Skip to main content

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهٗٓ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ   ( الجمعة: ٧ )

walā
وَلَا
dan tidak
yatamannawnahu
يَتَمَنَّوْنَهُۥٓ
mereka mengharapkannya
abadan
أَبَدًۢا
selama-lamanya
bimā
بِمَا
dengan apa/disebabkan
qaddamat
قَدَّمَتْ
mendahulukan/memperbuat
aydīhim
أَيْدِيهِمْۚ
tangan-tangan mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌۢ
Maha Mengetahui
bil-ẓālimīna
بِٱلظَّٰلِمِينَ
pada orang-orang yang zalim

Wa Lā Yatamannawnahu 'Abadāan Bimā Qaddamat 'Aydīhim Wa Allāhu `Alīmun Biž-Žālimīna. (al-Jumuʿah 62:7)

Artinya:

Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zhalim. (QS. [62] Al-Jumu'ah : 7)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Namun demikian, mereka tidak mungkin mengharapkan kematian. Dan mereka, tokoh-tokoh Yahudi di Madinah yang mengaku kekasih Allah tidak akan pernah mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Hal ini karena hati kecil mereka mengakui dirinya salah dan menyadari bahwa kematian akan mengungkapkan siapa yang salah dan siapa yang benar. Dan Allah Maha Mengetahui pengakuan, perasaan, dan kegelisahan orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan, padahal mereka mengetahuinya.