Qaf Ayat 35
لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ ( ق: ٣٥ )
Lahum Mā Yashā'ūna Fīhā Wa Ladaynā Mazīdun. (Q̈āf 50:35)
Artinya:
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya. (QS. [50] Qaf : 35)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka di dalamnya, yakni di dalam surga, memperoleh apa yang me-reka kehendaki, berupa segala macam kenikmatan dan pada Kami ada tambahannya, kenikmatan yang tidak ada taranya yang tidak pernah terlintas oleh pikiran.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini mengungkapkan bahwa bagi mereka di dalam surga itu disediakan kenikmatan apa saja yang mereka ingini, kenikmatan yang belum pernah mereka lihat dengan mata, belum pernah mereka dengar dengan telinga dan belum pernah mereka bayangkan dalam hati, dan di samping kenikmatan yang tidak terkira itu, ada lagi tambahan dari Allah yaitu dapat melihat wajah Allah yang merupakan puncak dari segala kenikmatan seperti dalam firmanNya:
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). (Yunus/10: 26)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki. (Qaf: 35)
Maksudnya, apa pun yang mereka minta, maka mereka langsung mendapatkannya. Yaitu berbagai macam kesenangan dan kenikmatan, manakala mereka memintanya langsung disuguhkan kepada mereka.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Usman, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Yahya ibnu Sa'id, dari Khalid ibnu Ma'dan, dari Kasir ibnu Murrah yang mengatakan bahwa termasuk di antara tambahan nikmat surgawi ialah sekumpulan awan melewati ahli surga, maka awan itu bertanya, "Apakah yang kalian inginkan agar aku menurunkannya bagi kalian?" Maka tiada sesuatu pun yang mereka minta, melainkan hujan menurunkannya kepada mereka. Kasir mengatakan bahwa sesungguhnya jika Allah Swt. menjadikan diriku menyaksikan hal tersebut, aku benar-benar akan mengatakan, "Hujanilah kami dengan bidadari-bidadari yang cantik-cantik."
Di dalam sebuah hadis dari Ibnu Mas'ud r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya engkau benar-benar menginginkan burung di dalam surga, maka dengan serta merta burung itu terjatuh di hadapanmu dalam keadaan telah dipanggang.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Hisyam, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Amir Al-Ahwal, dari Abu Bakar As-Siddiq r.a., dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Apabila orang mukmin menginginkan anak di dalam surga, maka masa mengandung dan masa melahirkan dan usia (yang diinginkannya) terjadi dalam saat yang sama.
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkannya dari Bandar, dari Mu'az ibnu Hisyam dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib, dan ditambahkan dalam riwayat ini, "sesuai dengan apa yang diinginkannya."
Firman Allah Swt.:
dan pada sisi Kami ada tambahannya. (Qaf: 35)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (Yunus: 26)
Dalam hadis terdahulu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Suhaib ibnu Sinan Ar-Rumi telah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan nikmat tambahan ialah memandang kepada Allah Swt., yakni Zat Allah Swt.
Al-Bazzar dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui hadis Syarik Al-Qadi, dari Usman ibnu Umair Abul Yaqzan, dari Anas ibnu Malik r.a. sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: dan pada sisi Kami ada tambahannya. (Qaf: 35) Bahwa Tuhan Yang Mahaagung lagi Mahamulia menampakkan diri-Nya kepada mereka tiap hari Jumat.
Imam Abu Abdullah Asy-Syafii telah meriwayatkannya secara marfu’ maka ia mengatakan dalam kitab musnadnya, bahwa:
telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad, telah menceritakan kepadaku Musa ibnu Ubaidah, telah menceritakan kepadaku Abul Azar alias Mu'awiyah ibnu Ishaq ibnu Talhah, dari Ubaidillah ibnu Umair, bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik r.a. mengatakan bahwa Malaikat Jibril a.s. datang dengan membawa sebuah cermin putih yang padanya terdapat tahi lalat kepada Rasulullah Saw. Maka Rasulullah Saw. bertanya, "Noktah apakah ini?" Jibril a.s. menjawab, "Ini adalah hari Jumat, yang melaluinya engkau dan umatmu diutamakan. Orang-orang lain mengikut kepada kalian seusainya, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Dan bagi kalian terdapat kebaikan padanya, dan bagi kalian terdapat suatu saat padanya yang tidak sekali-kali seorang mukmin melaluinya, sedangkan ia dalam keadaan berdoa memohon kebaikan padanya, melainkan diperkenankan baginya. Dan menurut kami (para malaikat) hari itu adalah hari tambahan." Rasulullah Saw. bertanya, "Hai Jibril, apakah yang dimaksud dengan hari tambahan itu?" Jibril a.s. menjawab, "Sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan di dalam surga Firdaus sebuah lembah yang luas, padanya terdapat bukit-bukit minyak kesturi. Apabila hari Jumat tiba, Allah menurunkan sejumlah malaikat menurut apa yang dikehendaki-Nya, dan di sekitar bukit kesturi itu terdapat mimbar-mimbar dari cahaya untuk tempat duduk para nabi. Kemudian terdapat pula mimbar-mimbar lain terbuat dari emas yang dihiasi dengan yaqut dan zabarjad untuk tempat duduk para syuhada dan orang-orang yang siddiq, mereka duduk di belakang para nabi di atas bukit-bukit kesturi tersebut. Maka Allah Swt. berfirman, "Akulah Tuhan kalian, Aku telah menunaikan janji-Ku kepada kalian. Maka sekarang mintalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kupenuhi." Mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, kami memohon rida-Mu." Allah Swt. berfirman, "Aku telah rida kepada kalian, dan untuk kalian Kuberikan semua yang kalian angan-angankan, dan Kuberikan pula sebagai tambahannya dari sisi-Ku." Mereka menyukai hari Jumat, mengingat kebaikan yang diberikan kepada mereka dari Tuhan mereka di hari itu. Hari Jumat merupakan hari yang padanya Allah Swt. bersemayam (berkuasa) di atas 'Arasy, pada hari Jumat Adam diciptakan, dan pada hari Jumat pula hari kiamat terjadi.
Demikianlah menurut apa yang diketengahkan oleh Imam Syafii rahimahullah di dalam Kitabul Jumu'ah, bagian dari kitab Al-Umm-nya, dan hadis ini diriwayatkan melalui berbagai jalur dari Anas ibnu Malik r.a.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan hadis ini melalui Usman ibnu Umair, dari Anas r.a. dengan lafaz yang lebih panjang daripada ini. Telah disebutkan pula sehubungan dengan hal ini oleh atsar yang cukup panjang bersumber dari Anas ibnu Malik r.a. secara mauquf tetapi di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang garib (aneh-aneh).
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya seseorang di dalam surga benar-benar duduk bersandar di dalamnya selama tujuh puluh tahun sebelum beranjak, kemudian datanglah kepadanya seorang wanita yang tingginya sama dengannya, maka ia memandang ke arah wajahnya dan pipinya lebih jernih daripada cermin, dan sesungguhnya mutiara yang terkecil yang dikenakannya dapat menerangi antara timur dan barat. Lalu wanita itu mengucapkan salam kepadanya, dan ia menjawab salamnya, lalu lelaki itu menanyainya, "Siapakah engkau?" Wanita itu menjawab, "Aku adalah termasuk tambahan (nikmat surga) itu.” Dan sesungguhnya wanita itu memakai tujuh macam perhiasan, yang paling rendahnya semisal dengan nu'man yang dari Tuba, maka pandangan matanya dapat menembusnya hingga ia dapat melihat sumsum betisnya di balik perhiasan (pakaian) yang dikenakannya itu. Dan sesungguhnya mahkota yang dikenakan oleh wanita itu, mutiara yang paling rendah daripadanya, benar-benar dapat menerangi antara timur dan barat.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Darij dengan sanad yang sama.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya) yakni sebagai pahala tambahan dari apa yang telah kalian amalkan, dan sebagai tambahan dari apa yang telah kalian minta.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang yang bertakwa akan memperoleh semua apa yang dikehendakinya di surga. Dan di sisi Kami ada tambahan kenikmatan yang tidak terdetik sedikit pun dalam hati manusia.
6 Tafsir as-Saadi
"(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami berta-nya kepada Jahanam, 'Apakah kamu sudah penuh?' Dia menjawab, 'Masih adakah tambahan?' Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) bagi setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturanNya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. (Dikatakan kepada penghuni surga), 'Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.' Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan(nya)." (Qaf: 30-35).
(30) Allah سبحانه وتعالى berfirman seraya menakut-nakuti para hamba-Nya, ﴾ يَوۡمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمۡتَلَأۡتِ ﴿ "(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahanam, 'Apakah kamu sudah penuh?'" Demi-kian itu karena terlalu banyaknya yang dilemparkan ke dalamnya, ﴾ وَتَقُولُ هَلۡ مِن مَّزِيدٖ ﴿ "dia menjawab, 'Masih adakah tambahan?'" Artinya, Neraka Jahanam terus meminta agar ditambah dari kalangan orang-orang yang berdosa dan pendurhaka, dengan marah terhadap orang-orang kafir, Allah سبحانه وتعالى telah menjanjikan Jahanam akan penuh sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِينَ 119 ﴿
"Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia seluruhnya." (Hud: 119).
Hingga Rabb Pemilik Keperkasaan meletakkan KakiNya Yang Mulia (Yang Mahasuci dari Keserupaan) dan melebarkan pojok masing-masing, Neraka Jahanam berkata, "Cukup, cukup, aku sudah cukup dan penuh."[104]
(31) ﴾ وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ ﴿ "Dan didekatkanlah surga itu," artinya, surga itu didekatkan sehingga bisa disaksikan dan dilihat kenikmatan abadi serta kesenangan yang ada di dalamnya. Surga didekatkan hanya untuk hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى yang bertakwa padaNya, yang meninggalkan kesyirikan besar dan kecil, yang melaksanakan pe-rintah-perintah Rabb mereka serta tunduk dan patuh kepadaNya.
(32) Dan dikatakan kepada mereka seraya diberi ucapan selamat, ﴾ هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٖ ﴿ "Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) bagi setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi me-melihara (semua peraturan-peraturanNya)." Artinya, surga ini serta berbagai kesenangan yang diinginkan jiwa dan dipandang nikmat oleh mata yang ada di dalamnya itu adalah yang dijanjikan Allah سبحانه وتعالى kepada setiap orang yang kembali kepada Allah سبحانه وتعالى, kembali ke-padaNya di segala waktu, mengingatNya, mencintaiNya, meminta pertolongan, berdoa, takut dan berharap kepadaNya. ﴾ حَفِيظٖ ﴿ "Men-jaga," yaitu menjaga apa yang diperintahkan Allah سبحانه وتعالى, melaksana-kan dengan ikhlas serta sempurna untuk Allah سبحانه وتعالى semata dan men-jaga batasan-batasan Allah سبحانه وتعالى.
(33) ﴾ مَّنۡ خَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ ﴿ "(Yaitu) orang yang takut kepada Rabb Yang Maha Pemurah," artinya, takut kepadaNya karena mengenal Rabb-nya, mengharap rahmatNya serta senantiasa takut terhadap Allah سبحانه وتعالى meski tidak berada di hadapan orang. Dan inilah rasa takut yang sebenarnya. Sedangkan rasa takut di hadapan dan dalam pandangan orang, maka rasa takut itu adalah riya` dan sum'ah yang tidak menunjukkan rasa takut. Rasa takut yang membawa manfaat adalah rasa takut, baik di kala sendirian maupun ketika bersama orang lain. Kemungkinan maksud ayat ini juga adalah takut ter-hadap Allah سبحانه وتعالى meski tidak terlihat oleh mata seperti halnya yang dimaksud dengan beriman kepada yang ghaib. Ghaib adalah keba-likan dari nyata, karena iman dan rasa takut adalah sesuatu yang vital bukan alternatif karena bisa menentukan azab, kemudian ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى datang dan inilah yang nampak.
﴾ وَجَآءَ بِقَلۡبٖ مُّنِيبٍ ﴿ "Dan ia datang dengan hati yang kembali," ia disifati dengan kembali kepada Penolongnya serta tertarik oleh berbagai faktor pendorong menuju keridhaanNya.
(34) Dikatakan kepada mereka yang bertakwa dan berbakti, ﴾ ٱدۡخُلُوهَا بِسَلَٰمٖۖ ﴿ "Masukilah surga itu dengan aman," masuk disertai de-ngan keselamatan dari segala bahaya dan keburukan, aman dari seluruh hal yang tidak diinginkan, kenikmatan mereka tidak pernah terputus, tidak terkotori dan tidak ada habisnya. ﴾ ذَٰلِكَ يَوۡمُ ٱلۡخُلُودِ ﴿ "Itu-lah hari kekekalan," tidak bisa lenyap, tidak ada kematian dan tidak ada sesuatu pun yang bisa mengotorinya.
(35) ﴾ لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا ﴿ "Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki," artinya, semua yang berkaitan dengan kehendak mereka akan didapatkan di dalam surga. ﴾ وَلَدَيۡنَا ﴿ "Dan pada sisi Kami," di samping itu ﴾ مَزِيدٞ ﴿ "ada tambahan(nya)," yaitu pahala yang dibentangkan oleh Allah سبحانه وتعالى Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di benak manusia. Dan yang lebih agung serta besar dari semua kenikmatan tersebut adalah memandang WajahNya Yang Mulia, mendengarkan Firman-Nya, menikmati berdekatan denganNya. Kita memohon karunia-Nya ini.