Skip to main content

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ  ( الأحقاف: ١٣ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
qālū
قَالُوا۟
mengatakan
rabbunā
رَبُّنَا
Tuhan kami
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
thumma
ثُمَّ
kemudian
is'taqāmū
ٱسْتَقَٰمُوا۟
mereka meneguhkan
falā
فَلَا
maka tidak ada
khawfun
خَوْفٌ
rasa takut
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
walā
وَلَا
dan tidak
hum
هُمْ
mereka
yaḥzanūna
يَحْزَنُونَ
mereka bersedih hati

'Inna Al-Ladhīna Qālū Rabbunā Allāhu Thumma Astaqāmū Falā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna. (al-ʾAḥq̈āf 46:13)

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. (QS. [46] Al-Ahqaf : 13)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami, pemelihara kami, adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqàmah bersungguh-sungguh meneguhkan pendirian mereka dengan melaksanakan tuntunan Allah, maka tidak ada rasa khawatir, tidak ada rasa takut pada mereka berkaitan dengan apa yang akan terjadi bagaimana pun dahsyatnya, dan tidak pula mereka bersedih hati apa pun keadaan yang dialami. Kelak di akhirat, mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.