Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. (QS. [46] Al-Ahqaf : 13)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami, pemelihara kami, adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqàmah bersungguh-sungguh meneguhkan pendirian mereka dengan melaksanakan tuntunan Allah, maka tidak ada rasa khawatir, tidak ada rasa takut pada mereka berkaitan dengan apa yang akan terjadi bagaimana pun dahsyatnya, dan tidak pula mereka bersedih hati apa pun keadaan yang dialami. Kelak di akhirat, mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan keadaan orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah, yaitu orang-orang yang mengakui dan mengatakan, "Tuhan kami adalah Allah", kemudian ia istikamah, yakni tetap dalam pengakuan itu, tidak dicampuri sedikit pun dengan perbuatan-perbuatan syirik. Orang tersebut konsisten mengikuti garis yang telah ditentukan agama, mengikuti perintah Allah dengan sebenar-benarnya, dan menjauhi larangan-Nya. Maka orang yang semacam itu tidak ada suatu kekhawatiran dalam diri mereka di hari Kiamat, karena Allah menjamin keselamatan mereka. Mereka tidak perlu bersedih terhadap apa yang mereka tinggalkan di dunia setelah wafat, begitu juga terhadap sesuatu yang luput dan hilang dari mereka selama hidup di dunia itu serta tidak ada penyesalan sedikit pun pada diri mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan " Tuhan kami ialah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah. (Al-Anqaf: 13)
Tafsir ayat ini telah dikemukakan dalam tafsir surat Ha Mim Sajdah.
Firman Allah Swt.:
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka. (Al-Ahqaf: 13)
dalam menghadapi masa depan mereka.
dan mereka tiada (pula) berduka cita. (Al-Ahqaf: 13)
terhadap masa lalu mereka.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Rabb kami ialah Allah," kemudian mereka beristiqamah) atau menetapi ketaatan (maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita.)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami hanyalah Allah," lalu melakukan kebaikan, sama sekali tidak akan pernah mengkhawatirkan turunnya sesuatu yang tidak mereka sukai. Mereka juga tidak akan bersedih karena tidak memperoleh sesuatu yang diinginkan.