Fussilat Ayat 24
فَاِنْ يَّصْبِرُوْا فَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّسْتَعْتِبُوْا فَمَا هُمْ مِّنَ الْمُعْتَبِيْنَ ( فصلت: ٢٤ )
Fa'in Yaşbirū Fālnnāru Mathwan Lahum Wa 'In Yasta`tibū Famā Hum Mina Al-Mu`tabīna. (Fuṣṣilat 41:24)
Artinya:
Meskipun mereka bersabar (atas azab neraka) maka nerakalah tempat tinggal mereka dan jika mereka minta belas kasihan, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani. (QS. [41] Fussilat : 24)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Agar terasa betapa besar murka Allah terhadap musuh-musuh-Nya itu, maka pembicaraan tidak ditujukan kepada mereka, karena mereka tidak layak lagi untuk diajak bicara, tetapi dikatakan bahwa meskipun mereka bersabar atau menahan rasa pedih atas azab neraka, maka memang yang pantas nerakalah yang menjadi tempat tinggal mereka, dan jika mereka minta belas kasihan agar diampuni dan diringankan siksanya, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani untuk diberi ampunan dan keringanan siksa.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menerangkan keadaan orang-orang yang berburuk sangka terhadap Allah, yaitu mereka akan dimasukkan ke dalam neraka. Semuanya dimasukkan ke dalam neraka tidak ada kecualinya dan neraka inilah tempat kembali mereka.
Seandainya di antara mereka ada yang minta ditangguhkan azab atau minta ampun kepada Allah dan bersedia kembali ke dunia seandainya Allah memberi mereka kesempatan, maka semuanya tidak akan dikabulkan. Permohonan mereka tidak mungkin dikabulkan karena mereka telah meninggalkan dunia. Tempat beramal dan dunia itu pun telah hancur, sedang akhirat bukanlah tempat beramal, tetapi tempat menerima hasil amal seseorang semasa hidup di dunia.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Jika mereka bersabar (menderita azab), maka nerakalah tempat diam mereka; dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya. (Fushshilat: 24)
Yakni sama saja bagi mereka apakah mereka tahan atau tidak tahan berada di dalam neraka, tiada jalan keluar bagi mereka darinya dan tiada pula jalan selamat bagi mereka darinya. Jika mereka mengemukakan alasannya, maka tiada suatu alasan pun dari mereka yang diterima, dan tiada suatu hambatan pun yang dilenyapkan bagi mereka.
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan. (Fushshilat: 24) Yaitu mereka meminta agar dikembalikan ke dunia, maka tiada jawaban bagi permintaan mereka.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat ini sama dengan firman Allah Swt. yang menceritakan keadaan mereka:
Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman, "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”(Al-Mu’minun: 106-108)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Jika mereka bersabar) menderita azab (maka nerakalah tempat tinggal) tempat kediaman (bagi mereka, dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan) maksudnya, jika mereka meminta kerelaan (maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya) yakni orang-orang yang tidak mendapat kerelaan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kalau mereka menyembunyikan rasa sakit mereka, maka neraka adalah akhir dan tempat tinggal mereka yang abadi. Dan kalau mereka meminta perkenan Allah, maka permintaan itu tidak akan dikabulkan.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan hari ketika musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka bersaksi melawan mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka, 'Mengapa kamu menjadi saksi melawan kami?' Kulit mereka menjawab, 'Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai pula berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan.' Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pende-ngaran, penglihatan, dan kulitmu yang melawanmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Rabbmu, prasangka itu telah mem-binasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Jika mereka bersabar, maka nerakalah tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya." (Fush-shilat: 19-24).
(19) Allah سبحانه وتعالى mengabarkan tentang musuh-musuhNya yang telah menantangNya dengan bersikap kafir kepadaNya dan kepada ayat-ayatNya, mendustakan para rasulNya, memusuhi dan memerangi mereka, dan tentang kondisi keji mereka pada saat mereka dihimpun kelak. Maksudnya, saat mereka dikumpulkan ﴾ إِلَى ٱلنَّارِ فَهُمۡ يُوزَعُونَ ﴿ "ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan," yang awal dikembalikan kepada yang terakhir, dan yang terakhir mengikuti yang awal. Mereka digiring ke neraka dengan sangat kasar, mereka tidak dapat menolak, tidak pula mereka dapat menolong diri me-reka dan mereka pun tidak ditolong.
(20) ﴾ حَتَّىٰٓ إِذَا مَا جَآءُوهَا ﴿ "Sehingga apabila mereka sampai ke sana," maksudnya, hingga apabila mereka sudah tiba di neraka dan hen-dak melakukan pengingkaran, atau mengingkari kemaksiatan-ke-maksiatan yang telah mereka kerjakan, ﴾ شَهِدَ عَلَيۡهِمۡ سَمۡعُهُمۡ وَأَبۡصَٰرُهُمۡ وَجُلُودُهُم ﴿ "pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka bersaksi melawan mereka." Ini adalah ungkapan umum setelah ungkapan yang bermakna khusus, ﴾ بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ﴿ "tentang apa yang telah mereka kerjakan." Setiap anggota tubuh mereka memberikan kesaksian. Setiap anggota badan itu mengatakan: Aku telah melakukan perbuatan ini pada hari anu, dan seterusnya. Hanya tiga anggota tubuh ini saja yang disebutkan, karena kebanyakan dosa-dosa disebabkan karenanya atau disebabkan olehnya.
(21) Apabila anggota-anggota tubuh itu telah memberikan kesaksiannya, mereka pun mencelanya, ﴾ وَقَالُواْ لِجُلُودِهِمۡ ﴿ "dan mereka berkata kepada kulit mereka." Ini dalil (bukti) bahwa kesaksian dila-kukan oleh setiap anggota tubuh, sebagaimana kami sebutkan tadi, ﴾ لِمَ شَهِدتُّمۡ عَلَيۡنَاۖ ﴿ "Mengapa kamu menjadi saksi melawan kami" pada kami membela kalian? ﴾ قَالُوٓاْ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ ٱلَّذِيٓ أَنطَقَ كُلَّ شَيۡءٖۚ ﴿ "Kulit mereka menjawab, 'Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadi-kan kami pandai pula berkata'." Jadi kami tidak mempunyai kemam-puan untuk menghindari pemberian kesaksian saat kami dijadikan pandai berbicara oleh Tuhan yang tidak ada seorang pun yang bisa terlepas dari masyi`ah (kehendak)Nya, ﴾ وَهُوَ خَلَقَكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٖ ﴿ "dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama," sebagaimana Dia telah menciptakan kalian dengan perangkat tubuh kalian, Dia juga telah menciptakan sifat-sifat kalian, yang di antaranya adalah kemampuan berbicara, ﴾ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ ﴿ "dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan" di akhirat kelak, lalu Dia akan memberikan balasan atas apa yang telah kalian kerjakan.
Ada kemungkinan maksud dari penjelasan di atas adalah berargumen dengan penciptaan pertama untuk membenarkan kebangkitan, sebagaimana itu adalah metode al-Qur`an.
(22) ﴾ وَمَا كُنتُمۡ تَسۡتَتِرُونَ أَن يَشۡهَدَ عَلَيۡكُمۡ سَمۡعُكُمۡ وَلَآ أَبۡصَٰرُكُمۡ وَلَا جُلُودُكُمۡ ﴿ "Kamu se-kali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu yang melawanmu." Artinya, kalian sekali-kali tidak akan bisa bersembunyi dari persaksian anggota tubuh kalian yang me-lawan kalian dan kalian tidak akan dapat menghindarinya,﴾ وَلَٰكِن ظَنَنتُمۡ ﴿ "bahkan kamu mengira" dengan kelancangan kalian melaku-kan maksiat-maksiat, ﴾ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعۡلَمُ كَثِيرٗا مِّمَّا تَعۡمَلُونَ ﴿ "bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan." Maka dari itu lahirlah apa yang telah lahir dari perbuatan kalian.
(23) Prasangka ini menjadi sebab kebinasaan dan kesengsa-raan kalian. Maka dari itu Allah berfirman, ﴾ وَذَٰلِكُمۡ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمۡ ﴿ "Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Rabbmu," yaitu prasangka buruk, di mana kalian berpra-sangka terhadapnya sesuatu yang sangat tidak layak dengan ke-besaranNya ﴾ أَرۡدَىٰكُمۡ ﴿ "dan ia telah membinasakan kamu" maksudnya, mencelakakan kalian, ﴾ فَأَصۡبَحۡتُم مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ﴿ "maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi," merugikan diri mereka, keluarga, dan agama mereka sendiri, disebabkan amal-amal perbuatan yang di-akibatkan oleh prasangka buruk kalian terhadap Rabb kalian. Maka pastilah ketetapan azab dan kesengsaraan terhadap kalian, maka kekekalan abadi di dalam azab itu pun menjadi pasti terhadap kalian, azab yang tidak akan pernah dihentikan sesaat pun terhadap kalian.
(24) ﴾ فَإِن يَصۡبِرُواْ فَٱلنَّارُ مَثۡوٗى لَّهُمۡۖ ﴿ "Jika mereka bersabar, maka neraka-lah tempat diam mereka," dan tidak akan ada kesanggupan ataupun kesabaran untuk menanggungnya. Setiap kondisi dimungkinkan untuk bisa disikapi dengan sabar, namun neraka tidak mungkin sabar atasnya. Bagaimana mungkin bisa sabar atas neraka yang panasnya makin dahsyat dan panasnya melebihi panas api di dunia sampai lebih dari tujuh puluh kali lipat, dan didihan airnya pun sangat dahsyat, bau busuk nanah yang bercampur darah yang ada di dalamnya pun makin bertambah, air dinginnya berlipat-lipat derajat, belenggu dan rantai pengikatnya pun amat sangat besar, alat-alat cambuknya besar-besar, para petugasnya sangat kasar, mereka sama sekali tidak mempunyai rasa belas kasih, dan yang terakhir adalah kemurkaan Allah Yang Mahaperkasa. Jawaban Allah ketika mereka menyeruNya dan meminta keselamatan kepa-daNya adalah:
﴾ قَالَ ٱخۡسَـُٔواْ فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ 108 ﴿
"Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu ber-bicara dengan Aku." (Al-Mu`minun: 108).
﴾ وَإِن يَسۡتَعۡتِبُواْ ﴿ "Dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan," maksudnya, mereka minta agar celaan dilepaskan dari mereka, lalu dikembalikan ke dunia untuk memulai amal perbuatan yang baru, ﴾ فَمَا هُم مِّنَ ٱلۡمُعۡتَبِينَ ﴿ "maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya," karena waktu sudah berlalu, mereka telah diberi usia cukup untuk mengambil pelajaran, dan mereka pun telah didatangi oleh pemberi peringatan (rasul), hujjah mereka pun sudah terputus, dan di sisi lain alasan yang mereka kemukakan adalah dusta dari mereka, sebab kalau mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan kembali melakukan apa-apa yang dila-rang. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.