Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beriman. (QS. [29] Al-'Ankabut : 24)
Setelah mendengar nasihat Nabi Ibrahim, maka tidak ada jawaban dari kaumnya yang sebenarnya sangat dikasihi Nabi Ibrahim, selain mengatakan sesama mereka, "Bunuhlah dia dengan pedang dan semacamnya atau bakarlah dia dengan melemparkannya kedalam api sampai mati." Mereka bersepakat untuk membakarnya. Setelah Nabi Ibrahim berada di tengah kobaran api, lalu dengan cepat Allah Yang Mahakuasa, penolong dan Pelindung satu-satunya menyelamatkannya dari api yang berpotensi membakar itu denganmenjadikan api tersebut menjadi dingin. Sungguh, pada api yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasan Allah bagi orang yang beriman.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dengan cepat Musa mengambil air untuk kedua gadis itu agar memberi minum kambing mereka. Karena kelelahan, ia berlindung di bawah sebatang pohon sambil merasakan lapar dan haus karena sudah beberapa hari tidak makan kecuali daun-daunan. Musa berdoa kepada Allah karena ia sangat membutuhkan rahmat dan kasih sayang-Nya, untuk melenyapkan penderitaan yang dialaminya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal kaum Nabi Ibrahim dalam kekafiran, keingkaran, dan keangkuhan mereka, serta penolakan mereka terhadap perkara hak dengan kebatilan. Bahwa tiadalah sesudah perkataan Nabi Ibrahim yang mengandung petunjuk dan penjelasan itu,
melainkan mengatakan, "Bunuhlah atau bakarlah dia!" (Al-'Ankabut: 24)
Demikian itu karena bukti telah mengalahkan mereka dan alasan Nabi Ibrahim benar-benar mematahkan alasan mereka, maka mereka gunakan kekuasaan dan kekuatan kerajaan mereka sebagai jawabannya:
Mereka berkata, "Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim, lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” Mereka hendak melakukan tipu daya kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina. (As-Saffat: 97-98)
Demikian itu karena mereka menghimpun semua kayu bakar dalam waktu yang cukup lama sehingga terkumpul kayu bakar yang sangat banyak, lalu mereka pagari kumpulan kayu bakar tersebut. Setelah itu dibakar sehingga nyala apinya menjulang tinggi ke langit, belum pernah ada api sebesar itu. Kemudian mereka menangkap Nabi Ibrahim dan mengusungnya, lalu menaruhnya di atas pelontar batu besar. Nabi Ibrahim dilontarkan masuk ke dalam api yang besar itu, lalu Allah menjadikan api itu dingin dan keselamatan baginya. Nabi Ibrahim akhirnya keluar dari api itu setelah tinggal beberapa hari di dalamnya dalam keadaan selamat. Hal yang seperti itu dijadikan oleh Allah sebagai suri teladan dan contoh, yang menunjukkan pengorbanan diri demi Tuhan Yang Maha Pemurah dan merelakan dirinya dimakan api. Dia (Ibrahim) dengan sukarela mengorbankan putranya untuk dikorbankan, dan harta bendanya untuk tamu-tamu yang berkunjung kepadanya. Karena itulah maka semua agama sepakat untuk menyukainya.
Firman Allah Swt.:
lalu Allah menyelamatkannya dari api. (Al-'Ankabut: 24)
Yakni menyelamatkan Ibrahim dari panasnya api itu dengan menjadikannya berasa dingin dan keselamatan baginya.
4 Tafsir Al-Jalalain
Allah berfirman sehubungan dengan kisah Nabi Ibrahim a.s.: (Maka tiadalah jawaban kaumnya selain mengatakan, "Bunuhlah atau bakarlah dia," lalu Allah menyelamatkannya dari api) mereka melemparkannya ke dalam api, sedangkan Allah menjadikan api itu dingin dan keselamatan bagi Ibrahim. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni diselamatkannya Nabi Ibrahim dari api (benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) yaitu tidak berpengaruhnya api terhadap diri Nabi Ibrahim, padahal api itu sangat besar nyalanya, kemudian dalam waktu yang sangat singkat Allah menjadikan bekas api itu sebuah taman (bagi orang-orang yang beriman) yakni bagi orang-orang yang percaya kepada keesaan Allah dan kekuasaan-Nya, karena hanya mereka saja yang dapat mengambil manfaat dari kisah ini.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Jawaban kaum Nabi Ibrâhîm, ketika ia menyuruh mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala, tidak lain hanya berupa semakin kuatnya kekufuran mereka. Sebagian mereka berkata kepada yang lain, "Bunuhlah atau bakarlah ia!" Lalu mereka melemparkannya ke dalam api. Kemudian Allah menjadikan api itu dingin dan memberikan keselamatan baginya serta menolongnya dari api. Sesungguhnya dalam penggagalan tipu daya mereka dan penyelamatan Ibrâhîm dari api serta ketiadaan pengaruh api pada dirinya, terdapat bukti-bukti yang jelas bagi kaum yang mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah.