Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang yang shalih. (QS. [29] Al-'Ankabut : 9)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan orang-orang yang beriman dan membuktikan keimanannya itu dengan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang saleh yang akan mendapatkan kenikmatan di surga.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Kemudian ditegaskan kembali kedudukan orang-orang yang beriman dan berbuat baik serta orang yang senantiasa menyucikan jiwanya. Mereka akan dimasukkan dalam kelompok orang-orang saleh, dan ditempatkan dalam surga "Jannatun na'im". Allah memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang saleh sebagai ganjaran yang dianugerahkan kepada siapa saja yang memilih untuk mengindahkan perintah Allah dan rasul-Nya daripada perintah orang tua yang bersifat kedurhakaan. Keengganan anak mengikuti perintah orang tuanya pasti mengakibatkan kekeruhan hubungan antara kedua pihak. Untuk itu, Allah menjanjikan kepada sang anak bahwa ia akan diberi ganti yang lebih baik, yaitu akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang saleh. As-shalihin di sini maksudnya adalah kelompok orang-orang yang sangat berbakti kepada Allah dan yang bergabung dengan kelompok para nabi dan lain-lain, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam Surah an-Nisa'/4: 69: Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (an-Nisa'/4: 69)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Imam Turmuzi mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Sammak ibnu Harb yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Mus'ab ibnu Sa'd menceritakan hadis berikut dari ayahnya (yaitu Sa'd) yang mengatakan, telah diturunkan empat buah ayat berkenaan dengan peristiwa yang dialaminya, lalu ia menceritakan kisahnya. Antara lain ia menceritakan bahwa ibunya (yaitu Ummu Sa'd) pernah berkata kepadanya, "Bukankah Allah telah memerintahkan kepadamu untuk berbakti kepada ibumu? Demi Allah, aku tidak akan makan dan juga tidak akan minum hingga aku mati atau kamu mau kafir."
Sa'd melanjutkan kisahnya, bahwa keluarganya bila hendak memberi makan ibunya terpaksa harus membukakan mulutnya dengan paksa. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. (Al-'Ankabut: 8), hingga akhir ayat.
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai, Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
4 Tafsir Al-Jalalain
(orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, benar-benar Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh) maksudnya para nabi dan kekasih-kekasih Allah, umpamanya Kami akan menghimpun mereka bersama-sama dengan para nabi dan para wali.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan orang-orang yang percaya kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya serta mengerjakan amal saleh, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Mereka akan menerima pahalanya dan orang-orang yang saleh itu akan bersikap lemah lembut kepada mereka.