Skip to main content

۞ وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ   ( الشورى: ٢٧ )

walaw
وَلَوْ
dan jika
basaṭa
بَسَطَ
melapangkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
l-riz'qa
ٱلرِّزْقَ
rezeki
liʿibādihi
لِعِبَادِهِۦ
bagi hamba-hamba-Nya
labaghaw
لَبَغَوْا۟
tentu mereka akan melampaui batas
فِى
di muka
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
walākin
وَلَٰكِن
tetapi
yunazzilu
يُنَزِّلُ
Dia menurunkan
biqadarin
بِقَدَرٍ
dengan ketentuan/ukuran
مَّا
apa yang
yashāu
يَشَآءُۚ
Dia kehendaki
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya
biʿibādihi
بِعِبَادِهِۦ
terhadap hamba-hamba-Nya
khabīrun
خَبِيرٌۢ
Maha Mengetahui
baṣīrun
بَصِيرٌ
Maha Melihat

Wa Law Basaţa Allāhu Ar-Rizqa Li`ibādihi Labaghaw Fī Al-'Arđi Wa Lakin Yunazzilu Biqadarin Mā Yashā'u 'Innahu Bi`ibādihi Khabīrun Başīrun. (aš-Šūrā 42:27)

Artinya:

Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat. (QS. [42] Asy-Syura : 27)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Selain itu, kemurahan Allah adalah di bentangkannya rezeki bagi hamba-hamba-Nya. Allah menyatakan bahwa sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai kenikmatan dan anugerah, baik yang bersifat materi maupun non-materi niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di muka bumi dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran Allah dan tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Ini sudah menjadi tabiat manusia pada umumnya. Dan tetapi Dia menurunkan rezeki-rezeki-Nya dengan ukuran tertentu yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti tentang hal-hal yang mendetail terhadap semua keadaan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat terhadap apa yang mereka lakukan dan terima.