As-Saffat Ayat 160
اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ ( الصافات: ١٦٠ )
'Illā `Ibāda Allāhi Al-Mukhlaşīna. (aṣ-Ṣāffāt 37:160)
Artinya:
kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa). (QS. [37] As-Saffat : 160)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Demikianlah, kecuali hamba-hamba Allah yang dipilih; mereka disucikan dari dosa karena menyembah Allah dengan ikhlas dan tidak mempunyai pandangan salah tentang-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Selanjutnya Allah menegaskan bahwa Ia Mahasuci dari segala anggapan dan pandangan seperti itu, bahwa Ia punya anak perempuan yaitu malaikat dan bahwa antara Ia dan jin ada hubungan kekerabatan. Bahkan Ia Mahasuci dari apa pun pandangan manusia mengenai diri-Nya, karena keadaan-Nya yang sebenarnya tidak dapat dilukiskan manusia dengan sebenar-benarnya, karena Ia tidak akan dapat ditangkap mata, tidak dapat didengar telinga, dan tidak tergores di dalam hati. Orang yang berpandangan demikian adalah musyrik.
Hamba-hamba Allah yang terpilih, yaitu yang telah dijadikan-Nya memiliki sifat ikhlas, tidak akan mempunyai pandangan yang salah tentang-Nya. Mereka selalu mengagungkan-Nya sejauh yang ia mampu mengagungkan-Nya, memuji-Nya sejauh yang ia mampu memuji-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya dengan patuh sejauh yang ia mampu melaksanakannya. Begitu pulalah malaikat dalam pandangan mereka. Malaikat bukanlah anak perempuan Allah, tetapi adalah hamba Allah yang selalu menghambakan diri kepada-Nya dan melaksanakan perintah-Nya tanpa pamrih sedikit pun.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). (Ash Shaaffat:160)
Istisna atau pengecualian di sini bersifat munqati, dan ia berasal dari kalam yang musbat, terkecuali damir yang terdapat di dalam firman-Nya:
Dari apa yang mereka sifatkan (Ash Shaaffat:159)
kembali kepada semua manusia. Kemudian Allah mengecualikan dari mereka hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa-dosanya, mereka adalah orang-orang yang mengikuti kebenaran yang diturunkan kepada semua nabi yang diangkat menjadi rasul.
Ibnu Jarir menganggap istis'na ini dari firman Allah Swt.: bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka). (Ash Shaaffat:158) Selanjutnya dikecualikanlah dari mereka: Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). (Ash Shaaffat:160)
Akan tetapi, pendapat yang dikatakan oleh Ibnu Jarir ini masih diragukan kebenarannya, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa) yakni kecuali orang-orang yang beriman. Istitsna di sini adalah bersifat Munqathi'. Maksudnya bahwa mereka yang beriman itu memahasucikan Allah swt. dari apa yang telah disifatkan oleh mereka kepada-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tetapi, hamba-hamba Allah yang ikhlas terhindar dari apa yang dilakukan orang-orang kafir itu.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan mereka adakan nasab antara Allah dengan jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan." (Ash-Shaffat: 158-160).
(158) Orang-orang yang mempersekutukan Allah itu mene-tapkan adanya hubungan nasab antara Allah dengan jin, di mana mereka beranggapan bahwa sesungguhnya para malaikat adalah putri-putri Allah dan sesungguhnya ibu-ibu mereka adalah jin-jin perempuan! Padahal jin-jin itu nanti, sebagaimana telah diketahui, akan dihadirkan ke hadapan Allah سبحانه وتعالى untuk diberikan pembalasan. Jadi, mereka adalah hamba-hamba yang hina-dina. Kalau saja ada hubungan nasab antara Allah dengan mereka tentu mereka tidak diperlakukan demikian.
(159-160) ﴾ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ ﴿ "Mahasuci Allah" Yang Maharaja lagi Mahaagung, Mahasempurna lagi Maha Penyantun dari apa-apa yang diungkapkan oleh kaum musyrikin berupa segala ungkapan yang menyebabkan kekafiran dan kemusyrikan mereka;
﴾ إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ﴿ "kecuali hamba-hamba Allah yang diberi ke-ikhlasan," di mana Allah tidak menyucikan diriNya dari apa yang mereka sifatkan bagiNya, karena mereka tidak menyifatiNya ke-cuali dengan apa-apa yang pantas dengan keagunganNya, maka dari itu mereka menjadi orang-orang yang dianugerahi keikhlasan.