Firman Allah سبحانه وتعالى,
"Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata. Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata, 'Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila.' Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela." (Adz-Dzariyat: 38-40).
(38) ﴾ وَفِي مُوسَىٰٓ ﴿ "Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda ke-kuasaan Allah)," dan apa yang dititahkan Allah ketika mengutusnya kepada Fir'aun dan kaumnya, berupa ayat-ayat yang jelas serta mukjizat-mukjizat yang nyata, merupakan tanda kekuasaan Allah سبحانه وتعالى bagi mereka yang takut akan siksaan yang pedih.
(39) Ketika Musa mendatangi Fir'aun dengan segala bukti yang nyata itu, Fir'aun berpaling ﴾ بِرُكۡنِهِۦ ﴿ "bersama tentaranya," yaitu berpaling dengan sisinya dari kebenaran tanpa mau menengoknya serta mencelanya dengan keras, mereka berkata, ﴾ سَٰحِرٌ أَوۡ مَجۡنُونٞ ﴿ "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila," artinya, Musa itu datang membawa sihir atau sulap, bukan datang membawa kebenaran sama sekali, atau Musa itu orang gila yang perkataannya tidak bisa dipegang karena tidak berakal.
Meski demikian, mereka –khususnya Fir'aun– mengetahui bahwa Nabi Musa itu benar sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah سبحانه وتعالى,
﴾ وَجَحَدُواْ بِهَا وَٱسۡتَيۡقَنَتۡهَآ أَنفُسُهُمۡ ظُلۡمٗا وَعُلُوّٗاۚ ﴿
"Mereka menentangnya, padahal diri-diri mereka meyakininya karena kezhaliman dan kesombongan." (An-Naml: 14).
Nabi Musa عليه السلام berkata kepada Fir'aun,
﴾ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَآ أَنزَلَ هَٰٓؤُلَآءِ إِلَّا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ بَصَآئِرَ وَإِنِّي لَأَظُنُّكَ يَٰفِرۡعَوۡنُ مَثۡبُورٗا 102 ﴿
"Sungguh kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Rabb yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata, dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa." (Al-Isra`: 102).
(40) ﴾ فَأَخَذۡنَٰهُ وَجُنُودَهُۥ فَنَبَذۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٞ ﴿ "Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia mela-kukan pekerjaan yang tercela," yakni, pendosa, melampaui batas dan menentang Allah سبحانه وتعالى sehingga Allah سبحانه وتعالى menyiksanya dengan siksaan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuat.