"Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, 'Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal shalih, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.' Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya, akan tetapi telah tetaplah perkataan dariKu. Sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. Maka kalian rasailah disebabkan kalian melupakan akan pertemuan dengan harimu ini; sesungguhnya Kami telah melupakan kamu pula dan rasakanlah siksa yang kekal, di-sebabkan amal yang selalu kamu kerjakan." (As-Sajdah: 12-14).
(12) Setelah Allah menjelaskan kepulangan mereka kepada-Nya pada Hari Kiamat nanti, Dia menjelaskan kondisi mereka di saat menghadap di hadapanNya, seraya berfirman, ﴾ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلۡمُجۡرِمُونَ ﴿ "Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu," maksudnya, orang-orang yang terus melakukan dosa-dosa besar itu, ﴾ نَاكِسُواْ رُءُوسِهِمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ ﴿ "menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya" dengan tunduk, patuh dan hina, sambil meng-akui dosa-dosa mereka[52] lagi memohon agar dikembalikan ke dunia, seraya mengatakan, ﴾ رَبَّنَآ أَبۡصَرۡنَا وَسَمِعۡنَا ﴿ "Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar." Maksudnya, permasalahan sudah jelas sekarang bagi kami, dan kami pun telah melihatnya dengan mata kepala kami, hingga menjadi pandangan yang sangat meyakinkan,﴾ فَٱرۡجِعۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ ﴿ "maka kembalikanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal shalih, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." Mak-sudnya, kami sekarang sudah mempunyai keyakinan dengan sesuatu yang dahulu kami pernah dustakan. Maksudnya, niscaya kamu melihat suatu perkara yang sangat mengerikan dan kondisi yang sangat menakutkan, orang-orang yang merugi dan permo-honan yang tidak pernah dikabulkan, karena waktu penangguhan sudah berlalu.
(13) Semua ini terjadi berdasarkan keputusan Allah dan takdirNya, yang mana Dia telah membiarkan mereka melakukan kekafiran dan berbagai maksiat. Maka dari itu, Dia berfirman,﴾ وَلَوۡ شِئۡنَا لَأٓتَيۡنَا كُلَّ نَفۡسٍ هُدَىٰهَا ﴿ "Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya." Maksudnya, niscaya Kami memberi petunjuk kepada manusia semuanya, dan Kami himpun mereka berpegang teguh kepada petunjuk, sebab kehendak (ma-syi`ah) Kami layak untuk itu, akan tetapi hikmah (kebijaksanaan) itu tidak menghendaki kalau mereka semua berpegang teguh pada petunjuk (hidayah). Maka dari itu Allah berfirman, ﴾ وَلَٰكِنۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ مِنِّي ﴿ "Akan tetapi telah tetaplah perkataan dariKu" maksudnya, telah menjadi wajib pasti dengan kepastian yang tidak akan ada perubahan padanya, ﴾ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." Ini adalah ancaman yang pasti, dan tidak akan bisa lari darinya, maka harus ditegaskan penyebabnya, yaitu kekafiran dan maksiat.
(14) ﴾ فَذُوقُواْ بِمَا نَسِيتُمۡ لِقَآءَ يَوۡمِكُمۡ هَٰذَآ ﴿ "Maka kalian rasailah disebab-kan kalian melupakan akan pertemuan dengan harimu ini." Maksudnya, akan dikatakan kepada para pelaku dosa yang telah diselimuti oleh rasa hina dan memohon supaya dikembalikan lagi ke dunia untuk mendapatkan apa yang telah terlewatkan, "Sesungguhnya waktu kembali sudah lewat, tidak ada lagi yang tersisa kecuali azab. Maka rasakanlah azab yang sangat perih disebabkan kalian melupakan pertemuan dengan hari ini." Lupa di sini adalah lupa dalam arti mengabaikan. Maksudnya, disebabkan sesuatu yang kalian berpa-ling darinya, dan kalian tidak beramal untuknya, dan seakan-akan kalian tidak akan pernah datang kepadanya dan tidak akan men-jumpainya.
﴾ إِنَّا نَسِينَٰكُمۡۖ ﴿ "Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu pula," maksudnya, Kami tinggalkan kalian dengan siksaan sebagai ba-lasan atas perbuatan kalian. Maka karena kalian melupakan, Kami pun melupakan kalian, ﴾ وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡخُلۡدِ ﴿ "dan rasakanlah siksa yang kekal," yaitu siksaan yang tiada hentinya. Sebab, suatu siksaan, kalau mempunyai batas waktu dan akhirannya, maka di situ terdapat se-dikit waktu untuk bernafas dan keringanan. Adapun siksa Neraka Jahanam, –semoga Allah melindungi kita darinya–, maka tidak ada sedikit waktu pun untuk istirahat dan tidak akan pernah ada hentinya bagi siksaan mereka di dalamnya; ﴾ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ﴿ "disebab-kan amal yang selalu kamu kerjakan," yaitu kekafiran, kefasikan, dan berbagai maksiat.