Dan wahai kaumku! Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke neraka? (QS. [40] Gafir : 41)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Pada ayat yang lalu Allah menegaskan bahwa balasan yang sebanding akan diberikan kepada siapa saja yang mengerjakan perbuatan jahat dan berbuat kebinasaan di muka bumi. Sebaliknya, siapa saja yang mengerjakan kebajikan, beramal saleh, dan beriman dengan sungguh-sungguh, maka mereka akan masuk ke dalam surga dan diberi rezeki dan nikmat yang tidak terhingga. Pada ayat ini serta beberapa ayat berikutnya, Allah menjelaskan bagaimana cara mendapatkan nikmat yang tiada terhingga itu melalui perkataan salah seorang pengikut Fir‘aun yang menyembunyikan keimanannya, “Dan ketahuilah wahai kaumku, sungguh mengherankan sikap kalian! Bagaimanakah duduk perkara ini, aku menyerumu dengan sungguh-sungguh kepada keselamatan, tetapi kamu mendorong dan menyeruku untuk masuk ke dalam api neraka?
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Orang yang beriman kepada Musa itu mengulangi lagi seruannya kepada kaumnya dengan mengatakan, "Wahai kaumku, aku merasa heran dengan sikap dan tindakan kamu sekalian. Aku menyeru kamu mengikuti jalan keselamatan, menghindarkan kamu dari siksa neraka, dan membawamu ke dalam surga dengan beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh, sedangkan kamu menyeruku ke jalan kesengsaraan yang mengantarkan ke dalam neraka."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Laki-laki mukmin dari kalangan keluarga Fir'aun berkata kepada mereka (kaumnya), "Mengapa aku seru kalian ke jalan keselamatan," yaitu menyembah Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan membenarkan rasul-Nya yang telah diutus-Nya.
tetapi kamu menyeru aku ke neraka? (Mengapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui? (Al-Mu’min: 41-42)
Maksudnya, tanpa pengetahuan dan tanpa dalil (bukti),
padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun? (Al-Mu’min: 42)
Yakni Dia dalam Keperkasaan dan Keagungan-Nya masih tetap mengampuni dosa orang yang bertobat kepada-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Hai kaumku bagaimanakah kalian, aku menyeru kalian kepada keselamatan, tetapi kalian menyeru aku ke neraka.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
"Wahai kaumku," lanjutnya lagi, "Mana yang lebih baik bagi diriku: aku mengajak kalian ke jalan keselamatan, sedangkan kalian mengajakku ke jalan yang sesat menuju neraka? Kalian mengajakku untuk mengingkari Allah dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang tidak aku ketahui, sedangkan aku mengajak kalian kepada Sang Mahakuat yang tak terkalahkan; Sang Maha Pengampun atas segala dosa.