Skip to main content

مَا قَطَعْتُمْ مِّنْ لِّيْنَةٍ اَوْ تَرَكْتُمُوْهَا قَاۤىِٕمَةً عَلٰٓى اُصُوْلِهَا فَبِاِذْنِ اللّٰهِ وَلِيُخْزِيَ الْفٰسِقِيْنَ   ( الحشر: ٥ )

مَا
apa-apa
qaṭaʿtum
قَطَعْتُم
kamu potong/tebang
min
مِّن
dari
līnatin
لِّينَةٍ
pohon kurma
aw
أَوْ
atau
taraktumūhā
تَرَكْتُمُوهَا
kamu tinggalkannya
qāimatan
قَآئِمَةً
berdiri
ʿalā
عَلَىٰٓ
atas
uṣūlihā
أُصُولِهَا
pokoknya/batangnya
fabi-idh'ni
فَبِإِذْنِ
maka dengan izin
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
waliyukh'ziya
وَلِيُخْزِىَ
dan Dia hendak menghinakan
l-fāsiqīna
ٱلْفَٰسِقِينَ
orang-orang fasik

Mā Qaţa`tum Min Līnatin 'Aw Taraktumūhā Qā'imatan `Alaá 'Uşūlihā Fabi'idhni Allāhi Wa Liyukhziya Al-Fāsiqīna. (al-Ḥašr 59:5)

Artinya:

Apa yang kamu tebang di antara pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (itu terjadi) dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik. (QS. [59] Al-Hasyr : 5)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Pengusiran kaum Yahudi di Madinah merupakan ketetapan Allah dan atas izin-Nya. Apa yang kamu tebang dan bakar di antara pohon kurma yang berada di dekat benteng Yahudi atau yang kamu biarkan batang pohon kurma itu tumbuh berdiri di atas pokoknya, maka pada hakikatnya ide untuk melakukan itu muncul dengan izin Allah. Penebangan dan pembakaran pohon kurma, karena orang-orang Yahudi itu bersembunyi di dalam benteng yang berada di balik pohon kurma. Mereka tidak akan pernah keluar dari benteng itu untuk menyerahkan diri kepada Rasulullah kecuali setelah merasa sesak terkena asap; dan oleh sebab itu, perintah penebangan dan pembakaran pohon kurma itu karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik, yakni kaum Yahudi di Madinah yang mengacau keamanan, mengkhianati kesepakatan damai dengan kaum muslim, dan merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah.