لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ كَاشِفَةٌ ۗ ( النجم: ٥٨ )
Laysa Lahā Min Dūni Allāhi Kāshifatun (an-Najm 53:58)
Artinya:
Tidak ada yang akan dapat mengungkapkan (terjadinya hari itu) selain Allah. (QS. [53] An-Najm : 58)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
dan tidak ada seorang pun yang akan dapat mengungkapkan kapan hari itu tiba, selain Allah yang telah menetapkannya sejak zaman azali.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa, tidak ada seorang pun yang mengetahui waktu tibanya hari Kiamat selain dari Allah, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi hari itu sebelum datang secara tibatiba, dalam keadaan kamu tidak memperkirakan. Kamu akan menyesali kesalahan yang tidak ada gunanya, karenanya, beramallah selama masih ada kesempatan untuk beramal. Dengan ayat ini diungkapkan tiga macam dasar agama yaitu: 1. Keesaan Allah berdasarkan firman-Nya; maka dengan nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? 2. Pengukuhan kerasulan Nabi Muhammad saw, dengan firman-Nya; ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan. 3. Pengukuhan tentang adanya pengumpulan dan kebangkitan pada hari Kiamat dengan firman-Nya; telah dekatlah kejadiannya hari Kiamat.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. (An-Najm: 58)
Artinya, kalau demikian tiada yang dapat menolaknya selain hanya Allah, dan tiada yang dapat mengetahui saatnya kecuali hanya Dia.
An-Nazir artinya pemberi peringatan yang telah menyaksikan keburukan yang dikhawatirkan akan menimpa manusia yang diberi peringatan olehnya. Seperti yang disebutkan di dalam firman Allah Swt. dalam ayat yang lain yaitu:
Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba: 46)
Di dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:
Aku adalah pemberi peringatan yang tak sempat berpakaian.
Dikatakan demikian karena dia tergesa-gesa melihat kerasnya azab yang telah disaksikannya sehingga tidak sempat mengenakan sesuatu dari pakaiannya, dan langsung memberikan peringatan kepada kaumnya sebelum datangnya siksaan itu. Akhirnya dia datang kepada mereka dalam keadaan telanjang saking terburu-burunya. Pengertian ini senada dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya: Telah dekat terjadinya hari kiamat. (An-Najm: 57)
Telah dekat hari yang sudah dekat itu, yakni hari kiamat. Ayat ini juga semakna dengan apa yang disebutkan dalam permulaan surat sesudah surat ini, yaitu melalui firman-Nya:
Telah dekat (datangnya) saat itu (kiamat). (Al-Qamar: 1)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Anas ibnu Iyad, telah menceritakan kepadaku Abu Hatim, yang menurut Imam Ahmad pasti dari Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Hati-hatilah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa kecil itu sama dengan suatu kaum yang beristirahat di suatu lembah, maka datanglah seseorang dengan membawa sebatang kayu dan seseorang lagi dengan membawa sebatang kayu, hingga akhirnya mereka dapat memasak roti mereka. Dan sesungguhnya dosa-dosa kecil itu bila pelakunya dihukum karenanya, pastilah dapat membinasakannya.
Abu Hazim mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda. Abu Nadrah mengatakan bahwa dia tidak mengetahui hadis ini diriwayatkan melainkan dari Sahl ibnu Sa'd. Disebutkan seperti berikut:
Perumpamaan antara aku dan hari kiamat adalah seperti kedua jari ini.
Beliau Saw. bersabda demikian seraya memisahkan di antara kedua jarinya, yaitu jari tengah dan jari telunjuknya. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda pula:
Perumpamaan antara aku dan hari kiamat sama dengan (jarak) di antara dua kuda (yang sama-sama kencang) dalam perlombaan balapan.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda lagi:
Perumpamaanku dan hari kiamat sama dengan seorang lelaki yang dikirim oleh kaumnya untuk mengintai di hadapan mereka. Ketika lelaki itu merasa takut akan kedahuluan, maka ia mengibarkan bajunya yang berarti bahwa kalian diserang, kalian diserang (musuh)
Lalu beliau Saw. bersabda,
"Akulah lelaki itu.”
Masih banyak lagi syahid dan bukti yang menguatkannya dari berbagai jalur yang terdapat di dalam himpunan hadis-hadis sahih dan hasan.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Tiada baginya selain dari Allah) tiada seorang pun selain Allah (yang dapat menyatakan terjadinya) tiada yang mengetahui kapan terjadi dan tiada seorang pun yang dapat menyatakan kejadiannya selain Allah. Ayat ini mempunyai arti yang senada dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia." (Q.S. Al A'raf, 187).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Hari kiamat telah dekat. Tidak ada yang mengetahui waktu terjadinya selain Allah.