Skip to main content

فَكَيْفَ اِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍۢ بِشَهِيْدٍ وَّجِئْنَا بِكَ عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ شَهِيْدًاۗ  ( النساء: ٤١ )

fakayfa
فَكَيْفَ
maka bagaimana
idhā
إِذَا
jika/apabila
ji'nā
جِئْنَا
Kami datangkan
min
مِن
dari
kulli
كُلِّ
tiap-tiap
ummatin
أُمَّةٍۭ
ummat
bishahīdin
بِشَهِيدٍ
dengan seorang saksi
waji'nā
وَجِئْنَا
dan Kami datangkan
bika
بِكَ
dengan engkau
ʿalā
عَلَىٰ
atas
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
mereka itu
shahīdan
شَهِيدًا
sebagai saksi

Fakayfa 'Idhā Ji'nā Min Kulli 'Ummatin Bishahīdin Wa Ji'nā Bika `Alaá Hā'uulā' Shahīdāan. (an-Nisāʾ 4:41)

Artinya:

Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka. (QS. [4] An-Nisa' : 41)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah menggambarkan perilaku orang-orang yang sombong dan membanggakan diri yang dikategorikan sebagai orang-orang kafir itu, ayat berikut menghadapkan kenyataan itu terhadap orang beriman untuk ditarik pelajaran. Maka jadikanlah bahan renungan tentang bagaimanakah kelak keadaan orang kafir itu, jika Kami pada hari itu mendatangkan seorang saksi, yakni rasul, dari setiap umat, dan Kami mendatangkan engkau, wahai Muhammad, sebagai saksi atas mereka, orang-orang sombong dan membanggakan diri itu.