Firman Allah Swt.:
dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh. (Asy-Syura: 26)
As-Saddi mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Allah menerima doa mereka.
Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Jarir, yakni maknanya ialah Allah Swt. memperkenankan doa mereka, baik untuk diri mereka sendiri, untuk teman-teman mereka, ataupun saudara-saudara mereka.
Ibnu Jarir meriwayatkan pendapat ini dari sebagian ahli Nahwu yang menjadikannya semakna dengan firman-Nya:
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya. (Ali-Imran: 195)
kemudian Ibnu Jarir dan juga Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui hadis Al-A'masy, dari Syaqiq ibnu Salamah, dari Salamah ibnu Sabrah yang mengatakan bahwa Mu'az r.a. berkhotbah kepada kami di negeri Syam; antara lain ia mengatakan, "Kalian adalah orang-orang mukmin dan kalian adalah ahli surga. Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap semoga Allah Swt. memasukkan ke dalam surga orang-orang yang kalian caci maki dari kalangan bangsa Persia dan bangsa Romawi." Demikian itu karena bilamana seseorang dari kamu beramal karena Allah, yakni seseorang dari mereka mengerjakan suatu amal kebaikan, maka saudaranya mengatakan, "Engkau telah berbuat baik, semoga Allah merahmatimu. Engkau telah berbuat baik, semoga Allah memberkatimu." Kemudian Mu'az r.a. membaca firman-Nya: dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. (Asy-Syura: 26)
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari sebagian ahli bahasa Arab yang menganggap firman-Nya:
yang mendengarkan perkataan. (Az-Zumar: 18)
Yakni mereka adalah orang-orang yang memperkenankan perkara yang hak dan mengikutinya. Semakna dengan firman-Nya:
Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya) akan dibangkitkan oleh Allah. (Al-An'am: 36)
Akan tetapi, makna yang terdapat pada pendapat yang pertama lebih jelas, karena dalam firman berikutnya disebutkan:
dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. (Asy-Syura: 26)
Yaitu memperkenankan doa mereka lebih dari yang mereka minta.
Karena itulah Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musaffa, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abdullah Al-Kindi, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Syaqiq, dari Abdullah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda sehubungan dengan makna firman-Nya: dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. (Asy-Syura: 26)
Bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Syafaat itu diberikan kepada orang yang telah ditetapkan baginya neraka dari kalangan orang yang pernah berbuat kebajikan kepada mereka (orang-orang yang beriman dan beramal saleh) ketika di dunia.
Qatadah telah meriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha'i sehubungan dengan makna firman Allah Swt: dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang. bariman serta mengerjakan amal yang saleh. (Asy-Syura: 26) Yakni dapat memberikan syafaat kepada saudara-saudara mereka. dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. (Asy-Syura: 26) dan mereka dapat memberikan syafaat kepada teman-teman dari saudara-saudara mereka.
Firman Allah Swt.:
Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras. (Asy-Syura: 26)
Setelah menyebutkan perihal orang-orang mukmin dan pahala yang mereka terima, lalu Allah Swt. menyebutkan perihal orang-orang kafir dan azab yang keras, menyakitkan, lagi pedih yang akan diterima oleh mereka di sisi-Nya kelak di hari kiamat saat mereka dikembalikan kepada-Nya dan menjalani hisab.