Skip to main content

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ ِالَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ   ( سبإ: ٣٤ )

wamā
وَمَآ
dan tidak
arsalnā
أَرْسَلْنَا
Kami mengutus
فِى
pada
qaryatin
قَرْيَةٍ
suatu negeri
min
مِّن
dari
nadhīrin
نَّذِيرٍ
seorang pemberi peringatan
illā
إِلَّا
kecuali/melainkan
qāla
قَالَ
berkata
mut'rafūhā
مُتْرَفُوهَآ
orang-orang hidup mewah di negeri itu
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
bimā
بِمَآ
dengan/tentang apa
ur'sil'tum
أُرْسِلْتُم
kamu diutus
bihi
بِهِۦ
dengannya (menyampaikannya)
kāfirūna
كَٰفِرُونَ
orang-orang yang mengingkari

Wa Mā 'Arsalnā Fī Qaryatin Min Nadhīrin 'Illā Qāla Mutrafūhā 'Innā Bimā 'Ursiltum Bihi Kāfirūna. (Sabaʾ 34:34)

Artinya:

Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, “Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan.” (QS. [34] Saba' : 34)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Nabi Muhammad sempat khawatir karena dakwahnya ditolak dan dihalang-halangi oleh kaum musyrik Mekah. Allah lantas menghibur beliau dengan firman-Nya, “Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada penduduk suatu negeri tempat rasul diutus, pasti orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, ‘Kami benar-benar mengingkari, tidak percaya, dan menolak apa yang kamu sampaikan sebagai utusan/risalah yang kamu bawa.’