ لَنُبَيِّتَنَّهُۥ وَأَهۡلَهُۥ ﴿ "Kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari." Maksudnya, sungguh kami akan men-datangi mereka, Shaleh dan keluarganya di malam hari, lalu kami akan membunuh mereka, ﴾ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِۦ ﴿ "kemudian kami katakan ke-pada ahli warisnya," apabila dia menuntut kami dan menuduh kami bahwa kamilah yang telah membunuh mereka. Kita mengingkari hal itu, menafikannya dan kita bersumpah bahwa, ﴾ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ﴿ "sesungguhnya kami benar-benar jujur."
(50) Mereka pun sepakat untuk melakukan hal itu, ﴾ وَمَكَرُواْ مَكۡرٗا ﴿ "Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh," mereka sudah mengatur siasat untuk membunuh Shaleh dan ke-luarganya secara sembunyi-sembunyi sampai dari kaum mereka sendiri karena takut kepada ahli warisnya, ﴾ وَمَكَرۡنَا مَكۡرٗا ﴿ "dan Kami merencanakan makar (pula)," untuk memberikan pertolongan kepada Shaleh عليه السلام dan mempermudah urusannya serta membinasakan kaumnya yang mendustakan, ﴾ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ ﴿ "sedang mereka tidak menyadari."
(51) ﴾ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ مَكۡرِهِمۡ ﴿ "Maka perhatikanlah bagai-mana akibat makar mereka itu," apakah niat jahat mereka tercapai dan apakah dengan makar itu mereka mendapat apa yang mereka inginkan? Atau malah makar itu menimpa mereka sendiri?! Oleh karenanya Allah berfirman, ﴾ أَنَّا دَمَّرۡنَٰهُمۡ وَقَوۡمَهُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya." Kami membina-sakan mereka dan Kami memusnahkan mereka sehabis-habisnya. Mereka ditimpa suara pekikan azab sehingga mereka binasa sampai musnah semuanya.
(52) ﴾ فَتِلۡكَ بُيُوتُهُمۡ خَاوِيَةَۢ ﴿ "Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh," dinding-dindingnya telah roboh menutupi atapnya, sepi dari penghuninya dan kosong dari orang-orang yang mengunjunginya, ﴾ بِمَا ظَلَمُوٓاْۚ ﴿ "disebabkan kezhaliman mereka." Mak-sudnya, itu adalah akibat kezhaliman dan kesyirikan mereka ter-hadap Allah serta kecongkakan mereka di muka bumi. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pela-jaran bagi kaum yang mengetahui," kenyataan-kenyataan, dan mereka merenungkan balasan Allah terhadap para waliNya dan musuh-musuhNya sehingga mereka dapat mengambil pelajaran darinya; serta mereka mengetahui bahwa kesudahan perbuatan zhalim ada-lah kebinasaan dan kehancuran; sedangkan kesudahan keimanan dan keadilan adalah keselamatan dan kemenangan.
(53) Oleh karena itu, Allah berfirman, ﴾ وَأَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ ﴿ "Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa." Maksudnya, Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para RasulNya, Hari Akhir dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk; dan mereka selalu mewaspadai syirik kepada Allah dan berbagai kemaksiatan, dan mereka melaksanakan ketaatan kepadaNya dan ketaatan kepada para RasulNya.