Az-Zumar Ayat 31
ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ ࣖ ۔ ( الزمر: ٣١ )
Thumma 'Innakum Yawma Al-Qiyāmati `Inda Rabbikum Takhtaşimūna. (az-Zumar 39:31)
Artinya:
Kemudian sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu. (QS. [39] Az-Zumar : 31)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kemudian, sesungguhnya kamu semua pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu, kemudian Dia akan memberi keputusan secara adil; orang beriman akan mendapatkan surga dan orang kafir akan mendapatkan siksa neraka.[]
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan bahwa semua manusia akan kembali kepada Tuhan dan di hari Kiamat nanti manusia antara yang satu dengan yang lain akan saling berbantah-bantahan dan saling tuduh-menuduh. Pada hari Kiamat orang-orang musyrik berusaha membela diri mereka masing-masing, tetapi Nabi Muhammad saw dapat menolak alasan mereka itu, dengan menyatakan bahwa dakwah telah disampaikan kepada mereka, tetapi mereka mengingkari dan mendustakannya. Oleh karena itu, mereka mohon ampunan kepada Allah, tetapi permohonan mereka tidak dapat diterima, karena pada hari itu tobat tidak dapat diterima lagi.
Di antara perbantahan antara orang-orang musyrik dengan sembahan-sembahan mereka itu disebutkan dalam ayat ini. Mereka berkata kepada pemimpin-pemimpin mereka, "Kami ikuti kamu, tetapi kamu menyesatkan kami." Para pemimpin menjawab, "Kami juga telah ditipu oleh setan-setan dan nenek moyang kita dahulu."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Abu Aliyah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Kemudian sesungguhnya pada hari kiamat kamu akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu. (Az-Zumar: 31) Abul Aliyah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah di antara sesama ahli kiblat.
Ibnu Zaid mengatakan antara ahli Islam dan ahli kafir, yakni orang-orang muslim dan orang-orang kafir.
Dalam keterangan di atas telah kami sebutkan bahwa makna yang benar sehubungan dengan makna ayat ini ialah yang mengandung pengertian umum; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kemudian sesungguhnya kalian) hai manusia tentang kelaliman-kelaliman yang telah terjadi di antara kalian (pada hari kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Rabb kalian.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Wahai Muhammad, sesungguhnya kamu dan mereka semua akan mati. Kemudian, setelah mati dan setelah dibangkitkan kembali, kalian akan saling bermusuhan di hadapan Allah.
6 Tafsir as-Saadi
"Sungguh telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Qur`an setiap macam perumpamaan, supaya mereka dapat pelajaran. Al-Qur`an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan supaya mereka bertakwa. Allah membuat perumpamaan yaitu seorang laki-laki yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki saja; Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengeta-hui. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. Kemudian sesungguhnya kamu pada Hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Rabbmu." (Az-Zumar: 27-31).
(27) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan bahwasanya Dia membuat perumpamaan di dalam al-Qur`an dari seluruh perumpamaan; perumpamaan-perumpamaan orang-orang yang cinta kebaikan dan perumpamaan-perumpamaan orang-orang yang cinta kebu-rukan, juga perumpamaan-perumpamaan mengenai tauhid dan syirik. Masing-masing perumpamaan mempermudah memaham-kan hakikat-hakikat sesuatu dan hikmahnya, ﴾ لَّعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ ﴿ "supaya mereka mendapat pelajaran" pada saat kami menjelaskan kepada me-reka yang benar, lalu mereka mengetahui dan mengamalkannya.
(28) ﴾ قُرۡءَانًا عَرَبِيًّا غَيۡرَ ذِي عِوَجٖ ﴿ "Al-Qur`an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan," maksudnya, Kami menjadikan al-Qur`an berbahasa Arab yang jelas lafazh-lafazhnya dan mudah makna-maknanya, terutama bagi orang-orang Arab; "tidak ada kebengkokan," maksudnya, tidak ada kekeliruan di dalamnya dan tidak ada pula kekurangannya dari sisi manapun, apakah dari sisi lafazh-lafazh-nya maupun dari sisi makna-maknanya. Ini menandakan kesem-purnaan kelurusan dan keistiqamahannya, sebagaimana difirman-kan oleh Allah سبحانه وتعالى,
﴾ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ 1 ﴿
"Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya al-Kitab (al-Qur`an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan yang lurus." (Al-Kahfi:1-2).
﴾ لَّعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ ﴿ "Supaya mereka bertakwa" kepada Allah سبحانه وتعالى, di mana Kami telah memudahkan bagi mereka jalan-jalan menuju takwa yang bersifat ilmiah dan yang praktis melalui al-Qur`an yang ber-bahasa Arab lagi yang lurus ini, yang di dalamnya Allah سبحانه وتعالى mem-buat segala macam perumpamaan.
(29) Kemudian Allah سبحانه وتعالى memberikan perumpamaan bagi syirik dan tauhid, seraya berfirman, ﴾ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا رَّجُلٗا ﴿ "Allah mem-buat perumpamaan yaitu seorang laki-laki," yakni, budak sahaya, ﴾ فِيهِ شُرَكَآءُ مُتَشَٰكِسُونَ ﴿ "yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan"; mereka banyak dan mereka tidak sepakat pada satu perkara pun dan tidak pula sepakat pada satu kondisi yang bisa memberikan ketenangan hatinya, malah mereka bertengkar dan berselisih mengenainya, masing-masing mempunyai tuntutan yang hendak ia laksanakan, sedangkan yang lain menghendaki lain dari itu. Bagaimana menurut Anda keadaan si budak sahaya tadi dalam menghadapi orang-orang yang berserikat lagi berselisih kemauan?
﴾ وَرَجُلٗا سَلَمٗا لِّرَجُلٍ ﴿ "Dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki saja," maksudnya, murni miliknya, dan sahaya itu mengetahui maksud (tujuan) tuannya sehingga ia memperoleh rasa tenang yang sempurna; ﴾ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ ﴿ "Apakah kedua budak itu sama." Maksudnya, apakah kedua budak itu sama ﴾ مَثَلًاۚ ﴿ "halnya?" Jelas keduanya tidak sama. Demikian juga orang-orang yang musyrik kepada Allah, ia memiliki banyak sembahan-sembahan yang ber-beda-beda. Ia berdoa kepada sembahan yang satu, lalu berdoa kepada sembahan yang lain! Maka Anda melihatnya tidak mem-punyai kemantapan, dan hatinya tidak tenang pada satu keadaan. Sedangkan orang yang bertauhid tulus kepada Rabbnya, Allah telah melepaskannya dari perbuatan mempersekutukanNya dengan yang lain, sehingga ia berada dalam kondisi sangat lapang dan sangat tenang.
﴾ هَلۡ يَسۡتَوِيَانِ مَثَلًاۚ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ ﴿ "Adakah keduanya sama halnya? Segala puji bagi Allah" atas penjelasan yang haq dari yang batil dan arahanNya kepada orang-orang yang bodoh. ﴾ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ ﴿ "Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."
(30) ﴾ إِنَّكَ مَيِّتٞ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ ﴿ "Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula," maksudnya, masing-masing kalian pasti mati,
﴾ وَمَا جَعَلۡنَا لِبَشَرٖ مِّن قَبۡلِكَ ٱلۡخُلۡدَۖ أَفَإِيْن مِّتَّ فَهُمُ ٱلۡخَٰلِدُونَ 34 ﴿
"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?" (Al-Anbiya`: 34).
(31) ﴾ ثُمَّ إِنَّكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ عِندَ رَبِّكُمۡ تَخۡتَصِمُونَ ﴿ "Kemudian sesungguh-nya kamu pada Hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Rabb-mu" dalam masalah yang kalian perselisihkan, lalu kelak Dia akan memberikan keputusan di antara kalian berdasarkan keputusanNya yang adil dan akan memberikan balasan kepada masing-masing sesuai apa yang dilakukannya. Allah telah menghitung dan meme-liharanya, sedangkan kalian melupakannya.