فَغَشّٰىهَا مَا غَشّٰىۚ ( النجم: ٥٤ )
Faghashshāhā Mā Ghashshaá (an-Najm 53:54)
Artinya:
lalu menimbuni negeri itu (sebagai azab) dengan (puing-puing) yang menimpanya. (QS. [53] An-Najm : 54)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
lalu dengan angin tersebut Allah menimbuni negeri itu dengan puing-puing dan bebatuan yang menimpanya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah telah memusnahkan kaum Lut dengan menjungkirbalikkan negeri mereka dan menurunkan azab kepada mereka berupa hujan batu yang terbakar, sambil menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar, bertubi-tubi. Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:
Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (asy-Syu'ara'/26: 173)
Inilah yang dikehendaki oleh Allah dengan firman-Nya, "Allah menimpakan atas negeri mereka azab yang menimpanya." Pengungkapan keadaan dengan kata-kata tersebut menunjukkan kehebatan azab yang menimpa mereka karena Allah membalikkanNya, yang atas menjadi bawah dan bawah menjadi atas. Keterangan yang jelas dan nyata itu tak dapat meyakinkan mereka, bahkan membikin mereka ragu-ragu, mereka menertawakannya, walaupun Nabi Muhammad saw terus-menerus memperingatkan mereka. Sebenarnya mereka harus menangis atas kesalahan dan kelengahan mereka dan sembah sujud kepada Allah.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
dan kaum Samud. Maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup). (An-Najm: 51)
Allah binasakan mereka semua, tanpa ada seorang pun dari mereka yang tersisa.
Dan kaum Nuh sebelum itu. (An-Najm: 52)
Yaitu sebelum kaum Samud.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka. (An-Najm: 52)
Yakni sangat pendurhaka, lebih keras daripada orang-orang yang sesudah mereka.
dan negeri-negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah. (An-Najm: 53)
Yakni kota-kota yang dihuni oleh kaum Lut. Allah membalikkan kota-kota itu di atas mereka dan menjadikan bagian bawahnya berada di atas mereka, dan Allah menghujani mereka bertubi-tubi dengan batu-batu dari tanah yang terbakar. Karena itulah maka dalam firman berikutnya disebutkan:
lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya. (An-Najm: 54)
Maksudnya, batu-batuan yang ditimpakan kepada mereka.
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (Asy-Syu'ara: 173)
Qatadah mengatakan bahwa penduduk kota-kota negeri kaum Lut seluruhnya berjumlah empat juta orang, lalu lembah tempat mereka berada menyemburkan api dan mengalirkan minyak mentah dan aspal (ter) yang membakar mereka seperti halnya pemanggangan roti membakar roti.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal yang sama dari ayahnya, dari Muhammad ibnu Wahb ibnu Atiyyah, dari Al-Walid ibnu Muslim, dari Khulaid, dari Qatadah dengan lafaz yang sama. Tetapi riwayat ini garib sekali.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Lalu Allah menimpakan atas negeri-negeri itu) batu-batu sesudah dibalikkan (azab besar yang menimpanya) di dalam ungkapan ayat azab yang dimaksud sengaja tidak disebutkan secara jelas, sebagai gambaran tentang kengeriannya yang tak terperikan, hingga tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata. Azab ini dijelaskan pula dalam surah Hud, melalui firman-Nya, "Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar." (Q.S. Hud, 82)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka kemudian ditimpa azab yang besar. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu ragukan?